Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Senin, 27 September 2010

Cuma ingin bicara--Tentang Kesetiaan..

Pernah dengar kisah-kisah kesetiaan?
Sampai saat ini saya selalu kagum dengan orang-orang yang memiliki kesetiaan terhadap apapun juga...kekasih, sahabat, suami/istri, negara, agama atau apapun juga.

Bagi saya orang-orang yang setia selalu nampak luar biasa (meskipun beberapa orang menganggapnya bodoh).
Bahkan ketika saya membaca kisah ini...
Bahwa ternyata kesetiaan bisa menjadi milik siapa saja...

Kisah I


Burung betina ini terkapar tak berdaya karena tertabrak mobil di salah satu jalan raya di Perancis karena terbang menukik terlalu rendah.  Dia meminta pertolongan dan berharap sang jantan bisa menolongnya.

Sang jantan berusaha menolong, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak. Pertolongan yang bisa diberikan hanyalah memberikan makanan dan minuman. Beberapa kali dengan penuh cinta, sang jantan membawakan kekasihnya makanan dan minuman dari mulutnya.



Lagi, ia membawakan makanan tetapi sang betina sudah tidak merespon, kepalanya terkulai dan matanya terpejam. Jantan itu mencoba mengerakkan tubuh pasangannya untuk memastikan apa yang terjadi.... dan ”Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” sang jantan sangat sedih karena kekasihnya sudah tidak bernyawa.


Sadar bahwa belahan hatinya telah tiada dan tak akan kembali, ia berkicau keras meratapi kepergian pasangannya dan tidak percaya akan apa yang telah terjadi dan menyesali dirinya yang tidak dapat berbuat banyak menolong sang kekasih.



Setelah sang kekasih meninggal dia tidak dapat berbuat banyak, karena tidak dapat menguburkan di aspal. Sang jantan dengan penuh KESETIAAN hanya menunggu jasad sang kekasih dalam waktu yang lama.



Jutaan orang di dunia menangis usai melihat rangkaian gambar  yang dibidik seorang wartawan ini. Sang wartawan menjual foto-foto ini ke salah satu koran terbesar di Perancis. Seluruh eksemplar koran tersebut habis terjual ketika gambar-gambar ini dimuat.

Saya bilang "LUAR BIASA !"

Kisah II

Kisah KESETIAAN yang lain adalah kisah anjing Hachiko yang sangat setia.
Ia menanti tuannya selama 10 tahun di stasiun KA Shibuya, Tokyo.
Dan Hachiko tidak tahu tuannya Profesor Ueno telah meninggal di kampusnya.
Tetapi ia tetap setia menjemput ’tuannya yang telah hilang’ hingga ajalnya sendiri tiba.


Patung tembaga Hachiko menjadi monumen ”KESETIAAN” di stasiun tersebut.


Kisahnya sudah melegenda di Tokyo dan difilmkan.

Kembali saya bilang, "LUAR BIASA !"
Jumat, 10 September 2010

Tentang Maaf...




Hari ini, setelah seharian menguntai kata maaf yang tak habis-habis baik lewat sms ato waktu ketemu langsung. Saya jadi sempat memikirkan tentang kata maaf.

Gak tau kenapa, kalo waktu seperti ini, kata maaf jadi gampang banget diucapin, Gak tau itu dari hati atau hanya sekedarnya saja. Tapi dimana-mana orang jadi gampang banget bilang maaf.


Padahal dari berita yang saya baca, pria biasanya paling susah bilang kata maaf....????? Dari penelitian di Amerika Menurut Juola Exline, salah seorang peneliti, pria pada dasarnya memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan, sehingga tidak terlalu mudah berempati terhadap kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap dirinya.

Penelitian lain yang dilakukan The John Templeton Foundation mendukung studi di atas. Berdasarkan hasil studi ini, selain sifat dasar yang dipengaruhi oleh unsur kimiawi otak, pengaruh lingkungan juga punya peranan penting dalam membentuk perilaku laki-laki dan perempuan dalam hal memberikan dan meminta maaf. 
Sejak kecil, perempuan sudah dilatih untuk menempatkan dirinya di dalam situasi orang lain, sehingga punya empati lebih besar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain. Lain halnya dengan pria, yang selalu dilatih untuk menjadi pemimpin dan orang nomor satu. Secara general, hal ini mengakibatkan pria cenderung bersikap lebih "saklek" dan sulit mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain. 

Bukan hanya tak mudah memberi maaf, meminta maaf juga terbilang suatu hal yang amat sulit dilakukan oleh mayoritas pria. Menurut Dr Pam Spurr, pakar relationship, seperti yang dikutip oleh harian The New York Times, ketimbang meminta maaf, pria lebih memilih menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan keliru yang dilakukannya. Meski sulit melontarkan kata maaf, pria punya cara menunjukkan penyesalannya melalui tindakan.

Benar atau salah ???? sepertinya saya harus bertanya kepada pria....



Sebaliknya,  kata maaf yang terlalu mudah untuk di ucapkan juga bukan sesuatu yang menyenangkan....Karena ada kata-kata “maaf” yang tidak memberi kedamaian.  Karena menurut saya, kata “maaf” tak selalu membuat kita lega setelah mengucapkan atau mendengarnya.

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang menumpahkan minuman di gaun pesta yang baru kamu beli, lalu bilang maaf dan kemudian nyelonong pergi ?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu benci tiba-tiba mengatakan “Maaf jika aku memiliki banyak kesalahan hingga kau membenciku”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu cintai tiba-tiba berkata “Maaf, aku tak bisa lagi mencintaimu”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya mengatakan “Maaf karena aku masih mencintaimu hingga hari ini”?

Jadi apa yang anda rasakan?????

Marah.
Terharu.
Kecewa.
Bingung.

Hingga kadang saya berfikir bahwa, “Saya tak siap menerima kata maaf, jika itu akan mengubah kebahagiaan  menjadi abu. Saya tak ingin mengubah binar-binar hati menjadi gelap tanpa cahaya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. Biarlah saya tetap tertawa tanpa harus mendengar kata maaf darimu.”

Terlepas dari semua hal yang saya bicarakan tadi, dengan penuh keikhlasan dan dari hati saya yang paling dalam saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MINAL AIZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.


Bahwa sesungguhnya, tak ada satupun diantara kita yang ingin berbuat salah tapi manusia tiada yang sempurna....




Rabu, 01 September 2010

Hanya ingin bilang... Terima kasih (menyadari bahwa setiap orang memiliki titik hitam)


Suatu malam saya terdiam sendiri di kamar, memikirkan tentang segala yang telah saya miliki. Bukan tentang seberapa banyak harta yang saya punya tapi seberapa banyak kasih sayang yang saya miliki. Ternyata Allah sudah sangat baiknya kepada saya, Dia telah memberikan banyak orang yang memberi saya cinta. Bisa jadi karena mereka adalah keluarga saya, teman-teman saya yang kemudian menjadi sahabat-sahabat saya. Sungguh, memiliki sahabat adalah luar biasa... sesuatu yang bisa menerangi dalam gelap hati saya.

Tapi kemudian saya kembali berfikir, bahwa akhir-akhir ini saya hanya menyambung persahabatan secara jarak jauh, dengan mengandalkan kecanggihan teknologi yang begitu banyak membantu. Sehingga jarak sudah tak lagi menjadi masalah. Dan di dekat saya, ternyata saya sudah memilki banyak sahabat-sabahat baru yang  tak kalah menyenangkan. Dan mereka adalah anak-anak saya...(walah, menikah saja belum tapi sudah memiliki banyak anak ^_^v)

Ternyata anak-anak saya adalah murid-murid saya yang sangat luar biasa, rasanya senang sekali telah mengenal mereka. Mereka memberi alasan buat saya untuk tersenyum setiap hari. Bahkan ketika saya sudah tidak lagi bersama mereka saat ini.

Entah kenapa kehadiran mereka selalu memberi warna pada hidup saya, menjadikan cerita mereka sebagai hal-hal yang menurut saya sangat menakjubkan. Menjadi senyum, canda dan tawa mereka sebagai kesegaran bagi kekeringan saya. Dan hal itu yang menjadikan saya ingin dapat ikut menghapuskan kesedihan mereka walaupun sedikit.

Saat ini, ketika sudah tidak lagi bersama mereka, saya masih sering merindukan mereka. Ketika bagaimana mereka dengan berbagai cara selalu berusaha menarik perhatian saya. Atau cara mereka memanggil saya, saat mereka berusaha menceritakan sesuatu yang menarik mereka, dan banyak hal yang benar-benar membuat saya sangat merindukan mereka.

Sungguh saya merindukan saat-saat tertawa bersama mereka...
Sungguh saya merindukan saat-saat memeluk mereka...
Sungguh saya merindukan berada di tengah mereka, meski saya hanya memperhatikan mereka bercanda dan sesekali saya akan tersenyum mendengar canda mereka.
Dan sungguh saya sangat merindukan saat mereka bilang, “buk, ayo cerita buk !”

Mengingatnya membuat saya semakin merindukan mereka...
Bukan karena apa yang saya berikan pada mereka tapi apa yang telah mereka berikan pada saya mereka membuat saja berbeda.
Tapi sungguh, mereka adalah guru bagi saya...

Karena mereka saya belajar saling mengerti...

Karena mereka saya belajar bersabar...

Karena mereka saya belajar bersyukur...

dan Karena mereka saya belajar bahwa dunia ini terlalu indah untuk membuat kita berhenti tersenyum

Tapi sungguh saya sangat bersyukur pada Allah bisa mengenal mereka, bisa bersama dengan mereka. Dan setelah Ia memberikan anak-anak yang luar biasa pada saya.

Akhirnya, saya harus berterima kasih pada anak-anak saya yang sudah menjadikan hidup saya semakin indah... luv u all...^_^

Cuma ingin bicara--Tentang Kesetiaan..

Pernah dengar kisah-kisah kesetiaan?
Sampai saat ini saya selalu kagum dengan orang-orang yang memiliki kesetiaan terhadap apapun juga...kekasih, sahabat, suami/istri, negara, agama atau apapun juga.

Bagi saya orang-orang yang setia selalu nampak luar biasa (meskipun beberapa orang menganggapnya bodoh).
Bahkan ketika saya membaca kisah ini...
Bahwa ternyata kesetiaan bisa menjadi milik siapa saja...

Kisah I


Burung betina ini terkapar tak berdaya karena tertabrak mobil di salah satu jalan raya di Perancis karena terbang menukik terlalu rendah.  Dia meminta pertolongan dan berharap sang jantan bisa menolongnya.

Sang jantan berusaha menolong, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak. Pertolongan yang bisa diberikan hanyalah memberikan makanan dan minuman. Beberapa kali dengan penuh cinta, sang jantan membawakan kekasihnya makanan dan minuman dari mulutnya.



Lagi, ia membawakan makanan tetapi sang betina sudah tidak merespon, kepalanya terkulai dan matanya terpejam. Jantan itu mencoba mengerakkan tubuh pasangannya untuk memastikan apa yang terjadi.... dan ”Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” sang jantan sangat sedih karena kekasihnya sudah tidak bernyawa.


Sadar bahwa belahan hatinya telah tiada dan tak akan kembali, ia berkicau keras meratapi kepergian pasangannya dan tidak percaya akan apa yang telah terjadi dan menyesali dirinya yang tidak dapat berbuat banyak menolong sang kekasih.



Setelah sang kekasih meninggal dia tidak dapat berbuat banyak, karena tidak dapat menguburkan di aspal. Sang jantan dengan penuh KESETIAAN hanya menunggu jasad sang kekasih dalam waktu yang lama.



Jutaan orang di dunia menangis usai melihat rangkaian gambar  yang dibidik seorang wartawan ini. Sang wartawan menjual foto-foto ini ke salah satu koran terbesar di Perancis. Seluruh eksemplar koran tersebut habis terjual ketika gambar-gambar ini dimuat.

Saya bilang "LUAR BIASA !"

Kisah II

Kisah KESETIAAN yang lain adalah kisah anjing Hachiko yang sangat setia.
Ia menanti tuannya selama 10 tahun di stasiun KA Shibuya, Tokyo.
Dan Hachiko tidak tahu tuannya Profesor Ueno telah meninggal di kampusnya.
Tetapi ia tetap setia menjemput ’tuannya yang telah hilang’ hingga ajalnya sendiri tiba.


Patung tembaga Hachiko menjadi monumen ”KESETIAAN” di stasiun tersebut.


Kisahnya sudah melegenda di Tokyo dan difilmkan.

Kembali saya bilang, "LUAR BIASA !"

Tentang Maaf...




Hari ini, setelah seharian menguntai kata maaf yang tak habis-habis baik lewat sms ato waktu ketemu langsung. Saya jadi sempat memikirkan tentang kata maaf.

Gak tau kenapa, kalo waktu seperti ini, kata maaf jadi gampang banget diucapin, Gak tau itu dari hati atau hanya sekedarnya saja. Tapi dimana-mana orang jadi gampang banget bilang maaf.


Padahal dari berita yang saya baca, pria biasanya paling susah bilang kata maaf....????? Dari penelitian di Amerika Menurut Juola Exline, salah seorang peneliti, pria pada dasarnya memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan, sehingga tidak terlalu mudah berempati terhadap kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap dirinya.

Penelitian lain yang dilakukan The John Templeton Foundation mendukung studi di atas. Berdasarkan hasil studi ini, selain sifat dasar yang dipengaruhi oleh unsur kimiawi otak, pengaruh lingkungan juga punya peranan penting dalam membentuk perilaku laki-laki dan perempuan dalam hal memberikan dan meminta maaf. 
Sejak kecil, perempuan sudah dilatih untuk menempatkan dirinya di dalam situasi orang lain, sehingga punya empati lebih besar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain. Lain halnya dengan pria, yang selalu dilatih untuk menjadi pemimpin dan orang nomor satu. Secara general, hal ini mengakibatkan pria cenderung bersikap lebih "saklek" dan sulit mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain. 

Bukan hanya tak mudah memberi maaf, meminta maaf juga terbilang suatu hal yang amat sulit dilakukan oleh mayoritas pria. Menurut Dr Pam Spurr, pakar relationship, seperti yang dikutip oleh harian The New York Times, ketimbang meminta maaf, pria lebih memilih menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan keliru yang dilakukannya. Meski sulit melontarkan kata maaf, pria punya cara menunjukkan penyesalannya melalui tindakan.

Benar atau salah ???? sepertinya saya harus bertanya kepada pria....



Sebaliknya,  kata maaf yang terlalu mudah untuk di ucapkan juga bukan sesuatu yang menyenangkan....Karena ada kata-kata “maaf” yang tidak memberi kedamaian.  Karena menurut saya, kata “maaf” tak selalu membuat kita lega setelah mengucapkan atau mendengarnya.

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang menumpahkan minuman di gaun pesta yang baru kamu beli, lalu bilang maaf dan kemudian nyelonong pergi ?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu benci tiba-tiba mengatakan “Maaf jika aku memiliki banyak kesalahan hingga kau membenciku”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu cintai tiba-tiba berkata “Maaf, aku tak bisa lagi mencintaimu”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya mengatakan “Maaf karena aku masih mencintaimu hingga hari ini”?

Jadi apa yang anda rasakan?????

Marah.
Terharu.
Kecewa.
Bingung.

Hingga kadang saya berfikir bahwa, “Saya tak siap menerima kata maaf, jika itu akan mengubah kebahagiaan  menjadi abu. Saya tak ingin mengubah binar-binar hati menjadi gelap tanpa cahaya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. Biarlah saya tetap tertawa tanpa harus mendengar kata maaf darimu.”

Terlepas dari semua hal yang saya bicarakan tadi, dengan penuh keikhlasan dan dari hati saya yang paling dalam saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MINAL AIZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.


Bahwa sesungguhnya, tak ada satupun diantara kita yang ingin berbuat salah tapi manusia tiada yang sempurna....




Hanya ingin bilang... Terima kasih (menyadari bahwa setiap orang memiliki titik hitam)


Suatu malam saya terdiam sendiri di kamar, memikirkan tentang segala yang telah saya miliki. Bukan tentang seberapa banyak harta yang saya punya tapi seberapa banyak kasih sayang yang saya miliki. Ternyata Allah sudah sangat baiknya kepada saya, Dia telah memberikan banyak orang yang memberi saya cinta. Bisa jadi karena mereka adalah keluarga saya, teman-teman saya yang kemudian menjadi sahabat-sahabat saya. Sungguh, memiliki sahabat adalah luar biasa... sesuatu yang bisa menerangi dalam gelap hati saya.

Tapi kemudian saya kembali berfikir, bahwa akhir-akhir ini saya hanya menyambung persahabatan secara jarak jauh, dengan mengandalkan kecanggihan teknologi yang begitu banyak membantu. Sehingga jarak sudah tak lagi menjadi masalah. Dan di dekat saya, ternyata saya sudah memilki banyak sahabat-sabahat baru yang  tak kalah menyenangkan. Dan mereka adalah anak-anak saya...(walah, menikah saja belum tapi sudah memiliki banyak anak ^_^v)

Ternyata anak-anak saya adalah murid-murid saya yang sangat luar biasa, rasanya senang sekali telah mengenal mereka. Mereka memberi alasan buat saya untuk tersenyum setiap hari. Bahkan ketika saya sudah tidak lagi bersama mereka saat ini.

Entah kenapa kehadiran mereka selalu memberi warna pada hidup saya, menjadikan cerita mereka sebagai hal-hal yang menurut saya sangat menakjubkan. Menjadi senyum, canda dan tawa mereka sebagai kesegaran bagi kekeringan saya. Dan hal itu yang menjadikan saya ingin dapat ikut menghapuskan kesedihan mereka walaupun sedikit.

Saat ini, ketika sudah tidak lagi bersama mereka, saya masih sering merindukan mereka. Ketika bagaimana mereka dengan berbagai cara selalu berusaha menarik perhatian saya. Atau cara mereka memanggil saya, saat mereka berusaha menceritakan sesuatu yang menarik mereka, dan banyak hal yang benar-benar membuat saya sangat merindukan mereka.

Sungguh saya merindukan saat-saat tertawa bersama mereka...
Sungguh saya merindukan saat-saat memeluk mereka...
Sungguh saya merindukan berada di tengah mereka, meski saya hanya memperhatikan mereka bercanda dan sesekali saya akan tersenyum mendengar canda mereka.
Dan sungguh saya sangat merindukan saat mereka bilang, “buk, ayo cerita buk !”

Mengingatnya membuat saya semakin merindukan mereka...
Bukan karena apa yang saya berikan pada mereka tapi apa yang telah mereka berikan pada saya mereka membuat saja berbeda.
Tapi sungguh, mereka adalah guru bagi saya...

Karena mereka saya belajar saling mengerti...

Karena mereka saya belajar bersabar...

Karena mereka saya belajar bersyukur...

dan Karena mereka saya belajar bahwa dunia ini terlalu indah untuk membuat kita berhenti tersenyum

Tapi sungguh saya sangat bersyukur pada Allah bisa mengenal mereka, bisa bersama dengan mereka. Dan setelah Ia memberikan anak-anak yang luar biasa pada saya.

Akhirnya, saya harus berterima kasih pada anak-anak saya yang sudah menjadikan hidup saya semakin indah... luv u all...^_^

Senin, 27 September 2010

Cuma ingin bicara--Tentang Kesetiaan..

Pernah dengar kisah-kisah kesetiaan?
Sampai saat ini saya selalu kagum dengan orang-orang yang memiliki kesetiaan terhadap apapun juga...kekasih, sahabat, suami/istri, negara, agama atau apapun juga.

Bagi saya orang-orang yang setia selalu nampak luar biasa (meskipun beberapa orang menganggapnya bodoh).
Bahkan ketika saya membaca kisah ini...
Bahwa ternyata kesetiaan bisa menjadi milik siapa saja...

Kisah I


Burung betina ini terkapar tak berdaya karena tertabrak mobil di salah satu jalan raya di Perancis karena terbang menukik terlalu rendah.  Dia meminta pertolongan dan berharap sang jantan bisa menolongnya.

Sang jantan berusaha menolong, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak. Pertolongan yang bisa diberikan hanyalah memberikan makanan dan minuman. Beberapa kali dengan penuh cinta, sang jantan membawakan kekasihnya makanan dan minuman dari mulutnya.



Lagi, ia membawakan makanan tetapi sang betina sudah tidak merespon, kepalanya terkulai dan matanya terpejam. Jantan itu mencoba mengerakkan tubuh pasangannya untuk memastikan apa yang terjadi.... dan ”Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” sang jantan sangat sedih karena kekasihnya sudah tidak bernyawa.


Sadar bahwa belahan hatinya telah tiada dan tak akan kembali, ia berkicau keras meratapi kepergian pasangannya dan tidak percaya akan apa yang telah terjadi dan menyesali dirinya yang tidak dapat berbuat banyak menolong sang kekasih.



Setelah sang kekasih meninggal dia tidak dapat berbuat banyak, karena tidak dapat menguburkan di aspal. Sang jantan dengan penuh KESETIAAN hanya menunggu jasad sang kekasih dalam waktu yang lama.



Jutaan orang di dunia menangis usai melihat rangkaian gambar  yang dibidik seorang wartawan ini. Sang wartawan menjual foto-foto ini ke salah satu koran terbesar di Perancis. Seluruh eksemplar koran tersebut habis terjual ketika gambar-gambar ini dimuat.

Saya bilang "LUAR BIASA !"

Kisah II

Kisah KESETIAAN yang lain adalah kisah anjing Hachiko yang sangat setia.
Ia menanti tuannya selama 10 tahun di stasiun KA Shibuya, Tokyo.
Dan Hachiko tidak tahu tuannya Profesor Ueno telah meninggal di kampusnya.
Tetapi ia tetap setia menjemput ’tuannya yang telah hilang’ hingga ajalnya sendiri tiba.


Patung tembaga Hachiko menjadi monumen ”KESETIAAN” di stasiun tersebut.


Kisahnya sudah melegenda di Tokyo dan difilmkan.

Kembali saya bilang, "LUAR BIASA !"

Jumat, 10 September 2010

Tentang Maaf...




Hari ini, setelah seharian menguntai kata maaf yang tak habis-habis baik lewat sms ato waktu ketemu langsung. Saya jadi sempat memikirkan tentang kata maaf.

Gak tau kenapa, kalo waktu seperti ini, kata maaf jadi gampang banget diucapin, Gak tau itu dari hati atau hanya sekedarnya saja. Tapi dimana-mana orang jadi gampang banget bilang maaf.


Padahal dari berita yang saya baca, pria biasanya paling susah bilang kata maaf....????? Dari penelitian di Amerika Menurut Juola Exline, salah seorang peneliti, pria pada dasarnya memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan, sehingga tidak terlalu mudah berempati terhadap kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap dirinya.

Penelitian lain yang dilakukan The John Templeton Foundation mendukung studi di atas. Berdasarkan hasil studi ini, selain sifat dasar yang dipengaruhi oleh unsur kimiawi otak, pengaruh lingkungan juga punya peranan penting dalam membentuk perilaku laki-laki dan perempuan dalam hal memberikan dan meminta maaf. 
Sejak kecil, perempuan sudah dilatih untuk menempatkan dirinya di dalam situasi orang lain, sehingga punya empati lebih besar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain. Lain halnya dengan pria, yang selalu dilatih untuk menjadi pemimpin dan orang nomor satu. Secara general, hal ini mengakibatkan pria cenderung bersikap lebih "saklek" dan sulit mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain. 

Bukan hanya tak mudah memberi maaf, meminta maaf juga terbilang suatu hal yang amat sulit dilakukan oleh mayoritas pria. Menurut Dr Pam Spurr, pakar relationship, seperti yang dikutip oleh harian The New York Times, ketimbang meminta maaf, pria lebih memilih menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan keliru yang dilakukannya. Meski sulit melontarkan kata maaf, pria punya cara menunjukkan penyesalannya melalui tindakan.

Benar atau salah ???? sepertinya saya harus bertanya kepada pria....



Sebaliknya,  kata maaf yang terlalu mudah untuk di ucapkan juga bukan sesuatu yang menyenangkan....Karena ada kata-kata “maaf” yang tidak memberi kedamaian.  Karena menurut saya, kata “maaf” tak selalu membuat kita lega setelah mengucapkan atau mendengarnya.

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang menumpahkan minuman di gaun pesta yang baru kamu beli, lalu bilang maaf dan kemudian nyelonong pergi ?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu benci tiba-tiba mengatakan “Maaf jika aku memiliki banyak kesalahan hingga kau membenciku”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu cintai tiba-tiba berkata “Maaf, aku tak bisa lagi mencintaimu”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya mengatakan “Maaf karena aku masih mencintaimu hingga hari ini”?

Jadi apa yang anda rasakan?????

Marah.
Terharu.
Kecewa.
Bingung.

Hingga kadang saya berfikir bahwa, “Saya tak siap menerima kata maaf, jika itu akan mengubah kebahagiaan  menjadi abu. Saya tak ingin mengubah binar-binar hati menjadi gelap tanpa cahaya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. Biarlah saya tetap tertawa tanpa harus mendengar kata maaf darimu.”

Terlepas dari semua hal yang saya bicarakan tadi, dengan penuh keikhlasan dan dari hati saya yang paling dalam saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MINAL AIZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.


Bahwa sesungguhnya, tak ada satupun diantara kita yang ingin berbuat salah tapi manusia tiada yang sempurna....




Rabu, 01 September 2010

Hanya ingin bilang... Terima kasih (menyadari bahwa setiap orang memiliki titik hitam)


Suatu malam saya terdiam sendiri di kamar, memikirkan tentang segala yang telah saya miliki. Bukan tentang seberapa banyak harta yang saya punya tapi seberapa banyak kasih sayang yang saya miliki. Ternyata Allah sudah sangat baiknya kepada saya, Dia telah memberikan banyak orang yang memberi saya cinta. Bisa jadi karena mereka adalah keluarga saya, teman-teman saya yang kemudian menjadi sahabat-sahabat saya. Sungguh, memiliki sahabat adalah luar biasa... sesuatu yang bisa menerangi dalam gelap hati saya.

Tapi kemudian saya kembali berfikir, bahwa akhir-akhir ini saya hanya menyambung persahabatan secara jarak jauh, dengan mengandalkan kecanggihan teknologi yang begitu banyak membantu. Sehingga jarak sudah tak lagi menjadi masalah. Dan di dekat saya, ternyata saya sudah memilki banyak sahabat-sabahat baru yang  tak kalah menyenangkan. Dan mereka adalah anak-anak saya...(walah, menikah saja belum tapi sudah memiliki banyak anak ^_^v)

Ternyata anak-anak saya adalah murid-murid saya yang sangat luar biasa, rasanya senang sekali telah mengenal mereka. Mereka memberi alasan buat saya untuk tersenyum setiap hari. Bahkan ketika saya sudah tidak lagi bersama mereka saat ini.

Entah kenapa kehadiran mereka selalu memberi warna pada hidup saya, menjadikan cerita mereka sebagai hal-hal yang menurut saya sangat menakjubkan. Menjadi senyum, canda dan tawa mereka sebagai kesegaran bagi kekeringan saya. Dan hal itu yang menjadikan saya ingin dapat ikut menghapuskan kesedihan mereka walaupun sedikit.

Saat ini, ketika sudah tidak lagi bersama mereka, saya masih sering merindukan mereka. Ketika bagaimana mereka dengan berbagai cara selalu berusaha menarik perhatian saya. Atau cara mereka memanggil saya, saat mereka berusaha menceritakan sesuatu yang menarik mereka, dan banyak hal yang benar-benar membuat saya sangat merindukan mereka.

Sungguh saya merindukan saat-saat tertawa bersama mereka...
Sungguh saya merindukan saat-saat memeluk mereka...
Sungguh saya merindukan berada di tengah mereka, meski saya hanya memperhatikan mereka bercanda dan sesekali saya akan tersenyum mendengar canda mereka.
Dan sungguh saya sangat merindukan saat mereka bilang, “buk, ayo cerita buk !”

Mengingatnya membuat saya semakin merindukan mereka...
Bukan karena apa yang saya berikan pada mereka tapi apa yang telah mereka berikan pada saya mereka membuat saja berbeda.
Tapi sungguh, mereka adalah guru bagi saya...

Karena mereka saya belajar saling mengerti...

Karena mereka saya belajar bersabar...

Karena mereka saya belajar bersyukur...

dan Karena mereka saya belajar bahwa dunia ini terlalu indah untuk membuat kita berhenti tersenyum

Tapi sungguh saya sangat bersyukur pada Allah bisa mengenal mereka, bisa bersama dengan mereka. Dan setelah Ia memberikan anak-anak yang luar biasa pada saya.

Akhirnya, saya harus berterima kasih pada anak-anak saya yang sudah menjadikan hidup saya semakin indah... luv u all...^_^