Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Sabtu, 28 Februari 2015

Kembali dengan Sepucuk Surat (Save Mail)

pinterest

Beberapa minggu ini saya sedang mulai kembali mengirim surat, iya surat...yang ditulis tangan dan bukan diketik, yang dibungkus amplop dan dikirim melalui kantor pos. Iya...yang itu ^^. Mungkin saya menjadi bagian dari orang-orang sedikit yang masih melakukannya. Sebulan yang lalu saya juga masih menjadi bagian dari orang-orang yang berfikir untuk apa mengirim surat jika telepon pintar ada digenggaman kita. Jika hanya sekedar mengucapkan kalimat pendek kita bisa kita lakukan hanya beberapa menit, cerita panjangpun dan kita kirim dengan email yang super praktis. Dan dengan cepat akan segera diterima tepat waktu.

Sampai kemudian saya berjanji kepada seorang sahabat untuk mengirimkan sepucuk surat jika saya merindukannya, dan ternyata itu menyenangkan..yeayyy ! Saya menyukainya, bahkan sebelum saya mulai menuliskan kata pertama saya. Sejak saya mulai mencari kertas mana yang akan saya gunakan untuk menulis, menyiapkan pena, dan kemudian memikirkan kalimat pembuka yang sempurna. Tulisan saya tidak bagus, kata-kata yang saya tuliskan pun tidak indah...hanya sebuah kalimat sederhana yang menggambarkan perasaan saya hari itu, tapi rasanya berbeda dengan kita pertukar kabar dengan SMS, BBM, atau email. 

Kemudian perasaan berdebar saat menunggu apakah surat itu tiba dengan selamat di tangan yang tepat dan sangat membahagiakan ketika surat kita tiba pada orang yang kita tuju. Rasanya indah...dan tentu saja tidak biasa.

Sesekali, luangkan waktu Anda untuk menulis surat untuk sesorang...teman, sahabat, orang terkasih atau siapa saja. Bukan sekedar memberi kabar yang dibatasi kata, atau tulisan dengan font yang itu-itu saja dan membosankan. Sesekali, bagilah kabar Anda dengan goresan tangan Anda, itu lebih berarti karena datangnya pasti dari hati...^^

Jangan percaya tulisan saya ini sebelum Anda mencobanya ^^
Selasa, 24 Februari 2015

Tulislah Duniamu dan Mulailah Membaca tentang Dunia

pinterest

Setiap orang punya caranya sendiri untuk berbahagia, punya kunci-kunci khusus untuk menghilangkan kejenuhan, memudarkan rasa lelah, dan menambahkan semangat dalam hidupnya. Cara saya adalah dengan menulis, hanya menulis...menulis apa saja. Biasanya dengan menulis saya menjadi hangat, kemudian bahagia, entah dari mana asalnya. Menulis adalah obat bagi keresahan saya, "Jangan stres, mulai menulislah !"

Namun adakalanya saya terlalu lelah untuk menulis, dan saya putuskan untuk membaca. Membaca seperti mengenal banyak kisah dalam satu waktu, mengetahui sesuatu yang mungkin tidak pernah ingin kita ketahui...semua terasa menyenangkan. Menemukan kejutan dalam tiap lembarnya. Membaca adalah jendela dunia, begitu guru-guru saya dulu mengatakan. Iya, karena membaca hampir sama indahnya dengan kita traveling, karena traveling tidak bisa dilakukan setiap waktu maka membaca adalah pilihan yang tepat bagi kita untuk mengenal banyak hal.

Saya tergila-gila dengan membaca, saya tidak memiliki kegemaran khusus dalam memilih buku. Saya bisa suka sekali membaca buku anak-anak, buku politik yang serius, atau buku novel yang melankolis. Kadang saya tidak perlu alasan khusus untuk membeli buku, dan saya tidak butuh waktu khusus untuk membaca buku. Saya akan lakukan itu kapanpun. Buat saya semakin banyak kita membaca maka kita belajar banyak hal tentang apa yang dipikirkan orang lain, sesuatu yang kadang tidak kita pikirkan. Merasakan apa yang orang rasakan meski itu tidak akan kita rasakan. Membaca mengajarkan kita untuk bersimpati, berempati dan menghargai orang lain. "Berbahagialah dan mulailah membaca !" 

Sabtu, 14 Februari 2015

Dear Diva - Berkilau



Kamu adalah wujud dari semua warna,
Warna-warni yang memukau
Namun, jika boleh kuminta satu warna lagi untuk mensempurnakan kamu..
Maka aku pilih "berkilau" untuk ditambahkan.
Minggu, 01 Februari 2015

Berhenti Sejenak untuk Lanjut Melangkah


Adakalanya seseorang akan kelelahan dan kemudian berhenti dan menanyakan tentang keberadaanya. Membiarkan dirinya mengendap perlahan dalam waktu yang mungkin telah menyatu bersamanya, melukis ribuan kenangan dan membiarkan ingatan merekam setiap adegan dalam hidupnya. Dengan doa berulang memohon agar kisah indah tidak akan hilang dalam ingatannya sampai kapanpun.

Kehidupan tidaklah sesederhana seperti sebuah angan, tidaklah semulus seperti impian, bahkan mimpi pun punya mimpi buruk dan rencana pun selalu ada kegagalan. Maka adakalanya seseorang harus siap untuk jatuh, untuk menerima kekalahan. Kekalahan pada daya kita yang tak sekuat kehendak-Nya. Kekalahan kita untuk menguatkan kita, menjadikan kita kesatria baru untuk perjuangan baru.

Akhirnya, kita harus punya cukup semangat untuk kembali berjuang. Memperbaiki segala kesalahan kita dan selalu menyadari bahwa tidak ada yang lebih besar dari kehendak- Nya

Kembali dengan Sepucuk Surat (Save Mail)

pinterest

Beberapa minggu ini saya sedang mulai kembali mengirim surat, iya surat...yang ditulis tangan dan bukan diketik, yang dibungkus amplop dan dikirim melalui kantor pos. Iya...yang itu ^^. Mungkin saya menjadi bagian dari orang-orang sedikit yang masih melakukannya. Sebulan yang lalu saya juga masih menjadi bagian dari orang-orang yang berfikir untuk apa mengirim surat jika telepon pintar ada digenggaman kita. Jika hanya sekedar mengucapkan kalimat pendek kita bisa kita lakukan hanya beberapa menit, cerita panjangpun dan kita kirim dengan email yang super praktis. Dan dengan cepat akan segera diterima tepat waktu.

Sampai kemudian saya berjanji kepada seorang sahabat untuk mengirimkan sepucuk surat jika saya merindukannya, dan ternyata itu menyenangkan..yeayyy ! Saya menyukainya, bahkan sebelum saya mulai menuliskan kata pertama saya. Sejak saya mulai mencari kertas mana yang akan saya gunakan untuk menulis, menyiapkan pena, dan kemudian memikirkan kalimat pembuka yang sempurna. Tulisan saya tidak bagus, kata-kata yang saya tuliskan pun tidak indah...hanya sebuah kalimat sederhana yang menggambarkan perasaan saya hari itu, tapi rasanya berbeda dengan kita pertukar kabar dengan SMS, BBM, atau email. 

Kemudian perasaan berdebar saat menunggu apakah surat itu tiba dengan selamat di tangan yang tepat dan sangat membahagiakan ketika surat kita tiba pada orang yang kita tuju. Rasanya indah...dan tentu saja tidak biasa.

Sesekali, luangkan waktu Anda untuk menulis surat untuk sesorang...teman, sahabat, orang terkasih atau siapa saja. Bukan sekedar memberi kabar yang dibatasi kata, atau tulisan dengan font yang itu-itu saja dan membosankan. Sesekali, bagilah kabar Anda dengan goresan tangan Anda, itu lebih berarti karena datangnya pasti dari hati...^^

Jangan percaya tulisan saya ini sebelum Anda mencobanya ^^

Tulislah Duniamu dan Mulailah Membaca tentang Dunia

pinterest

Setiap orang punya caranya sendiri untuk berbahagia, punya kunci-kunci khusus untuk menghilangkan kejenuhan, memudarkan rasa lelah, dan menambahkan semangat dalam hidupnya. Cara saya adalah dengan menulis, hanya menulis...menulis apa saja. Biasanya dengan menulis saya menjadi hangat, kemudian bahagia, entah dari mana asalnya. Menulis adalah obat bagi keresahan saya, "Jangan stres, mulai menulislah !"

Namun adakalanya saya terlalu lelah untuk menulis, dan saya putuskan untuk membaca. Membaca seperti mengenal banyak kisah dalam satu waktu, mengetahui sesuatu yang mungkin tidak pernah ingin kita ketahui...semua terasa menyenangkan. Menemukan kejutan dalam tiap lembarnya. Membaca adalah jendela dunia, begitu guru-guru saya dulu mengatakan. Iya, karena membaca hampir sama indahnya dengan kita traveling, karena traveling tidak bisa dilakukan setiap waktu maka membaca adalah pilihan yang tepat bagi kita untuk mengenal banyak hal.

Saya tergila-gila dengan membaca, saya tidak memiliki kegemaran khusus dalam memilih buku. Saya bisa suka sekali membaca buku anak-anak, buku politik yang serius, atau buku novel yang melankolis. Kadang saya tidak perlu alasan khusus untuk membeli buku, dan saya tidak butuh waktu khusus untuk membaca buku. Saya akan lakukan itu kapanpun. Buat saya semakin banyak kita membaca maka kita belajar banyak hal tentang apa yang dipikirkan orang lain, sesuatu yang kadang tidak kita pikirkan. Merasakan apa yang orang rasakan meski itu tidak akan kita rasakan. Membaca mengajarkan kita untuk bersimpati, berempati dan menghargai orang lain. "Berbahagialah dan mulailah membaca !" 

Dear Diva - Berkilau



Kamu adalah wujud dari semua warna,
Warna-warni yang memukau
Namun, jika boleh kuminta satu warna lagi untuk mensempurnakan kamu..
Maka aku pilih "berkilau" untuk ditambahkan.

Berhenti Sejenak untuk Lanjut Melangkah


Adakalanya seseorang akan kelelahan dan kemudian berhenti dan menanyakan tentang keberadaanya. Membiarkan dirinya mengendap perlahan dalam waktu yang mungkin telah menyatu bersamanya, melukis ribuan kenangan dan membiarkan ingatan merekam setiap adegan dalam hidupnya. Dengan doa berulang memohon agar kisah indah tidak akan hilang dalam ingatannya sampai kapanpun.

Kehidupan tidaklah sesederhana seperti sebuah angan, tidaklah semulus seperti impian, bahkan mimpi pun punya mimpi buruk dan rencana pun selalu ada kegagalan. Maka adakalanya seseorang harus siap untuk jatuh, untuk menerima kekalahan. Kekalahan pada daya kita yang tak sekuat kehendak-Nya. Kekalahan kita untuk menguatkan kita, menjadikan kita kesatria baru untuk perjuangan baru.

Akhirnya, kita harus punya cukup semangat untuk kembali berjuang. Memperbaiki segala kesalahan kita dan selalu menyadari bahwa tidak ada yang lebih besar dari kehendak- Nya

Sabtu, 28 Februari 2015

Kembali dengan Sepucuk Surat (Save Mail)

pinterest

Beberapa minggu ini saya sedang mulai kembali mengirim surat, iya surat...yang ditulis tangan dan bukan diketik, yang dibungkus amplop dan dikirim melalui kantor pos. Iya...yang itu ^^. Mungkin saya menjadi bagian dari orang-orang sedikit yang masih melakukannya. Sebulan yang lalu saya juga masih menjadi bagian dari orang-orang yang berfikir untuk apa mengirim surat jika telepon pintar ada digenggaman kita. Jika hanya sekedar mengucapkan kalimat pendek kita bisa kita lakukan hanya beberapa menit, cerita panjangpun dan kita kirim dengan email yang super praktis. Dan dengan cepat akan segera diterima tepat waktu.

Sampai kemudian saya berjanji kepada seorang sahabat untuk mengirimkan sepucuk surat jika saya merindukannya, dan ternyata itu menyenangkan..yeayyy ! Saya menyukainya, bahkan sebelum saya mulai menuliskan kata pertama saya. Sejak saya mulai mencari kertas mana yang akan saya gunakan untuk menulis, menyiapkan pena, dan kemudian memikirkan kalimat pembuka yang sempurna. Tulisan saya tidak bagus, kata-kata yang saya tuliskan pun tidak indah...hanya sebuah kalimat sederhana yang menggambarkan perasaan saya hari itu, tapi rasanya berbeda dengan kita pertukar kabar dengan SMS, BBM, atau email. 

Kemudian perasaan berdebar saat menunggu apakah surat itu tiba dengan selamat di tangan yang tepat dan sangat membahagiakan ketika surat kita tiba pada orang yang kita tuju. Rasanya indah...dan tentu saja tidak biasa.

Sesekali, luangkan waktu Anda untuk menulis surat untuk sesorang...teman, sahabat, orang terkasih atau siapa saja. Bukan sekedar memberi kabar yang dibatasi kata, atau tulisan dengan font yang itu-itu saja dan membosankan. Sesekali, bagilah kabar Anda dengan goresan tangan Anda, itu lebih berarti karena datangnya pasti dari hati...^^

Jangan percaya tulisan saya ini sebelum Anda mencobanya ^^

Selasa, 24 Februari 2015

Tulislah Duniamu dan Mulailah Membaca tentang Dunia

pinterest

Setiap orang punya caranya sendiri untuk berbahagia, punya kunci-kunci khusus untuk menghilangkan kejenuhan, memudarkan rasa lelah, dan menambahkan semangat dalam hidupnya. Cara saya adalah dengan menulis, hanya menulis...menulis apa saja. Biasanya dengan menulis saya menjadi hangat, kemudian bahagia, entah dari mana asalnya. Menulis adalah obat bagi keresahan saya, "Jangan stres, mulai menulislah !"

Namun adakalanya saya terlalu lelah untuk menulis, dan saya putuskan untuk membaca. Membaca seperti mengenal banyak kisah dalam satu waktu, mengetahui sesuatu yang mungkin tidak pernah ingin kita ketahui...semua terasa menyenangkan. Menemukan kejutan dalam tiap lembarnya. Membaca adalah jendela dunia, begitu guru-guru saya dulu mengatakan. Iya, karena membaca hampir sama indahnya dengan kita traveling, karena traveling tidak bisa dilakukan setiap waktu maka membaca adalah pilihan yang tepat bagi kita untuk mengenal banyak hal.

Saya tergila-gila dengan membaca, saya tidak memiliki kegemaran khusus dalam memilih buku. Saya bisa suka sekali membaca buku anak-anak, buku politik yang serius, atau buku novel yang melankolis. Kadang saya tidak perlu alasan khusus untuk membeli buku, dan saya tidak butuh waktu khusus untuk membaca buku. Saya akan lakukan itu kapanpun. Buat saya semakin banyak kita membaca maka kita belajar banyak hal tentang apa yang dipikirkan orang lain, sesuatu yang kadang tidak kita pikirkan. Merasakan apa yang orang rasakan meski itu tidak akan kita rasakan. Membaca mengajarkan kita untuk bersimpati, berempati dan menghargai orang lain. "Berbahagialah dan mulailah membaca !" 

Sabtu, 14 Februari 2015

Dear Diva - Berkilau



Kamu adalah wujud dari semua warna,
Warna-warni yang memukau
Namun, jika boleh kuminta satu warna lagi untuk mensempurnakan kamu..
Maka aku pilih "berkilau" untuk ditambahkan.

Minggu, 01 Februari 2015

Berhenti Sejenak untuk Lanjut Melangkah


Adakalanya seseorang akan kelelahan dan kemudian berhenti dan menanyakan tentang keberadaanya. Membiarkan dirinya mengendap perlahan dalam waktu yang mungkin telah menyatu bersamanya, melukis ribuan kenangan dan membiarkan ingatan merekam setiap adegan dalam hidupnya. Dengan doa berulang memohon agar kisah indah tidak akan hilang dalam ingatannya sampai kapanpun.

Kehidupan tidaklah sesederhana seperti sebuah angan, tidaklah semulus seperti impian, bahkan mimpi pun punya mimpi buruk dan rencana pun selalu ada kegagalan. Maka adakalanya seseorang harus siap untuk jatuh, untuk menerima kekalahan. Kekalahan pada daya kita yang tak sekuat kehendak-Nya. Kekalahan kita untuk menguatkan kita, menjadikan kita kesatria baru untuk perjuangan baru.

Akhirnya, kita harus punya cukup semangat untuk kembali berjuang. Memperbaiki segala kesalahan kita dan selalu menyadari bahwa tidak ada yang lebih besar dari kehendak- Nya