Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Senin, 25 Juni 2012

Tak Ingin Detikku Berlari ....


Saya kadang lupa hari ....
Bukan karena melewati mimpi yang terlampau panjang
Bukan juga karena terlalu bersemangatnya saya menikmati nadi hidup

Karena ternyata,
Tanpa kompromi waktu menjauh begitu saja
Panasnya mentari cepat menjadi rintik hujan
dan bungapun telah memekarkan kuncupnya, memberi satu warna lagi pada alam

Buat saya, waktu seakan berlari...
konstelasi bintang telah merubah gugusnya
detik seakan seirama dengan detak jantung
Perlahan.... cepat...dan pada akhirnya akan berhenti

Saya bukan membenci hari esok
Tapi terkadang saya berharap, dapat menikmati setiap detik yang saya punya
Satu detik untuk menikmati setiap tarian hidup 
Satu detik untuk memandang wajah mentari
Satu detik untuk tersenyum dengan pelangi
Satu detik untuk menikmati indahnya dunia
Satu detik untuk menikmati satu cinta

Karena kelak, saya tak ingin menyesal
Telah membiarkan setiap detik waktu saya
yang telah berlari dan tak terkejar . . . 

0 komentar:

Tak Ingin Detikku Berlari ....


Saya kadang lupa hari ....
Bukan karena melewati mimpi yang terlampau panjang
Bukan juga karena terlalu bersemangatnya saya menikmati nadi hidup

Karena ternyata,
Tanpa kompromi waktu menjauh begitu saja
Panasnya mentari cepat menjadi rintik hujan
dan bungapun telah memekarkan kuncupnya, memberi satu warna lagi pada alam

Buat saya, waktu seakan berlari...
konstelasi bintang telah merubah gugusnya
detik seakan seirama dengan detak jantung
Perlahan.... cepat...dan pada akhirnya akan berhenti

Saya bukan membenci hari esok
Tapi terkadang saya berharap, dapat menikmati setiap detik yang saya punya
Satu detik untuk menikmati setiap tarian hidup 
Satu detik untuk memandang wajah mentari
Satu detik untuk tersenyum dengan pelangi
Satu detik untuk menikmati indahnya dunia
Satu detik untuk menikmati satu cinta

Karena kelak, saya tak ingin menyesal
Telah membiarkan setiap detik waktu saya
yang telah berlari dan tak terkejar . . . 

Tidak ada komentar:

Senin, 25 Juni 2012

Tak Ingin Detikku Berlari ....


Saya kadang lupa hari ....
Bukan karena melewati mimpi yang terlampau panjang
Bukan juga karena terlalu bersemangatnya saya menikmati nadi hidup

Karena ternyata,
Tanpa kompromi waktu menjauh begitu saja
Panasnya mentari cepat menjadi rintik hujan
dan bungapun telah memekarkan kuncupnya, memberi satu warna lagi pada alam

Buat saya, waktu seakan berlari...
konstelasi bintang telah merubah gugusnya
detik seakan seirama dengan detak jantung
Perlahan.... cepat...dan pada akhirnya akan berhenti

Saya bukan membenci hari esok
Tapi terkadang saya berharap, dapat menikmati setiap detik yang saya punya
Satu detik untuk menikmati setiap tarian hidup 
Satu detik untuk memandang wajah mentari
Satu detik untuk tersenyum dengan pelangi
Satu detik untuk menikmati indahnya dunia
Satu detik untuk menikmati satu cinta

Karena kelak, saya tak ingin menyesal
Telah membiarkan setiap detik waktu saya
yang telah berlari dan tak terkejar . . . 

Tidak ada komentar: