Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Jumat, 10 September 2010

Tentang Maaf...




Hari ini, setelah seharian menguntai kata maaf yang tak habis-habis baik lewat sms ato waktu ketemu langsung. Saya jadi sempat memikirkan tentang kata maaf.

Gak tau kenapa, kalo waktu seperti ini, kata maaf jadi gampang banget diucapin, Gak tau itu dari hati atau hanya sekedarnya saja. Tapi dimana-mana orang jadi gampang banget bilang maaf.


Padahal dari berita yang saya baca, pria biasanya paling susah bilang kata maaf....????? Dari penelitian di Amerika Menurut Juola Exline, salah seorang peneliti, pria pada dasarnya memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan, sehingga tidak terlalu mudah berempati terhadap kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap dirinya.

Penelitian lain yang dilakukan The John Templeton Foundation mendukung studi di atas. Berdasarkan hasil studi ini, selain sifat dasar yang dipengaruhi oleh unsur kimiawi otak, pengaruh lingkungan juga punya peranan penting dalam membentuk perilaku laki-laki dan perempuan dalam hal memberikan dan meminta maaf. 
Sejak kecil, perempuan sudah dilatih untuk menempatkan dirinya di dalam situasi orang lain, sehingga punya empati lebih besar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain. Lain halnya dengan pria, yang selalu dilatih untuk menjadi pemimpin dan orang nomor satu. Secara general, hal ini mengakibatkan pria cenderung bersikap lebih "saklek" dan sulit mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain. 

Bukan hanya tak mudah memberi maaf, meminta maaf juga terbilang suatu hal yang amat sulit dilakukan oleh mayoritas pria. Menurut Dr Pam Spurr, pakar relationship, seperti yang dikutip oleh harian The New York Times, ketimbang meminta maaf, pria lebih memilih menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan keliru yang dilakukannya. Meski sulit melontarkan kata maaf, pria punya cara menunjukkan penyesalannya melalui tindakan.

Benar atau salah ???? sepertinya saya harus bertanya kepada pria....



Sebaliknya,  kata maaf yang terlalu mudah untuk di ucapkan juga bukan sesuatu yang menyenangkan....Karena ada kata-kata “maaf” yang tidak memberi kedamaian.  Karena menurut saya, kata “maaf” tak selalu membuat kita lega setelah mengucapkan atau mendengarnya.

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang menumpahkan minuman di gaun pesta yang baru kamu beli, lalu bilang maaf dan kemudian nyelonong pergi ?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu benci tiba-tiba mengatakan “Maaf jika aku memiliki banyak kesalahan hingga kau membenciku”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu cintai tiba-tiba berkata “Maaf, aku tak bisa lagi mencintaimu”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya mengatakan “Maaf karena aku masih mencintaimu hingga hari ini”?

Jadi apa yang anda rasakan?????

Marah.
Terharu.
Kecewa.
Bingung.

Hingga kadang saya berfikir bahwa, “Saya tak siap menerima kata maaf, jika itu akan mengubah kebahagiaan  menjadi abu. Saya tak ingin mengubah binar-binar hati menjadi gelap tanpa cahaya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. Biarlah saya tetap tertawa tanpa harus mendengar kata maaf darimu.”

Terlepas dari semua hal yang saya bicarakan tadi, dengan penuh keikhlasan dan dari hati saya yang paling dalam saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MINAL AIZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.


Bahwa sesungguhnya, tak ada satupun diantara kita yang ingin berbuat salah tapi manusia tiada yang sempurna....




0 komentar:

Tentang Maaf...




Hari ini, setelah seharian menguntai kata maaf yang tak habis-habis baik lewat sms ato waktu ketemu langsung. Saya jadi sempat memikirkan tentang kata maaf.

Gak tau kenapa, kalo waktu seperti ini, kata maaf jadi gampang banget diucapin, Gak tau itu dari hati atau hanya sekedarnya saja. Tapi dimana-mana orang jadi gampang banget bilang maaf.


Padahal dari berita yang saya baca, pria biasanya paling susah bilang kata maaf....????? Dari penelitian di Amerika Menurut Juola Exline, salah seorang peneliti, pria pada dasarnya memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan, sehingga tidak terlalu mudah berempati terhadap kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap dirinya.

Penelitian lain yang dilakukan The John Templeton Foundation mendukung studi di atas. Berdasarkan hasil studi ini, selain sifat dasar yang dipengaruhi oleh unsur kimiawi otak, pengaruh lingkungan juga punya peranan penting dalam membentuk perilaku laki-laki dan perempuan dalam hal memberikan dan meminta maaf. 
Sejak kecil, perempuan sudah dilatih untuk menempatkan dirinya di dalam situasi orang lain, sehingga punya empati lebih besar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain. Lain halnya dengan pria, yang selalu dilatih untuk menjadi pemimpin dan orang nomor satu. Secara general, hal ini mengakibatkan pria cenderung bersikap lebih "saklek" dan sulit mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain. 

Bukan hanya tak mudah memberi maaf, meminta maaf juga terbilang suatu hal yang amat sulit dilakukan oleh mayoritas pria. Menurut Dr Pam Spurr, pakar relationship, seperti yang dikutip oleh harian The New York Times, ketimbang meminta maaf, pria lebih memilih menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan keliru yang dilakukannya. Meski sulit melontarkan kata maaf, pria punya cara menunjukkan penyesalannya melalui tindakan.

Benar atau salah ???? sepertinya saya harus bertanya kepada pria....



Sebaliknya,  kata maaf yang terlalu mudah untuk di ucapkan juga bukan sesuatu yang menyenangkan....Karena ada kata-kata “maaf” yang tidak memberi kedamaian.  Karena menurut saya, kata “maaf” tak selalu membuat kita lega setelah mengucapkan atau mendengarnya.

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang menumpahkan minuman di gaun pesta yang baru kamu beli, lalu bilang maaf dan kemudian nyelonong pergi ?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu benci tiba-tiba mengatakan “Maaf jika aku memiliki banyak kesalahan hingga kau membenciku”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu cintai tiba-tiba berkata “Maaf, aku tak bisa lagi mencintaimu”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya mengatakan “Maaf karena aku masih mencintaimu hingga hari ini”?

Jadi apa yang anda rasakan?????

Marah.
Terharu.
Kecewa.
Bingung.

Hingga kadang saya berfikir bahwa, “Saya tak siap menerima kata maaf, jika itu akan mengubah kebahagiaan  menjadi abu. Saya tak ingin mengubah binar-binar hati menjadi gelap tanpa cahaya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. Biarlah saya tetap tertawa tanpa harus mendengar kata maaf darimu.”

Terlepas dari semua hal yang saya bicarakan tadi, dengan penuh keikhlasan dan dari hati saya yang paling dalam saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MINAL AIZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.


Bahwa sesungguhnya, tak ada satupun diantara kita yang ingin berbuat salah tapi manusia tiada yang sempurna....




Tidak ada komentar:

Jumat, 10 September 2010

Tentang Maaf...




Hari ini, setelah seharian menguntai kata maaf yang tak habis-habis baik lewat sms ato waktu ketemu langsung. Saya jadi sempat memikirkan tentang kata maaf.

Gak tau kenapa, kalo waktu seperti ini, kata maaf jadi gampang banget diucapin, Gak tau itu dari hati atau hanya sekedarnya saja. Tapi dimana-mana orang jadi gampang banget bilang maaf.


Padahal dari berita yang saya baca, pria biasanya paling susah bilang kata maaf....????? Dari penelitian di Amerika Menurut Juola Exline, salah seorang peneliti, pria pada dasarnya memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan, sehingga tidak terlalu mudah berempati terhadap kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap dirinya.

Penelitian lain yang dilakukan The John Templeton Foundation mendukung studi di atas. Berdasarkan hasil studi ini, selain sifat dasar yang dipengaruhi oleh unsur kimiawi otak, pengaruh lingkungan juga punya peranan penting dalam membentuk perilaku laki-laki dan perempuan dalam hal memberikan dan meminta maaf. 
Sejak kecil, perempuan sudah dilatih untuk menempatkan dirinya di dalam situasi orang lain, sehingga punya empati lebih besar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain. Lain halnya dengan pria, yang selalu dilatih untuk menjadi pemimpin dan orang nomor satu. Secara general, hal ini mengakibatkan pria cenderung bersikap lebih "saklek" dan sulit mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain. 

Bukan hanya tak mudah memberi maaf, meminta maaf juga terbilang suatu hal yang amat sulit dilakukan oleh mayoritas pria. Menurut Dr Pam Spurr, pakar relationship, seperti yang dikutip oleh harian The New York Times, ketimbang meminta maaf, pria lebih memilih menjelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi tindakan keliru yang dilakukannya. Meski sulit melontarkan kata maaf, pria punya cara menunjukkan penyesalannya melalui tindakan.

Benar atau salah ???? sepertinya saya harus bertanya kepada pria....



Sebaliknya,  kata maaf yang terlalu mudah untuk di ucapkan juga bukan sesuatu yang menyenangkan....Karena ada kata-kata “maaf” yang tidak memberi kedamaian.  Karena menurut saya, kata “maaf” tak selalu membuat kita lega setelah mengucapkan atau mendengarnya.

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang menumpahkan minuman di gaun pesta yang baru kamu beli, lalu bilang maaf dan kemudian nyelonong pergi ?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu benci tiba-tiba mengatakan “Maaf jika aku memiliki banyak kesalahan hingga kau membenciku”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang sangat kamu cintai tiba-tiba berkata “Maaf, aku tak bisa lagi mencintaimu”?

Apa yang kamu rasakan ketika seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya mengatakan “Maaf karena aku masih mencintaimu hingga hari ini”?

Jadi apa yang anda rasakan?????

Marah.
Terharu.
Kecewa.
Bingung.

Hingga kadang saya berfikir bahwa, “Saya tak siap menerima kata maaf, jika itu akan mengubah kebahagiaan  menjadi abu. Saya tak ingin mengubah binar-binar hati menjadi gelap tanpa cahaya. Janganlah berganti, tetaplah seperti ini. Biarlah saya tetap tertawa tanpa harus mendengar kata maaf darimu.”

Terlepas dari semua hal yang saya bicarakan tadi, dengan penuh keikhlasan dan dari hati saya yang paling dalam saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MINAL AIZIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.


Bahwa sesungguhnya, tak ada satupun diantara kita yang ingin berbuat salah tapi manusia tiada yang sempurna....




Tidak ada komentar: