Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Minggu, 03 Februari 2013

Travelers Tale - Genting Highland


Dear you (you@justyou.com)

Hai, it's me again
Masih di Malaysia . . .

Lanjut postingan, setelah makan siang di R & R (not special taste) kami berangkat ke Genting Highland. Awalnya ketika pertama kali saya dengar tempat ini saya jadi ingat 2 hal. Genting rumah dan Genteng (nama daerah di Banyuwangi). Ha..ha.. saya selalu merasa Indonesia dan Malaysia punya rasa yang sama.

Genting Highland mirip Dufan Ancol, dengan tempat berjudi, tempat belanja bertaraf internasional, hotel berbintang dan letaknya di puncak gunung. Tempat ini punya 2 area, area outdoor dan indoor. Kalau area outdoor suhunya bisa dingin banget sekitar -10 derajat celcius. Apalagi saat kami tiba disana, gerimis sedang turun dengan mesranya.

Hari minggu yang dingin, kami mengantre gondola atau cable car bersama ratusan orang lainnya. Ya, bisa dibayangkan, antriannya panjaaaaaang sekali. Dan setelah kira-kira 30 menit mengantre akhirnya kami bisa naik cable car yang jarak tempuhnya 4 km dan waktu tempuh kira-kira 20 menit dan melewati 22 gate yang terpasang entah bagaimana caranya. Alhamdulillah, pemandangan dari atas cable car bagus banget, cuma buat yang takut ketinggian, mungkin agak mengerikan (tidak direkomendasikan).

Cable Car ... seru !!!

Turun dari cable car, pengunjung bisa belanja, makan, berjudi (sangat tidak dianjurkan), menginap atau sekedar jalan-jalan. Tempatnya luas sekali bahkan cocok buat anak-anak. Oya, saya sempat diajak mengintip casino sejenak (kapan lagi bisa melihat casino secara langsung), kabarnya hanya orang asing yang boleh masuk tempat ini dengan cara menunjukkan paspor sementara orang asli malaysia hanya hanya yang berdarah India dan Cina yang boleh masuk sedangkan warga malaysia berwajah melayu dilarang masuk, dan tentu saja harus berpakaian super rapi. Walhasil ketika kami masuk, pelayan yang disana pada ngelihatin aneh, pasalnya yang masuk perempuan-perempuan berjilbab (dipikirnya pada kesasar kali ya). Tapi penjaganya maklum setelah di bilang kalau kami wisatawan. Ya, ternyata casino yang saya lihat ini tidak berbeda dengan yang di film-film yang sering saya tonton (oya, di dalam casino dilarang membawa kamera, jadi saya tidak dapat membagi gambarnya).

Ramainya ngantri, hotel dan suasana in door genting highland

Puas jalan-jalan, kami akhirnya harus kembali ke posisi semula (tempat awal kami datang) dan harus naik cable car lagi. Whaaaatttt ? saya tidak takut ketinggian dan menikmati perjalanannya. Tapi kalau harus mengantri sepanjang itu, lagi. Hemmmm....... sangat tidak menyenangkan. Tapi, apalah daya....yuk ngantri lagi

Akhirnya... kami kembali ke bus yang membawa kami kembali ke hotel....

See you... wish you be here...

the tired traveler

 

0 komentar:

Travelers Tale - Genting Highland


Dear you (you@justyou.com)

Hai, it's me again
Masih di Malaysia . . .

Lanjut postingan, setelah makan siang di R & R (not special taste) kami berangkat ke Genting Highland. Awalnya ketika pertama kali saya dengar tempat ini saya jadi ingat 2 hal. Genting rumah dan Genteng (nama daerah di Banyuwangi). Ha..ha.. saya selalu merasa Indonesia dan Malaysia punya rasa yang sama.

Genting Highland mirip Dufan Ancol, dengan tempat berjudi, tempat belanja bertaraf internasional, hotel berbintang dan letaknya di puncak gunung. Tempat ini punya 2 area, area outdoor dan indoor. Kalau area outdoor suhunya bisa dingin banget sekitar -10 derajat celcius. Apalagi saat kami tiba disana, gerimis sedang turun dengan mesranya.

Hari minggu yang dingin, kami mengantre gondola atau cable car bersama ratusan orang lainnya. Ya, bisa dibayangkan, antriannya panjaaaaaang sekali. Dan setelah kira-kira 30 menit mengantre akhirnya kami bisa naik cable car yang jarak tempuhnya 4 km dan waktu tempuh kira-kira 20 menit dan melewati 22 gate yang terpasang entah bagaimana caranya. Alhamdulillah, pemandangan dari atas cable car bagus banget, cuma buat yang takut ketinggian, mungkin agak mengerikan (tidak direkomendasikan).

Cable Car ... seru !!!

Turun dari cable car, pengunjung bisa belanja, makan, berjudi (sangat tidak dianjurkan), menginap atau sekedar jalan-jalan. Tempatnya luas sekali bahkan cocok buat anak-anak. Oya, saya sempat diajak mengintip casino sejenak (kapan lagi bisa melihat casino secara langsung), kabarnya hanya orang asing yang boleh masuk tempat ini dengan cara menunjukkan paspor sementara orang asli malaysia hanya hanya yang berdarah India dan Cina yang boleh masuk sedangkan warga malaysia berwajah melayu dilarang masuk, dan tentu saja harus berpakaian super rapi. Walhasil ketika kami masuk, pelayan yang disana pada ngelihatin aneh, pasalnya yang masuk perempuan-perempuan berjilbab (dipikirnya pada kesasar kali ya). Tapi penjaganya maklum setelah di bilang kalau kami wisatawan. Ya, ternyata casino yang saya lihat ini tidak berbeda dengan yang di film-film yang sering saya tonton (oya, di dalam casino dilarang membawa kamera, jadi saya tidak dapat membagi gambarnya).

Ramainya ngantri, hotel dan suasana in door genting highland

Puas jalan-jalan, kami akhirnya harus kembali ke posisi semula (tempat awal kami datang) dan harus naik cable car lagi. Whaaaatttt ? saya tidak takut ketinggian dan menikmati perjalanannya. Tapi kalau harus mengantri sepanjang itu, lagi. Hemmmm....... sangat tidak menyenangkan. Tapi, apalah daya....yuk ngantri lagi

Akhirnya... kami kembali ke bus yang membawa kami kembali ke hotel....

See you... wish you be here...

the tired traveler

 

Tidak ada komentar:

Minggu, 03 Februari 2013

Travelers Tale - Genting Highland


Dear you (you@justyou.com)

Hai, it's me again
Masih di Malaysia . . .

Lanjut postingan, setelah makan siang di R & R (not special taste) kami berangkat ke Genting Highland. Awalnya ketika pertama kali saya dengar tempat ini saya jadi ingat 2 hal. Genting rumah dan Genteng (nama daerah di Banyuwangi). Ha..ha.. saya selalu merasa Indonesia dan Malaysia punya rasa yang sama.

Genting Highland mirip Dufan Ancol, dengan tempat berjudi, tempat belanja bertaraf internasional, hotel berbintang dan letaknya di puncak gunung. Tempat ini punya 2 area, area outdoor dan indoor. Kalau area outdoor suhunya bisa dingin banget sekitar -10 derajat celcius. Apalagi saat kami tiba disana, gerimis sedang turun dengan mesranya.

Hari minggu yang dingin, kami mengantre gondola atau cable car bersama ratusan orang lainnya. Ya, bisa dibayangkan, antriannya panjaaaaaang sekali. Dan setelah kira-kira 30 menit mengantre akhirnya kami bisa naik cable car yang jarak tempuhnya 4 km dan waktu tempuh kira-kira 20 menit dan melewati 22 gate yang terpasang entah bagaimana caranya. Alhamdulillah, pemandangan dari atas cable car bagus banget, cuma buat yang takut ketinggian, mungkin agak mengerikan (tidak direkomendasikan).

Cable Car ... seru !!!

Turun dari cable car, pengunjung bisa belanja, makan, berjudi (sangat tidak dianjurkan), menginap atau sekedar jalan-jalan. Tempatnya luas sekali bahkan cocok buat anak-anak. Oya, saya sempat diajak mengintip casino sejenak (kapan lagi bisa melihat casino secara langsung), kabarnya hanya orang asing yang boleh masuk tempat ini dengan cara menunjukkan paspor sementara orang asli malaysia hanya hanya yang berdarah India dan Cina yang boleh masuk sedangkan warga malaysia berwajah melayu dilarang masuk, dan tentu saja harus berpakaian super rapi. Walhasil ketika kami masuk, pelayan yang disana pada ngelihatin aneh, pasalnya yang masuk perempuan-perempuan berjilbab (dipikirnya pada kesasar kali ya). Tapi penjaganya maklum setelah di bilang kalau kami wisatawan. Ya, ternyata casino yang saya lihat ini tidak berbeda dengan yang di film-film yang sering saya tonton (oya, di dalam casino dilarang membawa kamera, jadi saya tidak dapat membagi gambarnya).

Ramainya ngantri, hotel dan suasana in door genting highland

Puas jalan-jalan, kami akhirnya harus kembali ke posisi semula (tempat awal kami datang) dan harus naik cable car lagi. Whaaaatttt ? saya tidak takut ketinggian dan menikmati perjalanannya. Tapi kalau harus mengantri sepanjang itu, lagi. Hemmmm....... sangat tidak menyenangkan. Tapi, apalah daya....yuk ngantri lagi

Akhirnya... kami kembali ke bus yang membawa kami kembali ke hotel....

See you... wish you be here...

the tired traveler

 

Tidak ada komentar: