Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Senin, 23 April 2012

My Trip - Lumajang (1)



Masih ingat tentang tulisan di blog saya tanggal 19 April (Selamat Pagi-Senyum dan Semangat) ? Saya menjadi sangat serius tentang acara liburan yang ingin saya lakukan. Saya merasa perlu untuk berlibur walau hanya sesaat. Rencana besar saya adalah Pantai di Karimun Jawa (Jawa Tengah). Tapi ternyata rencana itu harus tertunda karena ada acara lain yang lebih mendesak dan bermanfaat. Papa dan mama saya memilki misi kekeluargaan untuk mengunjungi ‘saudara’ kami di Lumajang (kota kecil di Jawa Timur) yang hanya 3 jam dari kota Malang tercinta. Okey... akhirnya untuk tujuan yang mulia ini saya mengalah.

Mencuri-curi waktu dari padatnya pekerjaan saya, akhirnya liburan ini dapat terwujud. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini bukan liburan besar tapi saya hanya berusaha menikmati liburan ini menjadi lebih berkesan dan tetap menyenangkan.



Hari pertama, saya agak kegerahan dengan perjalanan darat kami (ya beberapa hari ini panas memang sedikit menyiksa). Selama waktu sholat jumat dan berhenti menanti papa saya tersayang yang duduk di masjid kota Probolinggo sambil mendengarkan ceramah berbahasa madura yang tidak dimengertinya. Saya dan mama saya mencoba minuman yang dijual seorang perempuan yang mungkin pantas saya panggil embah (nenek) yang murah senyum. Panasnya udara siang itu membuat saya memesan es campor (demikian tertulis di gerobak si embah) dan mama saya lebih memilih angsle hangat (es di udara yang sangat panas akan menganggu kesehatan- kira-kira begitu pendapat mama saya saat itu).

(Penjual es campor di Probolinggo)


Alhamdulillah saya tidak merasa rugi dengan pesanan saya, ternyata saya mendapat sajian es campur (menurut bahasa yang lebih saya pahami) yang istimewa. Bahannya sederhana memang, buahnya hanya semangka,nanas dan kelapa muda namun pelngkapnya sangat meriah, mulai dari kolang-kaling, kacang hijau, dawet (cendol) dll serta satu tangkap roti isi mocca. Susu kental manis tak ketinggalan dan soal warna pemanisnya memang agak terlalu ‘meriah’ tapi dengan mengucap bismillah saya mencobanya. Dan alhamdulillah ya...rasanya enak sekali (sesuatu banget...^^). Melirik ansle yang sedang dinikmati mama saya sepertinya tidak terlalu istimewa (roti, kacang hijau dan ketan plus santan) tapi porsinya juga lumayan besar (terbukti mama saya tidak menghabiskan makan siangnya 2 jam kemudian).

Tujuan selanjutnya adalah ke rumah salah satu kenalan keluarga kami, tapi saya seseorang yang hendak kami jumpai tidak ada di rumah karena sedang berwisata ke Lamongan. Namun sempat menemui istrinya dan seperti siang itu kami beruntung karena kemudian mendapat makan siang gratis di warung makan milik keluarga itu... sekali lagi Alhamdulillah ya...


(Tugu Adipura di kabupaten Lumajang)

Akhirnya tujuan kami adalah mencari hotel untuk tempat istirahat kami selanjutnya... Sebelumnya saya sempat berburu informasi dari mbah google tentang hotel di Lumajang (syukurlah, pemerintah kabupaten lumajang memiliki web yang cukup lengkap sebagai petunjuk kami). Dari hasil pencarian kami terdapat 11 losmen dan hotel yang tersebar cukup merata di seluruh wilayah Lumajang. Dengan sedikit tengak-tengok kiri kanan kami mulai menemukan satu demi satu hotel-hotel itu. Dan dengan pertimbangan yang panjang kami memilih satu hotel di dekat jalan raya. Oya, karena Lumajang kota kecil pilihan hotelnya cukup beragam. Harga termurah dari semua hotel yang tersedia adalah 35 ribu per hari hingga 400 ribu, anda tinggal memilih tempat dan pilihan kamar yang anda inginkan. Jangan kuatir, di beberapa hotel harga 100 ribu anda sudah mendapatkan kamar tidur ber AC, sedangkan harga di bawah itu biasanya sudah dengan fasilitas kipas angin.

Malamnya kami hanya berjalan-jalan sepanjang jalan raya, mencari makanan murah meriah. Di depan hotel kami ada seperti lesehan yang menjual berbagai makanan mulai es puter (harga semangkuknya 3 ribu rupiah) hingga makanan berat lainnya (harga relatif bersahabat). Masih dengan  kegerahan saya menikmati indahnya kota Lumajang malam itu.


4 komentar:

didik says:
at: 4/25/2013 12:43:00 AM mengatakan...

selamat datang di kota pisang lumajang :)

arinaforlife says:
at: 4/25/2013 01:27:00 PM mengatakan...

Terima kasih pak, wah saya tidak menyangka mendapat komentar dari situs resmi lumajang http://www.lumajang.go.id/

Ahmed
at: 1/09/2014 05:18:00 AM mengatakan...

Jangan lupa ya....
Kapan2 kunjungi jembatan terpanjang di my banana city

arinaforlife says:
at: 1/10/2014 06:17:00 PM mengatakan...

Di sebelah mana ya jembatan terpanjangnya ?

My Trip - Lumajang (1)



Masih ingat tentang tulisan di blog saya tanggal 19 April (Selamat Pagi-Senyum dan Semangat) ? Saya menjadi sangat serius tentang acara liburan yang ingin saya lakukan. Saya merasa perlu untuk berlibur walau hanya sesaat. Rencana besar saya adalah Pantai di Karimun Jawa (Jawa Tengah). Tapi ternyata rencana itu harus tertunda karena ada acara lain yang lebih mendesak dan bermanfaat. Papa dan mama saya memilki misi kekeluargaan untuk mengunjungi ‘saudara’ kami di Lumajang (kota kecil di Jawa Timur) yang hanya 3 jam dari kota Malang tercinta. Okey... akhirnya untuk tujuan yang mulia ini saya mengalah.

Mencuri-curi waktu dari padatnya pekerjaan saya, akhirnya liburan ini dapat terwujud. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini bukan liburan besar tapi saya hanya berusaha menikmati liburan ini menjadi lebih berkesan dan tetap menyenangkan.



Hari pertama, saya agak kegerahan dengan perjalanan darat kami (ya beberapa hari ini panas memang sedikit menyiksa). Selama waktu sholat jumat dan berhenti menanti papa saya tersayang yang duduk di masjid kota Probolinggo sambil mendengarkan ceramah berbahasa madura yang tidak dimengertinya. Saya dan mama saya mencoba minuman yang dijual seorang perempuan yang mungkin pantas saya panggil embah (nenek) yang murah senyum. Panasnya udara siang itu membuat saya memesan es campor (demikian tertulis di gerobak si embah) dan mama saya lebih memilih angsle hangat (es di udara yang sangat panas akan menganggu kesehatan- kira-kira begitu pendapat mama saya saat itu).

(Penjual es campor di Probolinggo)


Alhamdulillah saya tidak merasa rugi dengan pesanan saya, ternyata saya mendapat sajian es campur (menurut bahasa yang lebih saya pahami) yang istimewa. Bahannya sederhana memang, buahnya hanya semangka,nanas dan kelapa muda namun pelngkapnya sangat meriah, mulai dari kolang-kaling, kacang hijau, dawet (cendol) dll serta satu tangkap roti isi mocca. Susu kental manis tak ketinggalan dan soal warna pemanisnya memang agak terlalu ‘meriah’ tapi dengan mengucap bismillah saya mencobanya. Dan alhamdulillah ya...rasanya enak sekali (sesuatu banget...^^). Melirik ansle yang sedang dinikmati mama saya sepertinya tidak terlalu istimewa (roti, kacang hijau dan ketan plus santan) tapi porsinya juga lumayan besar (terbukti mama saya tidak menghabiskan makan siangnya 2 jam kemudian).

Tujuan selanjutnya adalah ke rumah salah satu kenalan keluarga kami, tapi saya seseorang yang hendak kami jumpai tidak ada di rumah karena sedang berwisata ke Lamongan. Namun sempat menemui istrinya dan seperti siang itu kami beruntung karena kemudian mendapat makan siang gratis di warung makan milik keluarga itu... sekali lagi Alhamdulillah ya...


(Tugu Adipura di kabupaten Lumajang)

Akhirnya tujuan kami adalah mencari hotel untuk tempat istirahat kami selanjutnya... Sebelumnya saya sempat berburu informasi dari mbah google tentang hotel di Lumajang (syukurlah, pemerintah kabupaten lumajang memiliki web yang cukup lengkap sebagai petunjuk kami). Dari hasil pencarian kami terdapat 11 losmen dan hotel yang tersebar cukup merata di seluruh wilayah Lumajang. Dengan sedikit tengak-tengok kiri kanan kami mulai menemukan satu demi satu hotel-hotel itu. Dan dengan pertimbangan yang panjang kami memilih satu hotel di dekat jalan raya. Oya, karena Lumajang kota kecil pilihan hotelnya cukup beragam. Harga termurah dari semua hotel yang tersedia adalah 35 ribu per hari hingga 400 ribu, anda tinggal memilih tempat dan pilihan kamar yang anda inginkan. Jangan kuatir, di beberapa hotel harga 100 ribu anda sudah mendapatkan kamar tidur ber AC, sedangkan harga di bawah itu biasanya sudah dengan fasilitas kipas angin.

Malamnya kami hanya berjalan-jalan sepanjang jalan raya, mencari makanan murah meriah. Di depan hotel kami ada seperti lesehan yang menjual berbagai makanan mulai es puter (harga semangkuknya 3 ribu rupiah) hingga makanan berat lainnya (harga relatif bersahabat). Masih dengan  kegerahan saya menikmati indahnya kota Lumajang malam itu.


4 komentar:

didik mengatakan...

selamat datang di kota pisang lumajang :)

arinaforlife mengatakan...

Terima kasih pak, wah saya tidak menyangka mendapat komentar dari situs resmi lumajang http://www.lumajang.go.id/

Ahmed mengatakan...

Jangan lupa ya....
Kapan2 kunjungi jembatan terpanjang di my banana city

arinaforlife mengatakan...

Di sebelah mana ya jembatan terpanjangnya ?

Senin, 23 April 2012

My Trip - Lumajang (1)



Masih ingat tentang tulisan di blog saya tanggal 19 April (Selamat Pagi-Senyum dan Semangat) ? Saya menjadi sangat serius tentang acara liburan yang ingin saya lakukan. Saya merasa perlu untuk berlibur walau hanya sesaat. Rencana besar saya adalah Pantai di Karimun Jawa (Jawa Tengah). Tapi ternyata rencana itu harus tertunda karena ada acara lain yang lebih mendesak dan bermanfaat. Papa dan mama saya memilki misi kekeluargaan untuk mengunjungi ‘saudara’ kami di Lumajang (kota kecil di Jawa Timur) yang hanya 3 jam dari kota Malang tercinta. Okey... akhirnya untuk tujuan yang mulia ini saya mengalah.

Mencuri-curi waktu dari padatnya pekerjaan saya, akhirnya liburan ini dapat terwujud. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini bukan liburan besar tapi saya hanya berusaha menikmati liburan ini menjadi lebih berkesan dan tetap menyenangkan.



Hari pertama, saya agak kegerahan dengan perjalanan darat kami (ya beberapa hari ini panas memang sedikit menyiksa). Selama waktu sholat jumat dan berhenti menanti papa saya tersayang yang duduk di masjid kota Probolinggo sambil mendengarkan ceramah berbahasa madura yang tidak dimengertinya. Saya dan mama saya mencoba minuman yang dijual seorang perempuan yang mungkin pantas saya panggil embah (nenek) yang murah senyum. Panasnya udara siang itu membuat saya memesan es campor (demikian tertulis di gerobak si embah) dan mama saya lebih memilih angsle hangat (es di udara yang sangat panas akan menganggu kesehatan- kira-kira begitu pendapat mama saya saat itu).

(Penjual es campor di Probolinggo)


Alhamdulillah saya tidak merasa rugi dengan pesanan saya, ternyata saya mendapat sajian es campur (menurut bahasa yang lebih saya pahami) yang istimewa. Bahannya sederhana memang, buahnya hanya semangka,nanas dan kelapa muda namun pelngkapnya sangat meriah, mulai dari kolang-kaling, kacang hijau, dawet (cendol) dll serta satu tangkap roti isi mocca. Susu kental manis tak ketinggalan dan soal warna pemanisnya memang agak terlalu ‘meriah’ tapi dengan mengucap bismillah saya mencobanya. Dan alhamdulillah ya...rasanya enak sekali (sesuatu banget...^^). Melirik ansle yang sedang dinikmati mama saya sepertinya tidak terlalu istimewa (roti, kacang hijau dan ketan plus santan) tapi porsinya juga lumayan besar (terbukti mama saya tidak menghabiskan makan siangnya 2 jam kemudian).

Tujuan selanjutnya adalah ke rumah salah satu kenalan keluarga kami, tapi saya seseorang yang hendak kami jumpai tidak ada di rumah karena sedang berwisata ke Lamongan. Namun sempat menemui istrinya dan seperti siang itu kami beruntung karena kemudian mendapat makan siang gratis di warung makan milik keluarga itu... sekali lagi Alhamdulillah ya...


(Tugu Adipura di kabupaten Lumajang)

Akhirnya tujuan kami adalah mencari hotel untuk tempat istirahat kami selanjutnya... Sebelumnya saya sempat berburu informasi dari mbah google tentang hotel di Lumajang (syukurlah, pemerintah kabupaten lumajang memiliki web yang cukup lengkap sebagai petunjuk kami). Dari hasil pencarian kami terdapat 11 losmen dan hotel yang tersebar cukup merata di seluruh wilayah Lumajang. Dengan sedikit tengak-tengok kiri kanan kami mulai menemukan satu demi satu hotel-hotel itu. Dan dengan pertimbangan yang panjang kami memilih satu hotel di dekat jalan raya. Oya, karena Lumajang kota kecil pilihan hotelnya cukup beragam. Harga termurah dari semua hotel yang tersedia adalah 35 ribu per hari hingga 400 ribu, anda tinggal memilih tempat dan pilihan kamar yang anda inginkan. Jangan kuatir, di beberapa hotel harga 100 ribu anda sudah mendapatkan kamar tidur ber AC, sedangkan harga di bawah itu biasanya sudah dengan fasilitas kipas angin.

Malamnya kami hanya berjalan-jalan sepanjang jalan raya, mencari makanan murah meriah. Di depan hotel kami ada seperti lesehan yang menjual berbagai makanan mulai es puter (harga semangkuknya 3 ribu rupiah) hingga makanan berat lainnya (harga relatif bersahabat). Masih dengan  kegerahan saya menikmati indahnya kota Lumajang malam itu.


4 komentar:

didik mengatakan...

selamat datang di kota pisang lumajang :)

arinaforlife mengatakan...

Terima kasih pak, wah saya tidak menyangka mendapat komentar dari situs resmi lumajang http://www.lumajang.go.id/

Ahmed mengatakan...

Jangan lupa ya....
Kapan2 kunjungi jembatan terpanjang di my banana city

arinaforlife mengatakan...

Di sebelah mana ya jembatan terpanjangnya ?