Selamat datang kemarahan..
Kemarahan kita bertemu lagi..
Hari-hari kemarin kita sering bersama ya? Kadang saya berhasil melewati kamu tapi kadangkala kamu sempat menang bukan? kamu sempat membuat saya jatuh, itulah masa paling suram, rasanya tidak menyenangkan sekali. Tapi tidak sesudahnya, saya banyak belajar dari masa itu. Dan sekarang kamu datang lagi (untuk beberapa alasan yang sama?)
Humm sudahlah kemarahan,
Tidak kemarin, tidak hari ini..dan semoga tidak juga besok..
seperti yang seharusnya.. kamu tidak perlu menang..!
…….
Sebuah kenyataan yang lucu bukan ?! Karena pada akhirnya kamu membuat saya banyak belajar, mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak saya ketahui.
Saya belajar untuk tidak bertindak disaat kamu datang. Belajar berdiri dan menjadi kuat dengan apa adanya saya saja. Kamu membuat saya mengerti bahwa kamu salah satu dari keterbatasan saya.
Ya kemarahan, kamu salah satu dari kelemahan saya.
.
Tapi, karena kamu bagian dari diri saya tentu saja kamu boleh datang kapanpun! Saya tidak akan lagi menolak (seperti sebelumnya) apalagi mengusir keras..
Dulu saya hanya punya insting bertahan, sekarang saya mengerti lebih dalam.
Jadi tenanglah kemarahan.. saya bukan lagi anak kemarin sore..
.
Melawanmu juga bukan sebuah tindakan benar, karena hanya akan membuat kami berhutang terlalu banyak pada diri sendiri dan kemudian merasa lemah..(entah atas apa). Karena itu kali ini saya akan belajar sabar menunggu sampai kamu pergi, baru setelahnya membuat sebuah keputusan yang sehat. Agar nanti kalau kamu kembali, kamu akan datang untuk alasan yang berbeda. Jadi saya bisa belajar hal baru lagi..bukan begitu ?!
Kemarahan, apakah kamu dihadirkan diam-diam memang untuk mengajarkan kami agar lebih sabar? menyelesaikan (satu persatu) dengan pelan-pelan saja. Supaya kami merasa cukup tahu diri.. bahwa kami bukan orang yang lahir untuk menganggap sebuah masalah selesai hanya dengan berhenti mengingatnya karena itu artinya tidak ‘benar-benar’ selesai..
Atau jika kami mesti memutuskan untuk berjalan kedepan dan berhenti melihat kebelakang, kami sebaiknya tahu bahwa, adalah sebuah kebaikan jika melakukannya karena keyakinan bukan kebencian
apakah benar begitu?
jika memang benar, semoga kamu juga berhasil menyampaikan pesan ini pada semuanya...
Pesan ini untuk semua yang mau memikirkan lagi tentang kemarahan.
diambil dan diedit dari sini