Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Minggu, 13 Maret 2016

Campaign - Diet Kantong Plastik


pinterest

Setelah ditetapkan mulai tanggal 21 Februari 2016 kemarin kita harus mulai belajar mengurangi penggunaan kantong kresek/plastik, kebijakan pemerintah ini ditetapkan bertepatan dengan hari perduli sampah nasional. Saya sendiri sangat setuju dengan kebijakan ini, meskipun saya sadar bahwa kantong kresek/plastik masih sangat sering kita gunakan, dan sepertinya kita masih banyak bergantung dengan kantong-kantong ini namun alangkah baiknya ketika mau tidak mau kita dipaksa untuk secara sadar tidak menggunakannya secara berlebihan.

Aturan ini saya ketahui awal Februari lalu saat saya berbelanja di salah satu supermarket, karena saya cukup sering ke sana dengan hampir selalu membawa bayi lucu yang tentu saja membeli keperluan bayi jadi setidaknya satu bulan sekali saya pasti kesana. Si mbak kasir yang cukup mengenal saya langsung memberitahu aturan kantong plastik  pada saya. Penggunaan plastik di supermarket tersebut bisa diganti dengan kerdus bekas, atau harus membayar Rp. 200,- jika tetap memakai kantong plastik. Ternyata hampir semua minimarket di sekitar lingkungan saya pun sudah menerapkan kebijakan tersebut. Malah yang saya baca di Ambon kantong plastik berharga Rp.5000, Banjarmasin Rp. 1.500,- dan Aceh Rp 500,- semakin mahal pastinya kita semakin berfikir panjang untuk membeli kantong plastik.

Saya termasuk orang yang sedia kantong bekas di tas saya, baik itu kantong kresek atau kantong kain. Kebiasaan itu sudah saya terapkan sejak dulu, selalu ada kantong kresek bekas untuk keadaan darurat dan tas kain yang biasanya saya gunakan untuk membawa pekerjaan kantor yang harus dibawa pulang ke rumah.

Sekarang mungkin saat yang baik untuk memulai mengurangi penggunaan kantong plastik ini, mengingat Indonesia adalah negara ke-2 pembuang sampah plastik ke laut terbesar di dunia setelah Cina. Jadi mulai dari sekarang pasti akan sangat baik. Membantu mengatasi masalah pencemaran, mulai perduli pada lingkungan berarti perduli pada masa depan kita dan anak cucu kita.


0 komentar:

Campaign - Diet Kantong Plastik


pinterest

Setelah ditetapkan mulai tanggal 21 Februari 2016 kemarin kita harus mulai belajar mengurangi penggunaan kantong kresek/plastik, kebijakan pemerintah ini ditetapkan bertepatan dengan hari perduli sampah nasional. Saya sendiri sangat setuju dengan kebijakan ini, meskipun saya sadar bahwa kantong kresek/plastik masih sangat sering kita gunakan, dan sepertinya kita masih banyak bergantung dengan kantong-kantong ini namun alangkah baiknya ketika mau tidak mau kita dipaksa untuk secara sadar tidak menggunakannya secara berlebihan.

Aturan ini saya ketahui awal Februari lalu saat saya berbelanja di salah satu supermarket, karena saya cukup sering ke sana dengan hampir selalu membawa bayi lucu yang tentu saja membeli keperluan bayi jadi setidaknya satu bulan sekali saya pasti kesana. Si mbak kasir yang cukup mengenal saya langsung memberitahu aturan kantong plastik  pada saya. Penggunaan plastik di supermarket tersebut bisa diganti dengan kerdus bekas, atau harus membayar Rp. 200,- jika tetap memakai kantong plastik. Ternyata hampir semua minimarket di sekitar lingkungan saya pun sudah menerapkan kebijakan tersebut. Malah yang saya baca di Ambon kantong plastik berharga Rp.5000, Banjarmasin Rp. 1.500,- dan Aceh Rp 500,- semakin mahal pastinya kita semakin berfikir panjang untuk membeli kantong plastik.

Saya termasuk orang yang sedia kantong bekas di tas saya, baik itu kantong kresek atau kantong kain. Kebiasaan itu sudah saya terapkan sejak dulu, selalu ada kantong kresek bekas untuk keadaan darurat dan tas kain yang biasanya saya gunakan untuk membawa pekerjaan kantor yang harus dibawa pulang ke rumah.

Sekarang mungkin saat yang baik untuk memulai mengurangi penggunaan kantong plastik ini, mengingat Indonesia adalah negara ke-2 pembuang sampah plastik ke laut terbesar di dunia setelah Cina. Jadi mulai dari sekarang pasti akan sangat baik. Membantu mengatasi masalah pencemaran, mulai perduli pada lingkungan berarti perduli pada masa depan kita dan anak cucu kita.


Tidak ada komentar:

Minggu, 13 Maret 2016

Campaign - Diet Kantong Plastik


pinterest

Setelah ditetapkan mulai tanggal 21 Februari 2016 kemarin kita harus mulai belajar mengurangi penggunaan kantong kresek/plastik, kebijakan pemerintah ini ditetapkan bertepatan dengan hari perduli sampah nasional. Saya sendiri sangat setuju dengan kebijakan ini, meskipun saya sadar bahwa kantong kresek/plastik masih sangat sering kita gunakan, dan sepertinya kita masih banyak bergantung dengan kantong-kantong ini namun alangkah baiknya ketika mau tidak mau kita dipaksa untuk secara sadar tidak menggunakannya secara berlebihan.

Aturan ini saya ketahui awal Februari lalu saat saya berbelanja di salah satu supermarket, karena saya cukup sering ke sana dengan hampir selalu membawa bayi lucu yang tentu saja membeli keperluan bayi jadi setidaknya satu bulan sekali saya pasti kesana. Si mbak kasir yang cukup mengenal saya langsung memberitahu aturan kantong plastik  pada saya. Penggunaan plastik di supermarket tersebut bisa diganti dengan kerdus bekas, atau harus membayar Rp. 200,- jika tetap memakai kantong plastik. Ternyata hampir semua minimarket di sekitar lingkungan saya pun sudah menerapkan kebijakan tersebut. Malah yang saya baca di Ambon kantong plastik berharga Rp.5000, Banjarmasin Rp. 1.500,- dan Aceh Rp 500,- semakin mahal pastinya kita semakin berfikir panjang untuk membeli kantong plastik.

Saya termasuk orang yang sedia kantong bekas di tas saya, baik itu kantong kresek atau kantong kain. Kebiasaan itu sudah saya terapkan sejak dulu, selalu ada kantong kresek bekas untuk keadaan darurat dan tas kain yang biasanya saya gunakan untuk membawa pekerjaan kantor yang harus dibawa pulang ke rumah.

Sekarang mungkin saat yang baik untuk memulai mengurangi penggunaan kantong plastik ini, mengingat Indonesia adalah negara ke-2 pembuang sampah plastik ke laut terbesar di dunia setelah Cina. Jadi mulai dari sekarang pasti akan sangat baik. Membantu mengatasi masalah pencemaran, mulai perduli pada lingkungan berarti perduli pada masa depan kita dan anak cucu kita.


Tidak ada komentar: