Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Senin, 09 September 2013

Persembahan - Mother



Beberapa waktu yang lalu saya membaca dari sebuah kisah tentang Ibu, sebuah gambaran untuk di renungkan dan menjadikan kita semakin mencintai ibu kita

Tuhan telah menciptakan banyak hal, kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata, “Tuhan banyak sekali waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?”

Tuhan pun menjawab pelan, “Karena Aku harus membuatnya sangat rinci.”

“Ibu harus tahan air tapi bukan dari plastik. Harus terdiri dari ratusan bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat lelah. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya agar anak-anaknya bisa mendapatkan makanan yang banyak.”

“Ibu juga harus memiliki telinga yang daya tampung pendengarannya sangat luas untuk menampung keluhan anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, menghibur, dan memberi semangat. Juga enam pasang  tangan !”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Enam pasang tangan “

“Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Tapi ibu harus bisa melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan denan dua tangannya. Aku memberikan kemampuan itu. Bukan tangan yang merepotkan, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...” jawab Tuhan, “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.”

“Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya ?” malaikat semakin heran.

“Sepasang mata yang terlihat kasat mata dan dua pasang mata yang tidak terlihat. Mereka adalah sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, ‘Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabanya.”

“Sepasang mata keduanya sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata yang bisa bicara ! Mata itu harus berkata : ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu’. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
“lebih lanjut lagi, Ibu harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”

Lalu, malaikat membolak-balikkan contoh tangan Ibu dengan perlahan. “terlalu lunak”, katanya memberi komentar

“Tapi kuat “ kata Tuhan bersemangat ,”Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita. Pikirannya harus bisa menanggung banyak beban, dan hatinya benar-benar sangat luas.”

“Apakah ia dapat berfikir ?” tanya malaikat lagi

“Ia bukan saja dapat berfikir, tetapi juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi”.

Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada yang bocor ?”

“Itu bukan bocor, “ kata Tuhan “Itu air mata...air mata kesenangan, air mata kesedihann, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, dan banyak jenis air mata lainnya. Kadang, bukan saja air matanya saja yang keluardari matanya. Tapi juga air mata orang tuanya, suaminya, dan anak-anaknya. Dia menanggung semua air mata orang yang dicintainya”.

Teruntuk : ibuku, para ibu yang lain, calon ibu dan anak-anak dari seorang ibu.

0 komentar:

Persembahan - Mother



Beberapa waktu yang lalu saya membaca dari sebuah kisah tentang Ibu, sebuah gambaran untuk di renungkan dan menjadikan kita semakin mencintai ibu kita

Tuhan telah menciptakan banyak hal, kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata, “Tuhan banyak sekali waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?”

Tuhan pun menjawab pelan, “Karena Aku harus membuatnya sangat rinci.”

“Ibu harus tahan air tapi bukan dari plastik. Harus terdiri dari ratusan bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat lelah. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya agar anak-anaknya bisa mendapatkan makanan yang banyak.”

“Ibu juga harus memiliki telinga yang daya tampung pendengarannya sangat luas untuk menampung keluhan anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, menghibur, dan memberi semangat. Juga enam pasang  tangan !”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Enam pasang tangan “

“Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Tapi ibu harus bisa melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan denan dua tangannya. Aku memberikan kemampuan itu. Bukan tangan yang merepotkan, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...” jawab Tuhan, “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.”

“Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya ?” malaikat semakin heran.

“Sepasang mata yang terlihat kasat mata dan dua pasang mata yang tidak terlihat. Mereka adalah sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, ‘Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabanya.”

“Sepasang mata keduanya sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata yang bisa bicara ! Mata itu harus berkata : ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu’. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
“lebih lanjut lagi, Ibu harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”

Lalu, malaikat membolak-balikkan contoh tangan Ibu dengan perlahan. “terlalu lunak”, katanya memberi komentar

“Tapi kuat “ kata Tuhan bersemangat ,”Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita. Pikirannya harus bisa menanggung banyak beban, dan hatinya benar-benar sangat luas.”

“Apakah ia dapat berfikir ?” tanya malaikat lagi

“Ia bukan saja dapat berfikir, tetapi juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi”.

Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada yang bocor ?”

“Itu bukan bocor, “ kata Tuhan “Itu air mata...air mata kesenangan, air mata kesedihann, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, dan banyak jenis air mata lainnya. Kadang, bukan saja air matanya saja yang keluardari matanya. Tapi juga air mata orang tuanya, suaminya, dan anak-anaknya. Dia menanggung semua air mata orang yang dicintainya”.

Teruntuk : ibuku, para ibu yang lain, calon ibu dan anak-anak dari seorang ibu.

Tidak ada komentar:

Senin, 09 September 2013

Persembahan - Mother



Beberapa waktu yang lalu saya membaca dari sebuah kisah tentang Ibu, sebuah gambaran untuk di renungkan dan menjadikan kita semakin mencintai ibu kita

Tuhan telah menciptakan banyak hal, kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata, “Tuhan banyak sekali waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?”

Tuhan pun menjawab pelan, “Karena Aku harus membuatnya sangat rinci.”

“Ibu harus tahan air tapi bukan dari plastik. Harus terdiri dari ratusan bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat lelah. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya agar anak-anaknya bisa mendapatkan makanan yang banyak.”

“Ibu juga harus memiliki telinga yang daya tampung pendengarannya sangat luas untuk menampung keluhan anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, menghibur, dan memberi semangat. Juga enam pasang  tangan !”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Enam pasang tangan “

“Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Tapi ibu harus bisa melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan denan dua tangannya. Aku memberikan kemampuan itu. Bukan tangan yang merepotkan, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...” jawab Tuhan, “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.”

“Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya ?” malaikat semakin heran.

“Sepasang mata yang terlihat kasat mata dan dua pasang mata yang tidak terlihat. Mereka adalah sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, ‘Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabanya.”

“Sepasang mata keduanya sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata yang bisa bicara ! Mata itu harus berkata : ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu’. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
“lebih lanjut lagi, Ibu harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”

Lalu, malaikat membolak-balikkan contoh tangan Ibu dengan perlahan. “terlalu lunak”, katanya memberi komentar

“Tapi kuat “ kata Tuhan bersemangat ,”Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita. Pikirannya harus bisa menanggung banyak beban, dan hatinya benar-benar sangat luas.”

“Apakah ia dapat berfikir ?” tanya malaikat lagi

“Ia bukan saja dapat berfikir, tetapi juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi”.

Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada yang bocor ?”

“Itu bukan bocor, “ kata Tuhan “Itu air mata...air mata kesenangan, air mata kesedihann, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, dan banyak jenis air mata lainnya. Kadang, bukan saja air matanya saja yang keluardari matanya. Tapi juga air mata orang tuanya, suaminya, dan anak-anaknya. Dia menanggung semua air mata orang yang dicintainya”.

Teruntuk : ibuku, para ibu yang lain, calon ibu dan anak-anak dari seorang ibu.

Tidak ada komentar: