Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Senin, 31 Mei 2010

Kenangan (untukmu sahabatku dan sahabat kalian)


Kenangan

Seperti setiap orang, selalu ada masa dimana aku teringat kembali saat-saat bersama sahabatku. Ketika tidak ada kata aku atau kamu...yang ada hanya kata KITA. Ketika tidak ada sendiri....yang ada hanya kata BERSAMA dan ketika tidak ada kata sepi...karena tawa tak pernah mereda dan cerita tak pernah putus.
Dan ketika masa itu ada, tak pernah terbayangkan untuk kehilangan...karena selalu ada  kata...kita akan selalu bersama.
Karena saat itu kita lupa, kalau pada akhirnya kita harus menyerah pada waktu...
Waktu menggulung seseorang dan memaksanya untuk tetap untuk berdiri, bagaimanapun caranya...kadang memaksa kita untuk berjalan dengan cepat...berlari ...dan kadang merangkak...
Waktu memaksa kita untuk berenang agar kita dapat menyeberang samudra...
Waktu memaksa kita untuk menyelam agar kita dapat mengambil butiran mutiara di dasar laut...
Waktu memaksa kita untuk  untuk terbang agar kita dapat menggapai bintang

Tapi yakinlah...kalau masa itu tidak akan terhapus, walau aku telah belajar berenang, mampu menyelam dan  aku telah pandai terbang.


Aku tidak pernah lupa...
Senyum yang kau punya..
Waktu yang kita habiskan bersama...
Cerita unik yang kita bahas...
Coklat yang selalu kita makan...
Tiramisu yang spesial... dan segala hal tentang kita.



Untukmu sahabatku, aku tak pernah lupa... ^_^v
Kamis, 27 Mei 2010

Menjadikan hidup lebih indah.


Terima kasih (Menjadikan hidup lebih indah)

Untuk mereka yang telah mendorong saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku akan jatuh.

Untuk orang-orang yang menertawakan saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan menangis.

Untuk orang-orang yang tidak bisa mencintai saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan tahu cinta sejati.
Untuk orang-orang yang menyakiti perasaan saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan merasakan apa arti sepi.

Untuk orang-orang yang meninggalkan aku dalam kesepian, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan menemukan diriku sendiri.

Untuk orang-orang yang pernah membuatku menangis, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak pernah dapat tulus tersenyum.

Untuk orang-orang yang mengira aku tidak bisa melakukannya;
Tanpa kalian, aku tidak akan mencoba.

Terima kasih atas semua yang pernah terjadi padaku...
Dan kepada semua orang yang pernah mengenalku...
Life is beautiful...
Kamis, 20 Mei 2010

Berfikirlah positif...


Positive thinking

Biarkan orang lain menjalani kehidupan yang kecil, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain berdebat tentang hal-hal kecil, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain mengeluh atas apa yang mungkin terjadi, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain menangisi kecil sakit, biarkan mereka putus asa, biarkan mereka menjadi dendam dan ingin membalas dendam, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain meninggalkan masa depan mereka, dan menanggalkannya di tangan orang lain, biarkan mereka menjadi materialistis dan sombong, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain tidak bersyukur dan berhenti berdoa, tapi tidak Anda! Biarkan orang lain menyerah, tetapi bukan Anda! Sekali lagi bukan Anda. Sebab disini Anda tahu, siapa yang percaya dan yakin akan sesuatu, maka dia akan mampu.
Sebab kata Allah dalam Alquran, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku.”
Jumat, 07 Mei 2010

Jendela Harapan....

Satu kisah yang menyadarkan kita bahwa terkadang kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan kita, dan semakin bermakna ketika kebahagiaan yang kita berikan dapat memberi harapan bagi orang lain....

Jendela Rumah Sakit
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunua yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama saru jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
“Di luar jendela, tampak sebuah teman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemangdangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas.Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi,perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawar lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan di dunia luat melalui jendela itu. betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” Kata perawat itu.


Nb: Saatnya memberi kebahagian untuk orang lain....

Kenangan (untukmu sahabatku dan sahabat kalian)


Kenangan

Seperti setiap orang, selalu ada masa dimana aku teringat kembali saat-saat bersama sahabatku. Ketika tidak ada kata aku atau kamu...yang ada hanya kata KITA. Ketika tidak ada sendiri....yang ada hanya kata BERSAMA dan ketika tidak ada kata sepi...karena tawa tak pernah mereda dan cerita tak pernah putus.
Dan ketika masa itu ada, tak pernah terbayangkan untuk kehilangan...karena selalu ada  kata...kita akan selalu bersama.
Karena saat itu kita lupa, kalau pada akhirnya kita harus menyerah pada waktu...
Waktu menggulung seseorang dan memaksanya untuk tetap untuk berdiri, bagaimanapun caranya...kadang memaksa kita untuk berjalan dengan cepat...berlari ...dan kadang merangkak...
Waktu memaksa kita untuk berenang agar kita dapat menyeberang samudra...
Waktu memaksa kita untuk menyelam agar kita dapat mengambil butiran mutiara di dasar laut...
Waktu memaksa kita untuk  untuk terbang agar kita dapat menggapai bintang

Tapi yakinlah...kalau masa itu tidak akan terhapus, walau aku telah belajar berenang, mampu menyelam dan  aku telah pandai terbang.


Aku tidak pernah lupa...
Senyum yang kau punya..
Waktu yang kita habiskan bersama...
Cerita unik yang kita bahas...
Coklat yang selalu kita makan...
Tiramisu yang spesial... dan segala hal tentang kita.



Untukmu sahabatku, aku tak pernah lupa... ^_^v

Menjadikan hidup lebih indah.


Terima kasih (Menjadikan hidup lebih indah)

Untuk mereka yang telah mendorong saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku akan jatuh.

Untuk orang-orang yang menertawakan saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan menangis.

Untuk orang-orang yang tidak bisa mencintai saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan tahu cinta sejati.
Untuk orang-orang yang menyakiti perasaan saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan merasakan apa arti sepi.

Untuk orang-orang yang meninggalkan aku dalam kesepian, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan menemukan diriku sendiri.

Untuk orang-orang yang pernah membuatku menangis, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak pernah dapat tulus tersenyum.

Untuk orang-orang yang mengira aku tidak bisa melakukannya;
Tanpa kalian, aku tidak akan mencoba.

Terima kasih atas semua yang pernah terjadi padaku...
Dan kepada semua orang yang pernah mengenalku...
Life is beautiful...

Berfikirlah positif...


Positive thinking

Biarkan orang lain menjalani kehidupan yang kecil, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain berdebat tentang hal-hal kecil, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain mengeluh atas apa yang mungkin terjadi, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain menangisi kecil sakit, biarkan mereka putus asa, biarkan mereka menjadi dendam dan ingin membalas dendam, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain meninggalkan masa depan mereka, dan menanggalkannya di tangan orang lain, biarkan mereka menjadi materialistis dan sombong, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain tidak bersyukur dan berhenti berdoa, tapi tidak Anda! Biarkan orang lain menyerah, tetapi bukan Anda! Sekali lagi bukan Anda. Sebab disini Anda tahu, siapa yang percaya dan yakin akan sesuatu, maka dia akan mampu.
Sebab kata Allah dalam Alquran, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku.”

Jendela Harapan....

Satu kisah yang menyadarkan kita bahwa terkadang kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan kita, dan semakin bermakna ketika kebahagiaan yang kita berikan dapat memberi harapan bagi orang lain....

Jendela Rumah Sakit
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunua yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama saru jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
“Di luar jendela, tampak sebuah teman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemangdangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas.Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi,perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawar lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan di dunia luat melalui jendela itu. betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” Kata perawat itu.


Nb: Saatnya memberi kebahagian untuk orang lain....

Senin, 31 Mei 2010

Kenangan (untukmu sahabatku dan sahabat kalian)


Kenangan

Seperti setiap orang, selalu ada masa dimana aku teringat kembali saat-saat bersama sahabatku. Ketika tidak ada kata aku atau kamu...yang ada hanya kata KITA. Ketika tidak ada sendiri....yang ada hanya kata BERSAMA dan ketika tidak ada kata sepi...karena tawa tak pernah mereda dan cerita tak pernah putus.
Dan ketika masa itu ada, tak pernah terbayangkan untuk kehilangan...karena selalu ada  kata...kita akan selalu bersama.
Karena saat itu kita lupa, kalau pada akhirnya kita harus menyerah pada waktu...
Waktu menggulung seseorang dan memaksanya untuk tetap untuk berdiri, bagaimanapun caranya...kadang memaksa kita untuk berjalan dengan cepat...berlari ...dan kadang merangkak...
Waktu memaksa kita untuk berenang agar kita dapat menyeberang samudra...
Waktu memaksa kita untuk menyelam agar kita dapat mengambil butiran mutiara di dasar laut...
Waktu memaksa kita untuk  untuk terbang agar kita dapat menggapai bintang

Tapi yakinlah...kalau masa itu tidak akan terhapus, walau aku telah belajar berenang, mampu menyelam dan  aku telah pandai terbang.


Aku tidak pernah lupa...
Senyum yang kau punya..
Waktu yang kita habiskan bersama...
Cerita unik yang kita bahas...
Coklat yang selalu kita makan...
Tiramisu yang spesial... dan segala hal tentang kita.



Untukmu sahabatku, aku tak pernah lupa... ^_^v

Kamis, 27 Mei 2010

Menjadikan hidup lebih indah.


Terima kasih (Menjadikan hidup lebih indah)

Untuk mereka yang telah mendorong saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku akan jatuh.

Untuk orang-orang yang menertawakan saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan menangis.

Untuk orang-orang yang tidak bisa mencintai saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan tahu cinta sejati.
Untuk orang-orang yang menyakiti perasaan saya, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan merasakan apa arti sepi.

Untuk orang-orang yang meninggalkan aku dalam kesepian, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak akan menemukan diriku sendiri.

Untuk orang-orang yang pernah membuatku menangis, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak pernah dapat tulus tersenyum.

Untuk orang-orang yang mengira aku tidak bisa melakukannya;
Tanpa kalian, aku tidak akan mencoba.

Terima kasih atas semua yang pernah terjadi padaku...
Dan kepada semua orang yang pernah mengenalku...
Life is beautiful...

Kamis, 20 Mei 2010

Berfikirlah positif...


Positive thinking

Biarkan orang lain menjalani kehidupan yang kecil, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain berdebat tentang hal-hal kecil, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain mengeluh atas apa yang mungkin terjadi, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain menangisi kecil sakit, biarkan mereka putus asa, biarkan mereka menjadi dendam dan ingin membalas dendam, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain meninggalkan masa depan mereka, dan menanggalkannya di tangan orang lain, biarkan mereka menjadi materialistis dan sombong, tetapi bukan Anda.
Biarkan orang lain tidak bersyukur dan berhenti berdoa, tapi tidak Anda! Biarkan orang lain menyerah, tetapi bukan Anda! Sekali lagi bukan Anda. Sebab disini Anda tahu, siapa yang percaya dan yakin akan sesuatu, maka dia akan mampu.
Sebab kata Allah dalam Alquran, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku.”

Jumat, 07 Mei 2010

Jendela Harapan....

Satu kisah yang menyadarkan kita bahwa terkadang kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan kita, dan semakin bermakna ketika kebahagiaan yang kita berikan dapat memberi harapan bagi orang lain....

Jendela Rumah Sakit
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunua yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama saru jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
“Di luar jendela, tampak sebuah teman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemangdangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas.Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi,perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawar lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan di dunia luat melalui jendela itu. betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” Kata perawat itu.


Nb: Saatnya memberi kebahagian untuk orang lain....