Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Jumat, 25 Maret 2011

Sedikit cerita cinta-karena sebuah gembok


Hari ini ketika saya bersih-bersih, saya menemukan gembok yang terkunci...Saya mencari kuncinya siapa tahu dapat membukanya. Dan sampai cerita ini diturunkan, gembok itu masih dalam keadaan tertutup. Melihat gembok itu, saya jadi teringat gembok cinta. Suatu simbol cinta paling populer di Rusia.

Kenapa gembok? Pertama, karena gembok tahan banting, tahan godaan, tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.  Gembok juga memiliki sifat mengamankan. Entah apalagi alasannya, yang jelas gembok sangat dekat di hati warga rusia yang sedang jatuh cinta. Mau bukti ?


Pemerintah Moskow telah membuat sebuah jembatan di atas salah satu sungai Moskow yang sangat indah. Selain dihias dengan aneka lampu dan pagar yang eksotis, jembatan ini merupakan tempat jalan kaki (tidak dilewati mobil) dengan aneka simbol romantisme. Banyak hal romantis yang ada di jembatan itu, tetapi yang paling penting dan unik di tengah-tengah jembatan tersebut di tanam pohon cinta. Pohon-pohon ini terbuat dari baja dengan dahan-dahan dan tangkai dari besi. Bukan hanya satu, tetapi lebih dari lima pohon. Uniknya daun dan buah pohon-pohon ini bisa dicipta oleh siapa saja yang sedang mengagungkan cinta. Dalam bentu apa? Gembok ! mereka datang berdua, membawa gembok, dikunci, lalu anak kuncinya dibuang ke sungai. Abadilah cinta mereka....Waw!


Berdasarkan kisah tentang gembok, manusia memang selalu menyukai simbol. Menurut Darma Aditya Nursalam yang merupakan salah satu penulis tentang simbol cinta dalam peradapan manusia, simbol cinta pertama adalah mawar merah. Pernah mendengar tentang kisahnya ?

Begini ceritanya ...
Dalam kisahnya mawar merah diidentikan dengan lambang cinta abadi yang hanya dipisahkan oleh kematian (Heemmm....). Dalam versinya Aria the Natural, legenda itu muncul pertama kali di Italia, pada zaman pertengahan. Ketika itu ada seorang pemuda bangsawan kelas rendah yang jatuh cinta dengan seorang gadis bangsawan yang tingkatannya lebih tinggi.

Untuk membuktikan diri kepada si orang tua gadis bahwa ia adalah seorang yang layak diperhitungkan, pemudaitu bergabung dalam sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran. Ia berada di garda depan dengan pedang terhunus di tangan kanan dan perisai di tangan kiri. Gagah berani dan tak takut mati. Inilah keberanian. Inilah cinta, yang sering minta bukti. Tak sekedar  manisnya janji.

Singkat kata, terjadilah pertempuran sengit dan si pemuda terluka parah dan jatuh terkapar mandi darah di sebuah kebun  bunga yang dipenuhi mawar berwarna putih. Kemudian, dengan sisa tenaga terakhir, pemuda itu mengambil sekuntum mawar, tak perduli walaupun darahnya menodai bunga yang putih itu. Si pemuda berpesan kepada sahabat yang mendampinginya di saat  sakaratul maut tersebut dan agar memberikan mawar tersebut kepada gadis bangsawan pujaan hatinya. Setelah berwasiat seperti itu, berhebuslah nafas terakhirnya.
Sang putri bangsawan akhirnya mengetahui dari sahabat pemuda bahwa pemuda yang mencintainya telah tiada dengan meninggalkan bunga mawar putih yang yang penuh noda darah. Dan entah bagaimana, seorang penulis atau penyair keliling mengetahui cerita tersebut dan menyebarkan kisah tersebut dari desa ke desa. Akhirnya, orang-orangpun meniru kisah tersebut dengan memberikan mawar merah kepada orang yang dikasihinya.

Tapi sekarang, mulai banyak bunga-bunga lain yang juga memiliki arti yang berhubungan dengan cinta. Termasuk salah satunya adalah bunga BANK ho...ho....

Simbol cinta abadi kedua adalah apel kristal, kenapa apel ? katanya merupakan buah surga yang menyatukan adam dan hawa. Dan kristal yang merupakan sesuatu yang indah  tetapi  fragile. Katanya, begitu juga cinta ???

Untungnya, apel cantik dengan tambahan kristal. Sungguh saya tidak bisa bayangkan kalau apel itu diganti buah kesemek....kesemek kristal ?? ha...hay...

Dan selanjutnya, coklat adalah tanda cinta universal lainnya, yang ini saya paling doyan...^^ Digunakan sebagai simbol cinta karena rasanya yang manis tetapi ada pahitnya. Sama seperti cinta. Dan cinta memiliki keistimewaan dapat menimbulkan perasaan bahagia dan mood yang menyenangkan. Dan sepertinya saya setuju... i love chocolate


Dan samapi saat ini, banyak sekali simbol cinta yang kita kenal mulai dari cincin emas, berlian dan banyak lagi...

Kembali tentang cerita gembok saya...saya kembali menyimpannya, tidak jadi membuangnya. Siapa tahu ada kisah cinta di balik gembok itu..jiaah....saya mulai melantur !! ^^

I love this song...



Rabu, 16 Maret 2011

Cleopatra-Sang ratu yang mempesonaku


Dari dulu saya paling suka mendengar cerita-cerita tentang wanita-wanita yang luar biasa. Salah satu wanita hebat yang selalu dalam perbincangan dan melengkapi bacaan saya adalah CLEOPATRA. Entah kenapa, dulu saya sering membayangkan bagaimana wajah cantik sang ratu. Menonton berbagai versi filmnya dan membaca berbagai buku tentang Cleopatra tidak menghilangkan rasa penasaran saya. Beberapa hal dari yang saya baca dan saya tonton sering kali bertentangan dan kadang itu yang membuat menarik, bagi saya itu menambah kesan misterius perempuan ini. Dan akhirnya, saya menemukan beberapa hal yang sangat menarik perhatian saya.

Dua jenderal paling berkuasa di kemaharajaan Romawi, Julius Caesar dan Markus Antonius, takluk pada Cleopatra. Ia menjadi legenda, menginspirasi ditulisnya buku, drama, dan puluhan opera. Begitu banyak orang merasa mengenal Cleopatra, tanpa benar-benar mengetahui siapa dan bagaimana sosok ratu Mesir ini sebenarnya.

Cleopatra bukanlah orang Mesir. Ia keturunan dinasti Ptolemy yang berasal dari Macedonia. Dinasti Ptolemy berkuasa di Mesir selama tiga abad setelah penaklukan Mesir oleh Alexander The Great. Cleopatra adalah pharaoh Ptolemic pertama yang mempelajari bahasa Mesir. Ia juga pharaoh terakhir Mesir, karena setelah kematiannya, Mesir menjadi salah satu provinsi dalam kemaharajaan Romawi.

Tahukah Anda bahwa nama Cleopatra sebagai ratu tidak hanya diberikan pada satu orang saja? Ya, ada beberapa keturunan raja ratu di Mesir yang diberi nama Cleopatra. Namun, hanya ada satu Cleopatra yang sangat fenomenal, yaitu Cleopatra VII.



Menurut catatan sejarah yang dibuat oleh penulis Yunani, Plutarch (yang juga menulis kisah hidup Archimedes) dalam bukunya Life of Anthony digambarkan Cleopatra “benar-benar tak bercatat, luar biasa” dan “kecantikannya tiada duanya”. Namun dari gambar Cleopatra yang terdapat pada sepuluh koin mata uang yang dibuat pada masa pemerintahannya, sulit untuk mengatakan Cleopatra cantik. Lehernya gemuk, hidungnya bengkok, telinganya panjang, dan dagunya mencuat. Tinggi tubuhnya pun hanya 1,5 meter…. (Heeem....ini sedikit mengecewakan saya).



Jadi, apa yang membuat Cleopatra demikian mempesona? Kecantikan Cleopatra ada di’dalam’, bukan pada tampilan ‘luar’nya. Ia dapat berbicara dalam sembilan bahasa. Otaknya tajam. Kharismanya kuat. Kebijaksanaannya mengagumkan. Ia berpendidikan tinggi, dan memiliki keagungan luar biasa sejak dini. Plutarch menulis “Percakapannya menawan luar biasa … ” dan “Perbincangannya menggoda. Karakternya, yang merasuk dalam tindakannya begitu mempesona tak terkatakan. Bunyi dari suaranya manis … “. Ia begitu menarik, sehingga “Plato mengakui empat jenis pujian, namun Cleopatra punya ribuan.”

Cleopatra tidak cantik, namun ia berhasil menguasai hati dua orang yang paling berkuasa pada masanya, Julius Caesar dan Markus Antonius. Caesar berkata, “Tidak ada darah dalam venanya, selain darah matahari. Hathor yang manis tinggal dalam mata dan lesung lututnya”.

Cleopatra mewarisi kerajaan Mesir yang bangkrut. Sebegitu bangkrutnya, hingga tak mampu mencetak koin emas, dan hanya membuat koin dari logam yang tidak begitu bagus mutunya. Itulah sebabnya tidak banyak ditemukan koin dengan gambar dirinya. Ia membangun pasukan, membuat Mesir kuat, mempertahankan kedamaian dalam negrinya, dan sukses mengadu domba lawan-lawan kuatnya sehingga saling berperang sesama mereka sendiri. Ibukota Mesir, Alexandria, adalah kota yang paling maju di dunia pada saat itu. Kota itu memiliki pelayanan kesehatan, perpustakaan besar, mercusuar yang luar biasa, dan merupakan sebuah pusat budaya dan ilmu yang menarik orang dari seluruh dunia.



Tentang kematiannya para ilmuwan Jerman menemukan dikabarkan telah mengungkap kematian Cleopatra Menurut mereka, Cleopatra meninggal bukan karena gigitan ular tapi minuman beracun. Ratu Sungai Nil ini diceritakan meninggal akibat gigitan ular Egyptian cobra yang mematikan. Namun, Christoph Schaefer, ahli sejarah asal Jerman dan profesor di University of Trier, menampilkan bukti bahwa terdapat obat-obatan yang menjadi alasan kematian dan bukan reptil.

“Ratu Cleopatra begitu terkenal akan kecantikannya dan tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang dapat menodai kematiannya,” ujar Schaefer seperti dikutip dari Telegraph.

Ia kemudian melakukan perjalanan dengan ahli lain menuju Alexandria, Mesir di mana melakukan penelitian dari bacaan medis kuno serta ahli ular. “Cleopatra menginginkan kecantikan yang abadi dalam kematiannya untuk menjaga mitos dirinya,” kata Schaefer dalam acara Adventure Science di stasiun televisi Jerman.

“Dia mungkin saja mengkonsumsi minuman yang mengandung opium, hemlock dan aconitum. Campuran ini diketahui menyebabkan kematian tanpa rasa sakit dalam beberapa jam, sedangkan kematian akibat ular membutuhkan waktu beberapa hari dan terasa menyakitkan.”


Pada 44 SM, setelah pembunuhan Caesar, Cleopatra bersama Antony bertentangan dengan pewaris Caesar, Gaius Julius Caesar Oktavianus. Setelah kalah di Pertempuran Actium dari pasukan Oktavianus, Antony bunuh diri. Cleopatra kemudian menyusul dengan meninggal pada usia 39 tahun pada 12 Agustus 30SM.

(sumber : “Cleopatra, Si Cantik atau Si Buruk Rupa?” tulisan Dr. Karl Kruszelnicki & Wikipedia)


Selasa, 15 Maret 2011

Kata saya- Mama saya yang terhebat


Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan beberapa teman tentang rencana masa depan. Termasuk di antaranya pilihan saya untuk tetap tinggal dengan orang tua. Saya tidak tahu kenapa, pilihan itu terasa aneh bagi mereka. Mungkin banyak orang beranggapan hidup bersama orang tua ketika kita dewasa seakan menggambarkan ketidakmandirian. Padahal saya rasa itu bukan jaminan, hidup dengan orang tua bukan berarti kita tidak mandiri...(atau setidaknya itu menurut saya...^^). Tentu saja saya ingin punya rumah milik saya sendiri, tapi untuk saat ini...saya rasa hidup dengan orang tua masih pilihan terbaik bagi saya.


Entah kenapa, saya justru paling bangga ketika teman dan sahabat saya berkata, “Dasar, anak mama!” Enggak  tahu kenapa, itu justru seperti pujian buat saya. Karena berarti banyak orang lain, bukan anaknya mama ? trus anaknya siapa donk ? Gak tahulah, yang penting I love you Mom !


Saya jadi pengen sedikit menceritakan tentang mama saya, setidaknya kasih sayang yang selalu beliau berikan pada saya dan anak-anaknya semua. Saya tahu semua anak akan berkata bahwa ibunya adalah yang terhebat. Jadi tanpa bermaksud meniru siapapun, saya akan katakan bahwa ibu atau saya panggil beliau mama adalah mama paling hebat yang pernah ada...



Mama saya tidak pandai bernyanyi tapi beliau selalu tahu bagaimana membuat saya terpesona dengan suaranya, bahkan ketika beliau menasehati saya dengan panjang lebarnya...

Mama saya selalu sibuk dengan pekerjaannya, tapi beliau selalu punya waktu untuk membacakan dongeng pengantar tidur yang indah kepada anak-anaknya

Mama saya bukan koki restoran yang handal, tapi masakannya selalu membuat saya merindukan berada di sampingnya

Mama saya bukan pelawak yang bisa membuat saya tertawa terpingkal-pingkal,  tapi beliau selalu dapat membuat saya tersenyum ketika kesedihan menimpa saya

Mama saya tidak pernah menyuruh saya belajar, tapi dengan doanya beliau telah menuntun dan memudahkan hidup saya

Mama saya tidak pernah mengajari saya untuk jatuh cintai pada orang lain, tapi beliau memberi contoh bagaimana cara menyayangi semua yang ada di sekitar kami

Mama saya tidak pernah mengajari saya dengan kata-katanya, tapi beliau adalah guru yang terbaik dalam memberi contoh

Mama saya adalah orang yang bangun pada tengah malam, ketika saya diminta tidur untuk ujian kelulusan saya esok hari

Mama saya dan orang yang pertama kali percaya bahwa saya bisa melakukan apapun

Mama saya adalah orang yang tidak pernah terkejut dengan prestasi yang saya raih tapi selalu menjadi orang pertama yang memeluk saya dengan penuh kebanggaan

Mama saya adalah wanita yang memiliki tangan paling hangat, senyum paling indah, wajah paling cerah, mata paling teduh, dan tawa paling renyah yang saya kenal

Mama saya adalah wanita yang dapat di ajak berbelanja pakaian paling aneh sekalipun, dapat pula menjadi teman curhat dan bercanda paling hebat, beliau juga dapat menjadi penasehat tentang perkawinan yang handal, dan guru yang paling teladan.

Mama saya adalah, teman, sahabat, saudara, ibu dan guru yang paling baik bagi saya

Mama saya adalah inspirasi saya...



Yang selalu menyanyangimu Ma..

Minggu, 13 Maret 2011

Ketika saya bisa DIAM


Lebih dari satu minggu ini adalah masa bagi saya untuk berdiam...lebih jelasnya karena saya pernah nyaris tak bersuara selama dua hari (beruntunglah saat itu hari libur yang indah...) jadinya saya bisa punya waktu untuk benar-benar diam dan tidak memaksakan diri untuk berbicara. Mungkin yang paling repot kalau ada telfon berbunyi...hayo  ?? ^^

Dan yang paling sengsara bisa jadi mama saya, yang harus pandai-pandai membaca gerak tubuh dan bibir saya yang kadang membingungkan....(maafkan ya ma...cium tangan mama). Sementara papa saya adalah orang pertama yang ngomel, yang kira-kira seperti ini, “Makanya jangan kerja thok, kalau gitu itu berarti di suruh istirahat...” (terima kasih pa...cium tangan papa juga) ^^

Akhirnya, dua hari yang panjang itu, memang terasa nyaman dengan berdiam... mungkin saatnya lebih mendekatkan diri dengan hati saya.... Hahay....Yang saya dapatkan adalah...saya mungkin memang perlu waktu untuk memanjakan diri saya sendiri...kenyataan yang akan sangat menyenangkan bila terjadi.

Ini gambar penuh inspirasi buat saya tentang diam (masih eat pray love ^^):


Karena ini terjadi pertama kalinya dalam hidup saya, hari itu saya benar-benar mencoba untuk bernyanyi (pikir saya, masa benar suara saya tidak akan keluar sama sekali...). Dan ternyata suara saya benar-benar tidak keluar...hanya mulut saya yang komat-kamit seperti mbah dukun (menyedihkan sekali...), padahal lagu yang coba saya nyanyikan "Satu-satunya Cinta-Mahadewi"... Sepertinya saya harus meminta maaf pada Tata dan Puri...(Maaf ya, gak lagi-lagi !)


Setelah melewati dua hari penuh kebisuan, akhirnya...di senin pagi yang indah (seminggu yang lalu)...saya mendapati suara saya kembali meski agak serak-serak kering gak karuan...tapi alhamdulillah saya tidak harus menggunakan bahasa isyarat lagi (soalnya malam itu saya benar-benar membayangkan gimana caranya bilang “kiri” sama pak supir angkot)... Untunglah hari-hari selanjutnya berjalan lancar, kecuali dengan penyakit yang namanya batuk....

Karena pertama kalinya merasakan batuk yang separah ini, saya baru tahu kalau batuk bisa membuat kita terbangun dari tidur....wah ternyata itu hal paling menyiksa buat saya. 

Pada dasarnya, meski paling bisa nyuruh orang minum obat...saya paling tidak suka minum obat, jadi pengobatan saya adalah dengan wedang jahe...tapi ternyata setelah 3 haripun, nasib saya tidak berubah.  Sampai akhirnya, sangking sayangnya mama saya (atau bisa jadi karena beliau sangat terganggu dengan batuk saya...hemm), beliau akhirnya turun tangan dengan membuat jamu andalan mama saya. Komposisinya sederhana saja, jahe, daun sirih dan madu yang jumlah masing-masing harus ganjil...Rasanya.....hemmm...anda bisa bayangkan...tetep pahit (kata mama, namanya juga jamu...kalau mau manis ya sirop).


Setelah mengalami penderitaan yang cukup panjang (ho..ho...yang ini agak berlebihan), akhirnya setelah tiga kali, saya ulangi hanya TIGA kali meminum jamu andalan mama saya...batuk saya mereda (Hoooreyy !!!) .  Alhamdulillah, meski belum sembuh betul tapi batuk tidak lagi mengganggu tidur saya... Terima kasih mama...(sekarang cium pipi...^^).
  
Akhirnya, saya bisa menikmati lagu ini dengan sebenar-benarnya (^^):

With love:

Sabtu, 12 Maret 2011

Masih tentang kehilangan - Sebuah catatan dukacita


Di dalam kesunyian dan waktu sendiri,  saya masih sering merasakan ada sesuatu yang berbeda, rasa kehilangan, kekosongan yang dulu tidak pernah saya rasakan...

Seharusnya dukacita punya masa kadaluarsa. Buku-buku tentang kehilangan menyatakan tidak apa-apa jika kau terbangun menangis, tapi itu hanya satu bulan. Dan setelah empat puluh hari kau tidak akan menoleh dengan jatung berdebar cepat, yakin bahwa kau mendengarnya memanggil namamu. Bahkan saudara-saudara jauh saya selalu berkata, empat puluh hari adalah waktu yang cukup untuk merasakan kesedihan ini. Meski begitu mungkin tidak akan kena denda jika saya masih merasakan kepedihan dari luka saya ketika sedang membersihkan kamarnya, merapikan mejanya dan membolak balik fotonya. Bahwa tidak apa-apa menghitung waktu, seberapa lama dia telah pergi, sama seperti saya dulu menghitung kapan ulang tahunnya.

Dukacita adalah seperti kita mencabut satu bunga di sebuah taman, mengoyak permukaan tanah namun tanah di dalamnya akan tetap utuh. Mungkin itu seperti keluarga kami, bahwa kenyataannya semua yang di bawah tetap tak berubah, tapi kenyataannya, semua terluka. Dan setelah satu bunga itu tercabut, kami menyadari bahwa bunga itu ternyata begitu cantik. Karena bagaimanapun, taman yang kami miliki tak akan sama lagi tanpa bunga itu.



Dukacita membuat saya seperti hidup di dunia yang memiliki perbedaan waktu dengan dunia yang sebenarnya. Dukacita membuat dunia yang saya lalui terasa lambat, seakan kami dalam gerak lambat dalam sebuah adegan film. Sementara di dunia yang sebenarnya, semua orang berjalan dengan cepat, bagaimanapun semua harus tetap hidup dan melanjutkan hidup. Meskipun kadang saya berharap waktu dapat melambat untuk dukacita yang saya rasakan.

Kehilangan, membuat saya menerka-nerka....ketika saya memandang langit malam yang penuh dengan bintang  apakah dia dapat melihat bintang yang sama seperti yang saya lihat? Kehilangan, akhirnya membuat saya  tak pernah ragu untuk memberikan setiap kebahagiaan saya untuk dapat membahagiakan orang-orang yang saya sayangi.


Tujuh bulan seharusnya bukan lagi tentang  dukacita dan kehilangan, meski saya masih bisa mencium baunya, melihat senyumnya, membayangkan wajahnya ketika dengan nakalnya dia mencela saya. Mungkin beberapa bulan lagi, ketika musim hujan terlah berlalu, ketika saya tidak lagi berkaca-kaca ketika mendengar kisahnya diceritakan, mungkin saat itu saya tidak lagi mengucapkan selamat malam ketika menutup pintu kamarnya, tidak lagi memikirkan pendapatnya ketika hendak meminjam film, dan mulai melupakan bahwa dia punya bintik-bintik di punggungnya. Saat itu, dimanapun saya, seperti apapun keadaan saya,  saya telah membawanya di hati saya, kemanapun saya pergi...
  


Lagu favorit saya akhir-akhir ini :

Selasa, 01 Maret 2011

Menu istimewa dengan sahabat-sahabat saya yang istimewa


Beberapa hari ini karena saya lagi senang-senangnya baca novelnya Elisabeth Gilbert Eat Pray Love. Menikmati betul waktu-waktu yang saya lalui berdua dengan buku ini. Dan pengalaman Elisabeth Gilbert ke Italy mengingatkan saya pada makanan-makanan dan waktu-waktu ketika saya dan sahabat saya dulu berwisata kuliner. Sebenarnya sampai sekarang saya juga masih senang berwisata kuliner sendiri tetapi tentu saja tidak sama rasanya ketika bisa bersama sahabat-sahabat saya. Dan kesempatan seperti ini sering membuat saya merindukan mereka (hiks..hiks...miss u sist).

Kembali ke soal Italy, akhir-akhir ini saya lagi pengen banget makan pizza (ditambah lagi dengan suasana kota Malang yang dingin saya jadi sering banget mikirin makanan)... pizza dengan roti dan pinggiran yang tipis dan keju yang meluber... tentu ini bukan Pizzeria seperti yang digambarkan Elisabeth dalam bukunya (dan saya akan membayangkan bagaimana rasanya pizza paling enak di dunia itu). Tentu saja, sampai hari ini saya belum bisa ke Naples untuk merasakannya. Tapi kadang dengan membayangkannya saja saya sudah merasakan enaknya (hahay...sambil menelan ludah).


Iseng-iseng saya mencoba meminta tolong mbah google yang selalu "siaga" untuk memperlihatkan pada saya seperti apa “wajah” pizzeria itu.

Dari wajahnya memang tidak terlalu cantik, tapi saya bisa bayangkan bagaimana rasanya...(kembali menelan ludah-bisanya cuma itu^^v)

Jadi kira-kira seperti ini wajah Pizza dari naples itu :


Juga seperti ini :


Soal pizza dan Naples yang katanya merupakan pizza paling enak di dunia ini, saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu saya dan sahabat saya pernah menonton Oprah ketika Oprah dan Gayle sahabatnya mencari Best Pizza di seluruh amerika. Kalau yang di Amerika saja sudah nampak begitu enaknya, apalagi yang paling enak di dunia (Wuiiih!). Dan sambil menonton kami hanya bisa membayangkan rasa pizza-pizza yang mereka makan (tentu saja dengan mupeng...)

Mengingat pizza, saya jadi mengingat jaman saya masih kuliah dan saya makan pizza keseringan karena di traktir oleh sahabat-sahabat saya (terima kasih sobat ,rasa pizza itu menjadi...begitu berkesan hingga sekarang ho..ho..ho..).  

Sebenarnya pizza bukanlah satu-satunya tempat tujuan wisata kuliner saya dan sahabat-sahabat saya yang tercinta (muah..muah). Mulai dari lalapan apa adanya (makanan kami sehari-hari), seperti ini :


nasi goreng arang (berasa lama banget nunggunya-apalagi kalo lagi laper), yang seperti ini :


nasi uduk hingga beberapa menu istimewa yang kadang-kadang kita nikmati seperti sate ponorogo, seperti ini :


Plus garang asemnya :


bakso bakar malang :


Tiramisu yang selalu bikin penasaran :


Tapi kami dulu punya menu andalan (yang ini made in kami sendiri) yang saya yakin masih jadi favorit kami : Jamur goreng yang sekarang ngetren dengan panggilan sayang Jamur Crispy :



dan masih banyak lain yang mungkin gak sempet kesebut.
Jadi bener-bener merindukan masa-masa itu...dan kadang merindukan makanan-makanan itu...^.^v
Dan tentu saja paling rindu dengan sahabat-sahabat saya itu (miss u so much...)

With much love :  

Sedikit cerita cinta-karena sebuah gembok


Hari ini ketika saya bersih-bersih, saya menemukan gembok yang terkunci...Saya mencari kuncinya siapa tahu dapat membukanya. Dan sampai cerita ini diturunkan, gembok itu masih dalam keadaan tertutup. Melihat gembok itu, saya jadi teringat gembok cinta. Suatu simbol cinta paling populer di Rusia.

Kenapa gembok? Pertama, karena gembok tahan banting, tahan godaan, tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.  Gembok juga memiliki sifat mengamankan. Entah apalagi alasannya, yang jelas gembok sangat dekat di hati warga rusia yang sedang jatuh cinta. Mau bukti ?


Pemerintah Moskow telah membuat sebuah jembatan di atas salah satu sungai Moskow yang sangat indah. Selain dihias dengan aneka lampu dan pagar yang eksotis, jembatan ini merupakan tempat jalan kaki (tidak dilewati mobil) dengan aneka simbol romantisme. Banyak hal romantis yang ada di jembatan itu, tetapi yang paling penting dan unik di tengah-tengah jembatan tersebut di tanam pohon cinta. Pohon-pohon ini terbuat dari baja dengan dahan-dahan dan tangkai dari besi. Bukan hanya satu, tetapi lebih dari lima pohon. Uniknya daun dan buah pohon-pohon ini bisa dicipta oleh siapa saja yang sedang mengagungkan cinta. Dalam bentu apa? Gembok ! mereka datang berdua, membawa gembok, dikunci, lalu anak kuncinya dibuang ke sungai. Abadilah cinta mereka....Waw!


Berdasarkan kisah tentang gembok, manusia memang selalu menyukai simbol. Menurut Darma Aditya Nursalam yang merupakan salah satu penulis tentang simbol cinta dalam peradapan manusia, simbol cinta pertama adalah mawar merah. Pernah mendengar tentang kisahnya ?

Begini ceritanya ...
Dalam kisahnya mawar merah diidentikan dengan lambang cinta abadi yang hanya dipisahkan oleh kematian (Heemmm....). Dalam versinya Aria the Natural, legenda itu muncul pertama kali di Italia, pada zaman pertengahan. Ketika itu ada seorang pemuda bangsawan kelas rendah yang jatuh cinta dengan seorang gadis bangsawan yang tingkatannya lebih tinggi.

Untuk membuktikan diri kepada si orang tua gadis bahwa ia adalah seorang yang layak diperhitungkan, pemudaitu bergabung dalam sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran. Ia berada di garda depan dengan pedang terhunus di tangan kanan dan perisai di tangan kiri. Gagah berani dan tak takut mati. Inilah keberanian. Inilah cinta, yang sering minta bukti. Tak sekedar  manisnya janji.

Singkat kata, terjadilah pertempuran sengit dan si pemuda terluka parah dan jatuh terkapar mandi darah di sebuah kebun  bunga yang dipenuhi mawar berwarna putih. Kemudian, dengan sisa tenaga terakhir, pemuda itu mengambil sekuntum mawar, tak perduli walaupun darahnya menodai bunga yang putih itu. Si pemuda berpesan kepada sahabat yang mendampinginya di saat  sakaratul maut tersebut dan agar memberikan mawar tersebut kepada gadis bangsawan pujaan hatinya. Setelah berwasiat seperti itu, berhebuslah nafas terakhirnya.
Sang putri bangsawan akhirnya mengetahui dari sahabat pemuda bahwa pemuda yang mencintainya telah tiada dengan meninggalkan bunga mawar putih yang yang penuh noda darah. Dan entah bagaimana, seorang penulis atau penyair keliling mengetahui cerita tersebut dan menyebarkan kisah tersebut dari desa ke desa. Akhirnya, orang-orangpun meniru kisah tersebut dengan memberikan mawar merah kepada orang yang dikasihinya.

Tapi sekarang, mulai banyak bunga-bunga lain yang juga memiliki arti yang berhubungan dengan cinta. Termasuk salah satunya adalah bunga BANK ho...ho....

Simbol cinta abadi kedua adalah apel kristal, kenapa apel ? katanya merupakan buah surga yang menyatukan adam dan hawa. Dan kristal yang merupakan sesuatu yang indah  tetapi  fragile. Katanya, begitu juga cinta ???

Untungnya, apel cantik dengan tambahan kristal. Sungguh saya tidak bisa bayangkan kalau apel itu diganti buah kesemek....kesemek kristal ?? ha...hay...

Dan selanjutnya, coklat adalah tanda cinta universal lainnya, yang ini saya paling doyan...^^ Digunakan sebagai simbol cinta karena rasanya yang manis tetapi ada pahitnya. Sama seperti cinta. Dan cinta memiliki keistimewaan dapat menimbulkan perasaan bahagia dan mood yang menyenangkan. Dan sepertinya saya setuju... i love chocolate


Dan samapi saat ini, banyak sekali simbol cinta yang kita kenal mulai dari cincin emas, berlian dan banyak lagi...

Kembali tentang cerita gembok saya...saya kembali menyimpannya, tidak jadi membuangnya. Siapa tahu ada kisah cinta di balik gembok itu..jiaah....saya mulai melantur !! ^^

I love this song...



Cleopatra-Sang ratu yang mempesonaku


Dari dulu saya paling suka mendengar cerita-cerita tentang wanita-wanita yang luar biasa. Salah satu wanita hebat yang selalu dalam perbincangan dan melengkapi bacaan saya adalah CLEOPATRA. Entah kenapa, dulu saya sering membayangkan bagaimana wajah cantik sang ratu. Menonton berbagai versi filmnya dan membaca berbagai buku tentang Cleopatra tidak menghilangkan rasa penasaran saya. Beberapa hal dari yang saya baca dan saya tonton sering kali bertentangan dan kadang itu yang membuat menarik, bagi saya itu menambah kesan misterius perempuan ini. Dan akhirnya, saya menemukan beberapa hal yang sangat menarik perhatian saya.

Dua jenderal paling berkuasa di kemaharajaan Romawi, Julius Caesar dan Markus Antonius, takluk pada Cleopatra. Ia menjadi legenda, menginspirasi ditulisnya buku, drama, dan puluhan opera. Begitu banyak orang merasa mengenal Cleopatra, tanpa benar-benar mengetahui siapa dan bagaimana sosok ratu Mesir ini sebenarnya.

Cleopatra bukanlah orang Mesir. Ia keturunan dinasti Ptolemy yang berasal dari Macedonia. Dinasti Ptolemy berkuasa di Mesir selama tiga abad setelah penaklukan Mesir oleh Alexander The Great. Cleopatra adalah pharaoh Ptolemic pertama yang mempelajari bahasa Mesir. Ia juga pharaoh terakhir Mesir, karena setelah kematiannya, Mesir menjadi salah satu provinsi dalam kemaharajaan Romawi.

Tahukah Anda bahwa nama Cleopatra sebagai ratu tidak hanya diberikan pada satu orang saja? Ya, ada beberapa keturunan raja ratu di Mesir yang diberi nama Cleopatra. Namun, hanya ada satu Cleopatra yang sangat fenomenal, yaitu Cleopatra VII.



Menurut catatan sejarah yang dibuat oleh penulis Yunani, Plutarch (yang juga menulis kisah hidup Archimedes) dalam bukunya Life of Anthony digambarkan Cleopatra “benar-benar tak bercatat, luar biasa” dan “kecantikannya tiada duanya”. Namun dari gambar Cleopatra yang terdapat pada sepuluh koin mata uang yang dibuat pada masa pemerintahannya, sulit untuk mengatakan Cleopatra cantik. Lehernya gemuk, hidungnya bengkok, telinganya panjang, dan dagunya mencuat. Tinggi tubuhnya pun hanya 1,5 meter…. (Heeem....ini sedikit mengecewakan saya).



Jadi, apa yang membuat Cleopatra demikian mempesona? Kecantikan Cleopatra ada di’dalam’, bukan pada tampilan ‘luar’nya. Ia dapat berbicara dalam sembilan bahasa. Otaknya tajam. Kharismanya kuat. Kebijaksanaannya mengagumkan. Ia berpendidikan tinggi, dan memiliki keagungan luar biasa sejak dini. Plutarch menulis “Percakapannya menawan luar biasa … ” dan “Perbincangannya menggoda. Karakternya, yang merasuk dalam tindakannya begitu mempesona tak terkatakan. Bunyi dari suaranya manis … “. Ia begitu menarik, sehingga “Plato mengakui empat jenis pujian, namun Cleopatra punya ribuan.”

Cleopatra tidak cantik, namun ia berhasil menguasai hati dua orang yang paling berkuasa pada masanya, Julius Caesar dan Markus Antonius. Caesar berkata, “Tidak ada darah dalam venanya, selain darah matahari. Hathor yang manis tinggal dalam mata dan lesung lututnya”.

Cleopatra mewarisi kerajaan Mesir yang bangkrut. Sebegitu bangkrutnya, hingga tak mampu mencetak koin emas, dan hanya membuat koin dari logam yang tidak begitu bagus mutunya. Itulah sebabnya tidak banyak ditemukan koin dengan gambar dirinya. Ia membangun pasukan, membuat Mesir kuat, mempertahankan kedamaian dalam negrinya, dan sukses mengadu domba lawan-lawan kuatnya sehingga saling berperang sesama mereka sendiri. Ibukota Mesir, Alexandria, adalah kota yang paling maju di dunia pada saat itu. Kota itu memiliki pelayanan kesehatan, perpustakaan besar, mercusuar yang luar biasa, dan merupakan sebuah pusat budaya dan ilmu yang menarik orang dari seluruh dunia.



Tentang kematiannya para ilmuwan Jerman menemukan dikabarkan telah mengungkap kematian Cleopatra Menurut mereka, Cleopatra meninggal bukan karena gigitan ular tapi minuman beracun. Ratu Sungai Nil ini diceritakan meninggal akibat gigitan ular Egyptian cobra yang mematikan. Namun, Christoph Schaefer, ahli sejarah asal Jerman dan profesor di University of Trier, menampilkan bukti bahwa terdapat obat-obatan yang menjadi alasan kematian dan bukan reptil.

“Ratu Cleopatra begitu terkenal akan kecantikannya dan tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang dapat menodai kematiannya,” ujar Schaefer seperti dikutip dari Telegraph.

Ia kemudian melakukan perjalanan dengan ahli lain menuju Alexandria, Mesir di mana melakukan penelitian dari bacaan medis kuno serta ahli ular. “Cleopatra menginginkan kecantikan yang abadi dalam kematiannya untuk menjaga mitos dirinya,” kata Schaefer dalam acara Adventure Science di stasiun televisi Jerman.

“Dia mungkin saja mengkonsumsi minuman yang mengandung opium, hemlock dan aconitum. Campuran ini diketahui menyebabkan kematian tanpa rasa sakit dalam beberapa jam, sedangkan kematian akibat ular membutuhkan waktu beberapa hari dan terasa menyakitkan.”


Pada 44 SM, setelah pembunuhan Caesar, Cleopatra bersama Antony bertentangan dengan pewaris Caesar, Gaius Julius Caesar Oktavianus. Setelah kalah di Pertempuran Actium dari pasukan Oktavianus, Antony bunuh diri. Cleopatra kemudian menyusul dengan meninggal pada usia 39 tahun pada 12 Agustus 30SM.

(sumber : “Cleopatra, Si Cantik atau Si Buruk Rupa?” tulisan Dr. Karl Kruszelnicki & Wikipedia)


Kata saya- Mama saya yang terhebat


Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan beberapa teman tentang rencana masa depan. Termasuk di antaranya pilihan saya untuk tetap tinggal dengan orang tua. Saya tidak tahu kenapa, pilihan itu terasa aneh bagi mereka. Mungkin banyak orang beranggapan hidup bersama orang tua ketika kita dewasa seakan menggambarkan ketidakmandirian. Padahal saya rasa itu bukan jaminan, hidup dengan orang tua bukan berarti kita tidak mandiri...(atau setidaknya itu menurut saya...^^). Tentu saja saya ingin punya rumah milik saya sendiri, tapi untuk saat ini...saya rasa hidup dengan orang tua masih pilihan terbaik bagi saya.


Entah kenapa, saya justru paling bangga ketika teman dan sahabat saya berkata, “Dasar, anak mama!” Enggak  tahu kenapa, itu justru seperti pujian buat saya. Karena berarti banyak orang lain, bukan anaknya mama ? trus anaknya siapa donk ? Gak tahulah, yang penting I love you Mom !


Saya jadi pengen sedikit menceritakan tentang mama saya, setidaknya kasih sayang yang selalu beliau berikan pada saya dan anak-anaknya semua. Saya tahu semua anak akan berkata bahwa ibunya adalah yang terhebat. Jadi tanpa bermaksud meniru siapapun, saya akan katakan bahwa ibu atau saya panggil beliau mama adalah mama paling hebat yang pernah ada...



Mama saya tidak pandai bernyanyi tapi beliau selalu tahu bagaimana membuat saya terpesona dengan suaranya, bahkan ketika beliau menasehati saya dengan panjang lebarnya...

Mama saya selalu sibuk dengan pekerjaannya, tapi beliau selalu punya waktu untuk membacakan dongeng pengantar tidur yang indah kepada anak-anaknya

Mama saya bukan koki restoran yang handal, tapi masakannya selalu membuat saya merindukan berada di sampingnya

Mama saya bukan pelawak yang bisa membuat saya tertawa terpingkal-pingkal,  tapi beliau selalu dapat membuat saya tersenyum ketika kesedihan menimpa saya

Mama saya tidak pernah menyuruh saya belajar, tapi dengan doanya beliau telah menuntun dan memudahkan hidup saya

Mama saya tidak pernah mengajari saya untuk jatuh cintai pada orang lain, tapi beliau memberi contoh bagaimana cara menyayangi semua yang ada di sekitar kami

Mama saya tidak pernah mengajari saya dengan kata-katanya, tapi beliau adalah guru yang terbaik dalam memberi contoh

Mama saya adalah orang yang bangun pada tengah malam, ketika saya diminta tidur untuk ujian kelulusan saya esok hari

Mama saya dan orang yang pertama kali percaya bahwa saya bisa melakukan apapun

Mama saya adalah orang yang tidak pernah terkejut dengan prestasi yang saya raih tapi selalu menjadi orang pertama yang memeluk saya dengan penuh kebanggaan

Mama saya adalah wanita yang memiliki tangan paling hangat, senyum paling indah, wajah paling cerah, mata paling teduh, dan tawa paling renyah yang saya kenal

Mama saya adalah wanita yang dapat di ajak berbelanja pakaian paling aneh sekalipun, dapat pula menjadi teman curhat dan bercanda paling hebat, beliau juga dapat menjadi penasehat tentang perkawinan yang handal, dan guru yang paling teladan.

Mama saya adalah, teman, sahabat, saudara, ibu dan guru yang paling baik bagi saya

Mama saya adalah inspirasi saya...



Yang selalu menyanyangimu Ma..

Ketika saya bisa DIAM


Lebih dari satu minggu ini adalah masa bagi saya untuk berdiam...lebih jelasnya karena saya pernah nyaris tak bersuara selama dua hari (beruntunglah saat itu hari libur yang indah...) jadinya saya bisa punya waktu untuk benar-benar diam dan tidak memaksakan diri untuk berbicara. Mungkin yang paling repot kalau ada telfon berbunyi...hayo  ?? ^^

Dan yang paling sengsara bisa jadi mama saya, yang harus pandai-pandai membaca gerak tubuh dan bibir saya yang kadang membingungkan....(maafkan ya ma...cium tangan mama). Sementara papa saya adalah orang pertama yang ngomel, yang kira-kira seperti ini, “Makanya jangan kerja thok, kalau gitu itu berarti di suruh istirahat...” (terima kasih pa...cium tangan papa juga) ^^

Akhirnya, dua hari yang panjang itu, memang terasa nyaman dengan berdiam... mungkin saatnya lebih mendekatkan diri dengan hati saya.... Hahay....Yang saya dapatkan adalah...saya mungkin memang perlu waktu untuk memanjakan diri saya sendiri...kenyataan yang akan sangat menyenangkan bila terjadi.

Ini gambar penuh inspirasi buat saya tentang diam (masih eat pray love ^^):


Karena ini terjadi pertama kalinya dalam hidup saya, hari itu saya benar-benar mencoba untuk bernyanyi (pikir saya, masa benar suara saya tidak akan keluar sama sekali...). Dan ternyata suara saya benar-benar tidak keluar...hanya mulut saya yang komat-kamit seperti mbah dukun (menyedihkan sekali...), padahal lagu yang coba saya nyanyikan "Satu-satunya Cinta-Mahadewi"... Sepertinya saya harus meminta maaf pada Tata dan Puri...(Maaf ya, gak lagi-lagi !)


Setelah melewati dua hari penuh kebisuan, akhirnya...di senin pagi yang indah (seminggu yang lalu)...saya mendapati suara saya kembali meski agak serak-serak kering gak karuan...tapi alhamdulillah saya tidak harus menggunakan bahasa isyarat lagi (soalnya malam itu saya benar-benar membayangkan gimana caranya bilang “kiri” sama pak supir angkot)... Untunglah hari-hari selanjutnya berjalan lancar, kecuali dengan penyakit yang namanya batuk....

Karena pertama kalinya merasakan batuk yang separah ini, saya baru tahu kalau batuk bisa membuat kita terbangun dari tidur....wah ternyata itu hal paling menyiksa buat saya. 

Pada dasarnya, meski paling bisa nyuruh orang minum obat...saya paling tidak suka minum obat, jadi pengobatan saya adalah dengan wedang jahe...tapi ternyata setelah 3 haripun, nasib saya tidak berubah.  Sampai akhirnya, sangking sayangnya mama saya (atau bisa jadi karena beliau sangat terganggu dengan batuk saya...hemm), beliau akhirnya turun tangan dengan membuat jamu andalan mama saya. Komposisinya sederhana saja, jahe, daun sirih dan madu yang jumlah masing-masing harus ganjil...Rasanya.....hemmm...anda bisa bayangkan...tetep pahit (kata mama, namanya juga jamu...kalau mau manis ya sirop).


Setelah mengalami penderitaan yang cukup panjang (ho..ho...yang ini agak berlebihan), akhirnya setelah tiga kali, saya ulangi hanya TIGA kali meminum jamu andalan mama saya...batuk saya mereda (Hoooreyy !!!) .  Alhamdulillah, meski belum sembuh betul tapi batuk tidak lagi mengganggu tidur saya... Terima kasih mama...(sekarang cium pipi...^^).
  
Akhirnya, saya bisa menikmati lagu ini dengan sebenar-benarnya (^^):

With love:

Masih tentang kehilangan - Sebuah catatan dukacita


Di dalam kesunyian dan waktu sendiri,  saya masih sering merasakan ada sesuatu yang berbeda, rasa kehilangan, kekosongan yang dulu tidak pernah saya rasakan...

Seharusnya dukacita punya masa kadaluarsa. Buku-buku tentang kehilangan menyatakan tidak apa-apa jika kau terbangun menangis, tapi itu hanya satu bulan. Dan setelah empat puluh hari kau tidak akan menoleh dengan jatung berdebar cepat, yakin bahwa kau mendengarnya memanggil namamu. Bahkan saudara-saudara jauh saya selalu berkata, empat puluh hari adalah waktu yang cukup untuk merasakan kesedihan ini. Meski begitu mungkin tidak akan kena denda jika saya masih merasakan kepedihan dari luka saya ketika sedang membersihkan kamarnya, merapikan mejanya dan membolak balik fotonya. Bahwa tidak apa-apa menghitung waktu, seberapa lama dia telah pergi, sama seperti saya dulu menghitung kapan ulang tahunnya.

Dukacita adalah seperti kita mencabut satu bunga di sebuah taman, mengoyak permukaan tanah namun tanah di dalamnya akan tetap utuh. Mungkin itu seperti keluarga kami, bahwa kenyataannya semua yang di bawah tetap tak berubah, tapi kenyataannya, semua terluka. Dan setelah satu bunga itu tercabut, kami menyadari bahwa bunga itu ternyata begitu cantik. Karena bagaimanapun, taman yang kami miliki tak akan sama lagi tanpa bunga itu.



Dukacita membuat saya seperti hidup di dunia yang memiliki perbedaan waktu dengan dunia yang sebenarnya. Dukacita membuat dunia yang saya lalui terasa lambat, seakan kami dalam gerak lambat dalam sebuah adegan film. Sementara di dunia yang sebenarnya, semua orang berjalan dengan cepat, bagaimanapun semua harus tetap hidup dan melanjutkan hidup. Meskipun kadang saya berharap waktu dapat melambat untuk dukacita yang saya rasakan.

Kehilangan, membuat saya menerka-nerka....ketika saya memandang langit malam yang penuh dengan bintang  apakah dia dapat melihat bintang yang sama seperti yang saya lihat? Kehilangan, akhirnya membuat saya  tak pernah ragu untuk memberikan setiap kebahagiaan saya untuk dapat membahagiakan orang-orang yang saya sayangi.


Tujuh bulan seharusnya bukan lagi tentang  dukacita dan kehilangan, meski saya masih bisa mencium baunya, melihat senyumnya, membayangkan wajahnya ketika dengan nakalnya dia mencela saya. Mungkin beberapa bulan lagi, ketika musim hujan terlah berlalu, ketika saya tidak lagi berkaca-kaca ketika mendengar kisahnya diceritakan, mungkin saat itu saya tidak lagi mengucapkan selamat malam ketika menutup pintu kamarnya, tidak lagi memikirkan pendapatnya ketika hendak meminjam film, dan mulai melupakan bahwa dia punya bintik-bintik di punggungnya. Saat itu, dimanapun saya, seperti apapun keadaan saya,  saya telah membawanya di hati saya, kemanapun saya pergi...
  


Lagu favorit saya akhir-akhir ini :

Menu istimewa dengan sahabat-sahabat saya yang istimewa


Beberapa hari ini karena saya lagi senang-senangnya baca novelnya Elisabeth Gilbert Eat Pray Love. Menikmati betul waktu-waktu yang saya lalui berdua dengan buku ini. Dan pengalaman Elisabeth Gilbert ke Italy mengingatkan saya pada makanan-makanan dan waktu-waktu ketika saya dan sahabat saya dulu berwisata kuliner. Sebenarnya sampai sekarang saya juga masih senang berwisata kuliner sendiri tetapi tentu saja tidak sama rasanya ketika bisa bersama sahabat-sahabat saya. Dan kesempatan seperti ini sering membuat saya merindukan mereka (hiks..hiks...miss u sist).

Kembali ke soal Italy, akhir-akhir ini saya lagi pengen banget makan pizza (ditambah lagi dengan suasana kota Malang yang dingin saya jadi sering banget mikirin makanan)... pizza dengan roti dan pinggiran yang tipis dan keju yang meluber... tentu ini bukan Pizzeria seperti yang digambarkan Elisabeth dalam bukunya (dan saya akan membayangkan bagaimana rasanya pizza paling enak di dunia itu). Tentu saja, sampai hari ini saya belum bisa ke Naples untuk merasakannya. Tapi kadang dengan membayangkannya saja saya sudah merasakan enaknya (hahay...sambil menelan ludah).


Iseng-iseng saya mencoba meminta tolong mbah google yang selalu "siaga" untuk memperlihatkan pada saya seperti apa “wajah” pizzeria itu.

Dari wajahnya memang tidak terlalu cantik, tapi saya bisa bayangkan bagaimana rasanya...(kembali menelan ludah-bisanya cuma itu^^v)

Jadi kira-kira seperti ini wajah Pizza dari naples itu :


Juga seperti ini :


Soal pizza dan Naples yang katanya merupakan pizza paling enak di dunia ini, saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu saya dan sahabat saya pernah menonton Oprah ketika Oprah dan Gayle sahabatnya mencari Best Pizza di seluruh amerika. Kalau yang di Amerika saja sudah nampak begitu enaknya, apalagi yang paling enak di dunia (Wuiiih!). Dan sambil menonton kami hanya bisa membayangkan rasa pizza-pizza yang mereka makan (tentu saja dengan mupeng...)

Mengingat pizza, saya jadi mengingat jaman saya masih kuliah dan saya makan pizza keseringan karena di traktir oleh sahabat-sahabat saya (terima kasih sobat ,rasa pizza itu menjadi...begitu berkesan hingga sekarang ho..ho..ho..).  

Sebenarnya pizza bukanlah satu-satunya tempat tujuan wisata kuliner saya dan sahabat-sahabat saya yang tercinta (muah..muah). Mulai dari lalapan apa adanya (makanan kami sehari-hari), seperti ini :


nasi goreng arang (berasa lama banget nunggunya-apalagi kalo lagi laper), yang seperti ini :


nasi uduk hingga beberapa menu istimewa yang kadang-kadang kita nikmati seperti sate ponorogo, seperti ini :


Plus garang asemnya :


bakso bakar malang :


Tiramisu yang selalu bikin penasaran :


Tapi kami dulu punya menu andalan (yang ini made in kami sendiri) yang saya yakin masih jadi favorit kami : Jamur goreng yang sekarang ngetren dengan panggilan sayang Jamur Crispy :



dan masih banyak lain yang mungkin gak sempet kesebut.
Jadi bener-bener merindukan masa-masa itu...dan kadang merindukan makanan-makanan itu...^.^v
Dan tentu saja paling rindu dengan sahabat-sahabat saya itu (miss u so much...)

With much love :  

Jumat, 25 Maret 2011

Sedikit cerita cinta-karena sebuah gembok


Hari ini ketika saya bersih-bersih, saya menemukan gembok yang terkunci...Saya mencari kuncinya siapa tahu dapat membukanya. Dan sampai cerita ini diturunkan, gembok itu masih dalam keadaan tertutup. Melihat gembok itu, saya jadi teringat gembok cinta. Suatu simbol cinta paling populer di Rusia.

Kenapa gembok? Pertama, karena gembok tahan banting, tahan godaan, tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.  Gembok juga memiliki sifat mengamankan. Entah apalagi alasannya, yang jelas gembok sangat dekat di hati warga rusia yang sedang jatuh cinta. Mau bukti ?


Pemerintah Moskow telah membuat sebuah jembatan di atas salah satu sungai Moskow yang sangat indah. Selain dihias dengan aneka lampu dan pagar yang eksotis, jembatan ini merupakan tempat jalan kaki (tidak dilewati mobil) dengan aneka simbol romantisme. Banyak hal romantis yang ada di jembatan itu, tetapi yang paling penting dan unik di tengah-tengah jembatan tersebut di tanam pohon cinta. Pohon-pohon ini terbuat dari baja dengan dahan-dahan dan tangkai dari besi. Bukan hanya satu, tetapi lebih dari lima pohon. Uniknya daun dan buah pohon-pohon ini bisa dicipta oleh siapa saja yang sedang mengagungkan cinta. Dalam bentu apa? Gembok ! mereka datang berdua, membawa gembok, dikunci, lalu anak kuncinya dibuang ke sungai. Abadilah cinta mereka....Waw!


Berdasarkan kisah tentang gembok, manusia memang selalu menyukai simbol. Menurut Darma Aditya Nursalam yang merupakan salah satu penulis tentang simbol cinta dalam peradapan manusia, simbol cinta pertama adalah mawar merah. Pernah mendengar tentang kisahnya ?

Begini ceritanya ...
Dalam kisahnya mawar merah diidentikan dengan lambang cinta abadi yang hanya dipisahkan oleh kematian (Heemmm....). Dalam versinya Aria the Natural, legenda itu muncul pertama kali di Italia, pada zaman pertengahan. Ketika itu ada seorang pemuda bangsawan kelas rendah yang jatuh cinta dengan seorang gadis bangsawan yang tingkatannya lebih tinggi.

Untuk membuktikan diri kepada si orang tua gadis bahwa ia adalah seorang yang layak diperhitungkan, pemudaitu bergabung dalam sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran. Ia berada di garda depan dengan pedang terhunus di tangan kanan dan perisai di tangan kiri. Gagah berani dan tak takut mati. Inilah keberanian. Inilah cinta, yang sering minta bukti. Tak sekedar  manisnya janji.

Singkat kata, terjadilah pertempuran sengit dan si pemuda terluka parah dan jatuh terkapar mandi darah di sebuah kebun  bunga yang dipenuhi mawar berwarna putih. Kemudian, dengan sisa tenaga terakhir, pemuda itu mengambil sekuntum mawar, tak perduli walaupun darahnya menodai bunga yang putih itu. Si pemuda berpesan kepada sahabat yang mendampinginya di saat  sakaratul maut tersebut dan agar memberikan mawar tersebut kepada gadis bangsawan pujaan hatinya. Setelah berwasiat seperti itu, berhebuslah nafas terakhirnya.
Sang putri bangsawan akhirnya mengetahui dari sahabat pemuda bahwa pemuda yang mencintainya telah tiada dengan meninggalkan bunga mawar putih yang yang penuh noda darah. Dan entah bagaimana, seorang penulis atau penyair keliling mengetahui cerita tersebut dan menyebarkan kisah tersebut dari desa ke desa. Akhirnya, orang-orangpun meniru kisah tersebut dengan memberikan mawar merah kepada orang yang dikasihinya.

Tapi sekarang, mulai banyak bunga-bunga lain yang juga memiliki arti yang berhubungan dengan cinta. Termasuk salah satunya adalah bunga BANK ho...ho....

Simbol cinta abadi kedua adalah apel kristal, kenapa apel ? katanya merupakan buah surga yang menyatukan adam dan hawa. Dan kristal yang merupakan sesuatu yang indah  tetapi  fragile. Katanya, begitu juga cinta ???

Untungnya, apel cantik dengan tambahan kristal. Sungguh saya tidak bisa bayangkan kalau apel itu diganti buah kesemek....kesemek kristal ?? ha...hay...

Dan selanjutnya, coklat adalah tanda cinta universal lainnya, yang ini saya paling doyan...^^ Digunakan sebagai simbol cinta karena rasanya yang manis tetapi ada pahitnya. Sama seperti cinta. Dan cinta memiliki keistimewaan dapat menimbulkan perasaan bahagia dan mood yang menyenangkan. Dan sepertinya saya setuju... i love chocolate


Dan samapi saat ini, banyak sekali simbol cinta yang kita kenal mulai dari cincin emas, berlian dan banyak lagi...

Kembali tentang cerita gembok saya...saya kembali menyimpannya, tidak jadi membuangnya. Siapa tahu ada kisah cinta di balik gembok itu..jiaah....saya mulai melantur !! ^^

I love this song...



Rabu, 16 Maret 2011

Cleopatra-Sang ratu yang mempesonaku


Dari dulu saya paling suka mendengar cerita-cerita tentang wanita-wanita yang luar biasa. Salah satu wanita hebat yang selalu dalam perbincangan dan melengkapi bacaan saya adalah CLEOPATRA. Entah kenapa, dulu saya sering membayangkan bagaimana wajah cantik sang ratu. Menonton berbagai versi filmnya dan membaca berbagai buku tentang Cleopatra tidak menghilangkan rasa penasaran saya. Beberapa hal dari yang saya baca dan saya tonton sering kali bertentangan dan kadang itu yang membuat menarik, bagi saya itu menambah kesan misterius perempuan ini. Dan akhirnya, saya menemukan beberapa hal yang sangat menarik perhatian saya.

Dua jenderal paling berkuasa di kemaharajaan Romawi, Julius Caesar dan Markus Antonius, takluk pada Cleopatra. Ia menjadi legenda, menginspirasi ditulisnya buku, drama, dan puluhan opera. Begitu banyak orang merasa mengenal Cleopatra, tanpa benar-benar mengetahui siapa dan bagaimana sosok ratu Mesir ini sebenarnya.

Cleopatra bukanlah orang Mesir. Ia keturunan dinasti Ptolemy yang berasal dari Macedonia. Dinasti Ptolemy berkuasa di Mesir selama tiga abad setelah penaklukan Mesir oleh Alexander The Great. Cleopatra adalah pharaoh Ptolemic pertama yang mempelajari bahasa Mesir. Ia juga pharaoh terakhir Mesir, karena setelah kematiannya, Mesir menjadi salah satu provinsi dalam kemaharajaan Romawi.

Tahukah Anda bahwa nama Cleopatra sebagai ratu tidak hanya diberikan pada satu orang saja? Ya, ada beberapa keturunan raja ratu di Mesir yang diberi nama Cleopatra. Namun, hanya ada satu Cleopatra yang sangat fenomenal, yaitu Cleopatra VII.



Menurut catatan sejarah yang dibuat oleh penulis Yunani, Plutarch (yang juga menulis kisah hidup Archimedes) dalam bukunya Life of Anthony digambarkan Cleopatra “benar-benar tak bercatat, luar biasa” dan “kecantikannya tiada duanya”. Namun dari gambar Cleopatra yang terdapat pada sepuluh koin mata uang yang dibuat pada masa pemerintahannya, sulit untuk mengatakan Cleopatra cantik. Lehernya gemuk, hidungnya bengkok, telinganya panjang, dan dagunya mencuat. Tinggi tubuhnya pun hanya 1,5 meter…. (Heeem....ini sedikit mengecewakan saya).



Jadi, apa yang membuat Cleopatra demikian mempesona? Kecantikan Cleopatra ada di’dalam’, bukan pada tampilan ‘luar’nya. Ia dapat berbicara dalam sembilan bahasa. Otaknya tajam. Kharismanya kuat. Kebijaksanaannya mengagumkan. Ia berpendidikan tinggi, dan memiliki keagungan luar biasa sejak dini. Plutarch menulis “Percakapannya menawan luar biasa … ” dan “Perbincangannya menggoda. Karakternya, yang merasuk dalam tindakannya begitu mempesona tak terkatakan. Bunyi dari suaranya manis … “. Ia begitu menarik, sehingga “Plato mengakui empat jenis pujian, namun Cleopatra punya ribuan.”

Cleopatra tidak cantik, namun ia berhasil menguasai hati dua orang yang paling berkuasa pada masanya, Julius Caesar dan Markus Antonius. Caesar berkata, “Tidak ada darah dalam venanya, selain darah matahari. Hathor yang manis tinggal dalam mata dan lesung lututnya”.

Cleopatra mewarisi kerajaan Mesir yang bangkrut. Sebegitu bangkrutnya, hingga tak mampu mencetak koin emas, dan hanya membuat koin dari logam yang tidak begitu bagus mutunya. Itulah sebabnya tidak banyak ditemukan koin dengan gambar dirinya. Ia membangun pasukan, membuat Mesir kuat, mempertahankan kedamaian dalam negrinya, dan sukses mengadu domba lawan-lawan kuatnya sehingga saling berperang sesama mereka sendiri. Ibukota Mesir, Alexandria, adalah kota yang paling maju di dunia pada saat itu. Kota itu memiliki pelayanan kesehatan, perpustakaan besar, mercusuar yang luar biasa, dan merupakan sebuah pusat budaya dan ilmu yang menarik orang dari seluruh dunia.



Tentang kematiannya para ilmuwan Jerman menemukan dikabarkan telah mengungkap kematian Cleopatra Menurut mereka, Cleopatra meninggal bukan karena gigitan ular tapi minuman beracun. Ratu Sungai Nil ini diceritakan meninggal akibat gigitan ular Egyptian cobra yang mematikan. Namun, Christoph Schaefer, ahli sejarah asal Jerman dan profesor di University of Trier, menampilkan bukti bahwa terdapat obat-obatan yang menjadi alasan kematian dan bukan reptil.

“Ratu Cleopatra begitu terkenal akan kecantikannya dan tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang dapat menodai kematiannya,” ujar Schaefer seperti dikutip dari Telegraph.

Ia kemudian melakukan perjalanan dengan ahli lain menuju Alexandria, Mesir di mana melakukan penelitian dari bacaan medis kuno serta ahli ular. “Cleopatra menginginkan kecantikan yang abadi dalam kematiannya untuk menjaga mitos dirinya,” kata Schaefer dalam acara Adventure Science di stasiun televisi Jerman.

“Dia mungkin saja mengkonsumsi minuman yang mengandung opium, hemlock dan aconitum. Campuran ini diketahui menyebabkan kematian tanpa rasa sakit dalam beberapa jam, sedangkan kematian akibat ular membutuhkan waktu beberapa hari dan terasa menyakitkan.”


Pada 44 SM, setelah pembunuhan Caesar, Cleopatra bersama Antony bertentangan dengan pewaris Caesar, Gaius Julius Caesar Oktavianus. Setelah kalah di Pertempuran Actium dari pasukan Oktavianus, Antony bunuh diri. Cleopatra kemudian menyusul dengan meninggal pada usia 39 tahun pada 12 Agustus 30SM.

(sumber : “Cleopatra, Si Cantik atau Si Buruk Rupa?” tulisan Dr. Karl Kruszelnicki & Wikipedia)


Selasa, 15 Maret 2011

Kata saya- Mama saya yang terhebat


Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan beberapa teman tentang rencana masa depan. Termasuk di antaranya pilihan saya untuk tetap tinggal dengan orang tua. Saya tidak tahu kenapa, pilihan itu terasa aneh bagi mereka. Mungkin banyak orang beranggapan hidup bersama orang tua ketika kita dewasa seakan menggambarkan ketidakmandirian. Padahal saya rasa itu bukan jaminan, hidup dengan orang tua bukan berarti kita tidak mandiri...(atau setidaknya itu menurut saya...^^). Tentu saja saya ingin punya rumah milik saya sendiri, tapi untuk saat ini...saya rasa hidup dengan orang tua masih pilihan terbaik bagi saya.


Entah kenapa, saya justru paling bangga ketika teman dan sahabat saya berkata, “Dasar, anak mama!” Enggak  tahu kenapa, itu justru seperti pujian buat saya. Karena berarti banyak orang lain, bukan anaknya mama ? trus anaknya siapa donk ? Gak tahulah, yang penting I love you Mom !


Saya jadi pengen sedikit menceritakan tentang mama saya, setidaknya kasih sayang yang selalu beliau berikan pada saya dan anak-anaknya semua. Saya tahu semua anak akan berkata bahwa ibunya adalah yang terhebat. Jadi tanpa bermaksud meniru siapapun, saya akan katakan bahwa ibu atau saya panggil beliau mama adalah mama paling hebat yang pernah ada...



Mama saya tidak pandai bernyanyi tapi beliau selalu tahu bagaimana membuat saya terpesona dengan suaranya, bahkan ketika beliau menasehati saya dengan panjang lebarnya...

Mama saya selalu sibuk dengan pekerjaannya, tapi beliau selalu punya waktu untuk membacakan dongeng pengantar tidur yang indah kepada anak-anaknya

Mama saya bukan koki restoran yang handal, tapi masakannya selalu membuat saya merindukan berada di sampingnya

Mama saya bukan pelawak yang bisa membuat saya tertawa terpingkal-pingkal,  tapi beliau selalu dapat membuat saya tersenyum ketika kesedihan menimpa saya

Mama saya tidak pernah menyuruh saya belajar, tapi dengan doanya beliau telah menuntun dan memudahkan hidup saya

Mama saya tidak pernah mengajari saya untuk jatuh cintai pada orang lain, tapi beliau memberi contoh bagaimana cara menyayangi semua yang ada di sekitar kami

Mama saya tidak pernah mengajari saya dengan kata-katanya, tapi beliau adalah guru yang terbaik dalam memberi contoh

Mama saya adalah orang yang bangun pada tengah malam, ketika saya diminta tidur untuk ujian kelulusan saya esok hari

Mama saya dan orang yang pertama kali percaya bahwa saya bisa melakukan apapun

Mama saya adalah orang yang tidak pernah terkejut dengan prestasi yang saya raih tapi selalu menjadi orang pertama yang memeluk saya dengan penuh kebanggaan

Mama saya adalah wanita yang memiliki tangan paling hangat, senyum paling indah, wajah paling cerah, mata paling teduh, dan tawa paling renyah yang saya kenal

Mama saya adalah wanita yang dapat di ajak berbelanja pakaian paling aneh sekalipun, dapat pula menjadi teman curhat dan bercanda paling hebat, beliau juga dapat menjadi penasehat tentang perkawinan yang handal, dan guru yang paling teladan.

Mama saya adalah, teman, sahabat, saudara, ibu dan guru yang paling baik bagi saya

Mama saya adalah inspirasi saya...



Yang selalu menyanyangimu Ma..

Minggu, 13 Maret 2011

Ketika saya bisa DIAM


Lebih dari satu minggu ini adalah masa bagi saya untuk berdiam...lebih jelasnya karena saya pernah nyaris tak bersuara selama dua hari (beruntunglah saat itu hari libur yang indah...) jadinya saya bisa punya waktu untuk benar-benar diam dan tidak memaksakan diri untuk berbicara. Mungkin yang paling repot kalau ada telfon berbunyi...hayo  ?? ^^

Dan yang paling sengsara bisa jadi mama saya, yang harus pandai-pandai membaca gerak tubuh dan bibir saya yang kadang membingungkan....(maafkan ya ma...cium tangan mama). Sementara papa saya adalah orang pertama yang ngomel, yang kira-kira seperti ini, “Makanya jangan kerja thok, kalau gitu itu berarti di suruh istirahat...” (terima kasih pa...cium tangan papa juga) ^^

Akhirnya, dua hari yang panjang itu, memang terasa nyaman dengan berdiam... mungkin saatnya lebih mendekatkan diri dengan hati saya.... Hahay....Yang saya dapatkan adalah...saya mungkin memang perlu waktu untuk memanjakan diri saya sendiri...kenyataan yang akan sangat menyenangkan bila terjadi.

Ini gambar penuh inspirasi buat saya tentang diam (masih eat pray love ^^):


Karena ini terjadi pertama kalinya dalam hidup saya, hari itu saya benar-benar mencoba untuk bernyanyi (pikir saya, masa benar suara saya tidak akan keluar sama sekali...). Dan ternyata suara saya benar-benar tidak keluar...hanya mulut saya yang komat-kamit seperti mbah dukun (menyedihkan sekali...), padahal lagu yang coba saya nyanyikan "Satu-satunya Cinta-Mahadewi"... Sepertinya saya harus meminta maaf pada Tata dan Puri...(Maaf ya, gak lagi-lagi !)


Setelah melewati dua hari penuh kebisuan, akhirnya...di senin pagi yang indah (seminggu yang lalu)...saya mendapati suara saya kembali meski agak serak-serak kering gak karuan...tapi alhamdulillah saya tidak harus menggunakan bahasa isyarat lagi (soalnya malam itu saya benar-benar membayangkan gimana caranya bilang “kiri” sama pak supir angkot)... Untunglah hari-hari selanjutnya berjalan lancar, kecuali dengan penyakit yang namanya batuk....

Karena pertama kalinya merasakan batuk yang separah ini, saya baru tahu kalau batuk bisa membuat kita terbangun dari tidur....wah ternyata itu hal paling menyiksa buat saya. 

Pada dasarnya, meski paling bisa nyuruh orang minum obat...saya paling tidak suka minum obat, jadi pengobatan saya adalah dengan wedang jahe...tapi ternyata setelah 3 haripun, nasib saya tidak berubah.  Sampai akhirnya, sangking sayangnya mama saya (atau bisa jadi karena beliau sangat terganggu dengan batuk saya...hemm), beliau akhirnya turun tangan dengan membuat jamu andalan mama saya. Komposisinya sederhana saja, jahe, daun sirih dan madu yang jumlah masing-masing harus ganjil...Rasanya.....hemmm...anda bisa bayangkan...tetep pahit (kata mama, namanya juga jamu...kalau mau manis ya sirop).


Setelah mengalami penderitaan yang cukup panjang (ho..ho...yang ini agak berlebihan), akhirnya setelah tiga kali, saya ulangi hanya TIGA kali meminum jamu andalan mama saya...batuk saya mereda (Hoooreyy !!!) .  Alhamdulillah, meski belum sembuh betul tapi batuk tidak lagi mengganggu tidur saya... Terima kasih mama...(sekarang cium pipi...^^).
  
Akhirnya, saya bisa menikmati lagu ini dengan sebenar-benarnya (^^):

With love:

Sabtu, 12 Maret 2011

Masih tentang kehilangan - Sebuah catatan dukacita


Di dalam kesunyian dan waktu sendiri,  saya masih sering merasakan ada sesuatu yang berbeda, rasa kehilangan, kekosongan yang dulu tidak pernah saya rasakan...

Seharusnya dukacita punya masa kadaluarsa. Buku-buku tentang kehilangan menyatakan tidak apa-apa jika kau terbangun menangis, tapi itu hanya satu bulan. Dan setelah empat puluh hari kau tidak akan menoleh dengan jatung berdebar cepat, yakin bahwa kau mendengarnya memanggil namamu. Bahkan saudara-saudara jauh saya selalu berkata, empat puluh hari adalah waktu yang cukup untuk merasakan kesedihan ini. Meski begitu mungkin tidak akan kena denda jika saya masih merasakan kepedihan dari luka saya ketika sedang membersihkan kamarnya, merapikan mejanya dan membolak balik fotonya. Bahwa tidak apa-apa menghitung waktu, seberapa lama dia telah pergi, sama seperti saya dulu menghitung kapan ulang tahunnya.

Dukacita adalah seperti kita mencabut satu bunga di sebuah taman, mengoyak permukaan tanah namun tanah di dalamnya akan tetap utuh. Mungkin itu seperti keluarga kami, bahwa kenyataannya semua yang di bawah tetap tak berubah, tapi kenyataannya, semua terluka. Dan setelah satu bunga itu tercabut, kami menyadari bahwa bunga itu ternyata begitu cantik. Karena bagaimanapun, taman yang kami miliki tak akan sama lagi tanpa bunga itu.



Dukacita membuat saya seperti hidup di dunia yang memiliki perbedaan waktu dengan dunia yang sebenarnya. Dukacita membuat dunia yang saya lalui terasa lambat, seakan kami dalam gerak lambat dalam sebuah adegan film. Sementara di dunia yang sebenarnya, semua orang berjalan dengan cepat, bagaimanapun semua harus tetap hidup dan melanjutkan hidup. Meskipun kadang saya berharap waktu dapat melambat untuk dukacita yang saya rasakan.

Kehilangan, membuat saya menerka-nerka....ketika saya memandang langit malam yang penuh dengan bintang  apakah dia dapat melihat bintang yang sama seperti yang saya lihat? Kehilangan, akhirnya membuat saya  tak pernah ragu untuk memberikan setiap kebahagiaan saya untuk dapat membahagiakan orang-orang yang saya sayangi.


Tujuh bulan seharusnya bukan lagi tentang  dukacita dan kehilangan, meski saya masih bisa mencium baunya, melihat senyumnya, membayangkan wajahnya ketika dengan nakalnya dia mencela saya. Mungkin beberapa bulan lagi, ketika musim hujan terlah berlalu, ketika saya tidak lagi berkaca-kaca ketika mendengar kisahnya diceritakan, mungkin saat itu saya tidak lagi mengucapkan selamat malam ketika menutup pintu kamarnya, tidak lagi memikirkan pendapatnya ketika hendak meminjam film, dan mulai melupakan bahwa dia punya bintik-bintik di punggungnya. Saat itu, dimanapun saya, seperti apapun keadaan saya,  saya telah membawanya di hati saya, kemanapun saya pergi...
  


Lagu favorit saya akhir-akhir ini :

Selasa, 01 Maret 2011

Menu istimewa dengan sahabat-sahabat saya yang istimewa


Beberapa hari ini karena saya lagi senang-senangnya baca novelnya Elisabeth Gilbert Eat Pray Love. Menikmati betul waktu-waktu yang saya lalui berdua dengan buku ini. Dan pengalaman Elisabeth Gilbert ke Italy mengingatkan saya pada makanan-makanan dan waktu-waktu ketika saya dan sahabat saya dulu berwisata kuliner. Sebenarnya sampai sekarang saya juga masih senang berwisata kuliner sendiri tetapi tentu saja tidak sama rasanya ketika bisa bersama sahabat-sahabat saya. Dan kesempatan seperti ini sering membuat saya merindukan mereka (hiks..hiks...miss u sist).

Kembali ke soal Italy, akhir-akhir ini saya lagi pengen banget makan pizza (ditambah lagi dengan suasana kota Malang yang dingin saya jadi sering banget mikirin makanan)... pizza dengan roti dan pinggiran yang tipis dan keju yang meluber... tentu ini bukan Pizzeria seperti yang digambarkan Elisabeth dalam bukunya (dan saya akan membayangkan bagaimana rasanya pizza paling enak di dunia itu). Tentu saja, sampai hari ini saya belum bisa ke Naples untuk merasakannya. Tapi kadang dengan membayangkannya saja saya sudah merasakan enaknya (hahay...sambil menelan ludah).


Iseng-iseng saya mencoba meminta tolong mbah google yang selalu "siaga" untuk memperlihatkan pada saya seperti apa “wajah” pizzeria itu.

Dari wajahnya memang tidak terlalu cantik, tapi saya bisa bayangkan bagaimana rasanya...(kembali menelan ludah-bisanya cuma itu^^v)

Jadi kira-kira seperti ini wajah Pizza dari naples itu :


Juga seperti ini :


Soal pizza dan Naples yang katanya merupakan pizza paling enak di dunia ini, saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu saya dan sahabat saya pernah menonton Oprah ketika Oprah dan Gayle sahabatnya mencari Best Pizza di seluruh amerika. Kalau yang di Amerika saja sudah nampak begitu enaknya, apalagi yang paling enak di dunia (Wuiiih!). Dan sambil menonton kami hanya bisa membayangkan rasa pizza-pizza yang mereka makan (tentu saja dengan mupeng...)

Mengingat pizza, saya jadi mengingat jaman saya masih kuliah dan saya makan pizza keseringan karena di traktir oleh sahabat-sahabat saya (terima kasih sobat ,rasa pizza itu menjadi...begitu berkesan hingga sekarang ho..ho..ho..).  

Sebenarnya pizza bukanlah satu-satunya tempat tujuan wisata kuliner saya dan sahabat-sahabat saya yang tercinta (muah..muah). Mulai dari lalapan apa adanya (makanan kami sehari-hari), seperti ini :


nasi goreng arang (berasa lama banget nunggunya-apalagi kalo lagi laper), yang seperti ini :


nasi uduk hingga beberapa menu istimewa yang kadang-kadang kita nikmati seperti sate ponorogo, seperti ini :


Plus garang asemnya :


bakso bakar malang :


Tiramisu yang selalu bikin penasaran :


Tapi kami dulu punya menu andalan (yang ini made in kami sendiri) yang saya yakin masih jadi favorit kami : Jamur goreng yang sekarang ngetren dengan panggilan sayang Jamur Crispy :



dan masih banyak lain yang mungkin gak sempet kesebut.
Jadi bener-bener merindukan masa-masa itu...dan kadang merindukan makanan-makanan itu...^.^v
Dan tentu saja paling rindu dengan sahabat-sahabat saya itu (miss u so much...)

With much love :