Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Sabtu, 28 Desember 2013

Dankie



Hari ini saya akan berterima kasih untuk orang-orang yang telah  membuat saya terkejut dan selanjutnya membuat saya tersenyum, juga kepada Allah yang tidak memberi semua yang saya minta, tapi memberi semua hal yang saya butuhkan ^^ 

Terima kasih Ime

Selasa, 24 Desember 2013

Cuma Lagu Kesukaan

  Akhir-akhir ini saya lagi suka banget denger lagu lama Sometimes When We Touch (Dan Hill) yang dinyanyikan Olivia Ong. Terlepas dari lagu ini, moment akhir tahun ini membuat saya memikirkan banyak hal tentang masa lalu dan tentu saja masa depan. Dan orang-orang dari masa lalu saya dan masa depan saya ^^.



 
lagu favorit saya akhir-akhir ini

"We Carry Llittle Bits of Every Person We Touch. They May Have Left this World, but Their Memory Bless and Comfort us, Sometimes Even Guiding Our Path"
-CS Luppela-

Senin, 23 Desember 2013

Perempuan Luar Biasa


Menjadi ibu adalah istimewa. Saya selalu percaya ketika seorang bayi lahir sesungguhnya sang ibu juga ikut lahir. Dia akan menjadi wanita yang berbeda, sangat berbeda. Dengan kasih yang indah, perasaan rela berkorban, cinta yang tulus dan hati yang hangat. Karena itu, menurut saya jadi ibu itu indah.

Hari ibu tahun ini mengingatkan saya pada dua perempuan dari dua generasi yang berbeda dalam hidup saya. Keduanya sangat saya cintai, dan mencintai saya. Mereka adalah mama dan anak perempuan saya, istimewanya mereka memiliki banyak kemiripan. Wajah anak perempuan saya sangat mirip dengan mama saya, mulai rambut hingga dagunya. Semua orang yang mengenal mama saya pasti berkomentar demikian. Iya, my Diva terlihat lebih mirip eyang putrinya dibandingkan mirip saya he..he.. Tak mengapa, karena keduanya memiliki hati saya.

mama dan anak saya

Mama saya adalah pemilik cinta saya, seorang yang menghamburkan cintanya begitu tumpah ruah kepada saya. Orang yang sangat hangat menjaga saya pagi hingga saat ciuman selamat malam di ujung tidur saya. Mama saya, perempuan yang senantiasa mengirim penjaga di sekeliling saya berupa doa yang tak pernah putus.

Saya adalah anak dari seorang ibu yang luar biasa.

Anak saya, perempuan yang selalu menebar senyuman terindah setiap saat. Lewat matanya saya melihat keajaiban datang setiap hari. Pemberi kekuatan terbesar dalam hidup saya. Perempuan saya ini adalah memiliki ruang terbesar dalam hati saya dan selalu menjadi yang paling hangat, paling penuh warna. Diva saya menjadikan hidup saya lebih indah.

Saya adalah ibu dari seorang anak perempuan yang luar biasa

Terima kasih Allah, untuk semua yang luar biasa dalam hidup saya
Selasa, 17 Desember 2013

Dear Diva - Cahayamu



Jika malam harus datang aku tak pernah takut, karena gelapku akan kau terangi dengan cahayamu
Kumohon sebentar saja, jangan kau memejam...
karena matamu telah menjadi cahayaku
dan aku 
Terperangkap di dalamnya

Senin, 16 Desember 2013

Menjadi Tua


Setelah kesibukan yang luar biasa setiap harinya, di ujung pekan saya selalu merasa bahwa waktu berlari sedemikian cepatnya. Kadangkala saya terlewat untuk menikmatinya. Yang terjadi biasanya adalah saya melewati hari dan hari selanjutnya dengan bekerja dan bahagia setengah mati ketika akhir pekan tiba. Biasanya saya merasa hari-hari saya begitu membosankan.

Tapi kemudian, saya berusaha bersyukur untuk semua ini. Untuk kesehatan dan kesanggupan yang dianugerahkan pada saya untuk dapat melewati hari-hari ini.

Kenyataannya saya berusaha melewati setiap hari dengan menyenangkan, sebisa mungkin membahagiakan diri saya dan kalau tidak mungkin saya berusaha dapat mungkin membahagiakan orang lain. Bukankah kebahagiaan yang sebenarnya adalah melihat orang-orang yang kita sayangi berbahagia ?



Pada akhirnya waktu akan membawa kita bertambah tua, menjadi tua itu pasti tapi menjadi tua dengan asyik itu pilihan he..he...he...

Senin, 02 Desember 2013

My Storiette - Coffee



Kamu suka kopi, kopi hitam pahit. Dua sendok kopi, satu sendok gula. Buat saya itu pahit, buat kami itu sempurna. Kata kamu kopi seperti rasa itu sendiri, bukan karena gula atau susu. Tiada hari yang kau lewatkan tanpa kopi. Dua cangkir setiap hari.

Saya lebih suka kopi susu, hangat. Harus habis sebelum dingin. Akan aneh rasanya ketika meminum kopi susu dingin. Kopi susu adalah sarapan pagi saya, cukup sekali satu hari. Namun akan ada pengecualian, ketika tiba saatnya darah saya hambar dan butuh coffein dari kopi.

Bagi kamu, hidup adalah iya atau tidak. Tidak ada setengah dari iya atau setengah dari tidak. Buat kamu hidup adalah kepastian seperti definisi kopi. Kopi adalah gula dan kopi, tidak perlu krim, susu, mocca, atau apapun itu.  Buat kamu, kopi adalah kopi hitam itu saja.



Tapi pribadi kamu, sama sekali tidak seperti kopi. Kamu terlalu manis untuk disebut kopi, terlalu ragam rasa untuk disamakan dengan kopi. Tapi Kamu seperti kopi di pagi hari, yang membawa sajak dan berucap: "Hari ini akan baik-baik saja".

Jumat, 22 November 2013

My storiette - Pesanmu



Aku membaca pesanmu, yang dikirim pagi pada embun dan membawa rindu oleh angin. Pesanmu terbaca saat hujan tak turun pagi ini. Membawa awan bertahta pada tempatnya, dan menjadikannya turun saat hujan memberi sejuk pada bumi. Hujan yang datang membawa wangi, yang ditabur dengan adil ke penjuru negeri. Hujan yang datang membawa sajak-sajak damai tentang hati nurani.

Pesanmu, datang bersama pelangi.
Dia bercerita banyak, tentang warna, tentang rasa.

Pesanmu membawa lebih banyak kata, memberi lebih banyak tanya.

Kamu, sang waktu yang tak akan berhenti bercerita
tak akan berhenti 
dan tak akan kembali

Sabtu, 16 November 2013

Dear Diva - Jelita



Bagai puisi kau adalah syair
Nafas dari sebuah nyawa
Tawa dari sebuah resah

Jelita adalah satu kata yang kupersembahkan untukmu
Bukan sembarang kata
Kupersembahkan sebagai doa 
Doa pengantar setiap langkah, agar hati dan parasmu semakin jelita

Biarkan aku jadi bumi yang berputar untukmu
dengan doa dan rindu sebagai porosnya

Jumat, 15 November 2013

My Storiette- Sore ini

pinterest

Sore ini aku harap kamu datang, membawa sekotak es krim coklat kesukaan kamu. Karena aku sudah buatkan sepiring pisang goreng keju coklat andalan. Biasanya kamu selalu puji makanan yang kubuat, kamu bilang pas di lidah kamu. Kemudian kita berbincang lama, berjam-jam dan itu selalu terasa singkat. Aku bicara tentang kisah cintaku yang baru dan penuh kejutan, itu selalu menarik buatmu. Dan kau akan mendengarkan dengan antusias. Biasanya selalu ada candaan khas keluar dari bibirmu yang buatku tergelak tiada henti.

Sore ini, saat senja menyapa, harusnya kau datang... tanpa sekotak es krim pun tak apa, toh hari ini dingin sekali. Aku sudah buatkan sepiring pisang goreng keju coklat hangat yang harusnya kau santap. Harusnya kau dengar kisahku malam ini. Harusnya ku dengarkan candamu...

Sekarang sang jingga sudah menepi harusnya kau datang, ingin kubagi kisahku, tentang seseorang yang lama mengisi hatiku. Seseorang yang lama tak kujumpai, seseorang yang lama tak membagi candanya.

Harusnya kau datang sore ini, sahabatku . . .
Minggu, 10 November 2013

Next Chapter


Hari ini saya membaca keluh kesah seorang wanita yang dia tuliskan di jejaring sosial. Beberapa minggu ini kisahnya tak pernah lepas dari kisah patah hati. Agak miris juga membacanya. Saya seakan bisa merasakan seperti apa sakit yang dia rasakan. 

Saya tahu dia patah hati tapi yang saya selalu tanyakan, sampai kapan dia akan seperti ini. 

Saya berniat membisikkan pada wanita itu : "Saya tahu kehilangan rasanya menyakitkan, tapi akan semakin sakit jika tidak berusaha menyembuhkannya. Kadang sakit tidak dapat sembuh dengan sendirinya . . ."



Sabtu, 09 November 2013

Dear Diva-Cilukba


"Denganmu, aku tidak bisa sembunyi... kau pasti menemukanku.
Karena aku tidak pernah jauh, jiwaku mengendap di hatimu kemudian mengakar rindu."


Minggu, 03 November 2013

Tempat Semestinya


Sejak kecil kita selalu belajar melakukan sesuatu di tempat yang semestinya, seperti menerima tamu di ruang tamu, mandi di kamar mandi. Kita juga belajar meletakkan sesuatu di tempatnya, seperti piring di rak piring dan sepatu di rak sepatu.

Tapi kadang kita melewatkan  bagaimana kita meletakkan kelebihan dan kelemahan yang kita miliki. Bukankah seharusnya, kelebihan yang kita miliki kita letakkan di punggung dan kekurangan kita, kita letakkan di dada.

Kita dapat merasakan keduanya, tapi hanya dapat melihat dada kita.

Agar kita selalu sadar kelemahan apa yang kita miliki sebagai manusia kemudian kita dapat terus memperbaikinya. Dan biarlah orang lain yang melihat kelebihan dari punggung kita.

Jika kita tak sengaja terbalik meletakkannya, maka dada kita akan mengembang dan kita akan berjalan terlalu tegak, menonjolkan dada kita dengan congkak. Dan ada saatnya kita akan membungkuk terlalu dalam karena kita pikir kelemahan membebani kita.

Biarkan kita mengetahui kelemahan kita terlebih dahulu  agar kita dapat memperbaikinya, dan biarlah orang lain yang menilai kelebihan kita.

Sudah waktunya kita meletakkan segala sesuatu di tempat semestinya, seperti yang kita pelajari sejak kecil, menerima tamu di ruang tamu dan mandi di kamar mandi.... bukan sebaliknya !

Senin, 28 Oktober 2013

Keep Smile !!

pinterest

Judul ini bukan tentang acara televisi yang sedang populer saat ini ^^. Kali ini saya sedikit serius, saya ingin bercerita tentang senyuman.

Teladan tidak selalu datang dari orang besar, orang terkenal, atau motivator hebat. Nyatanya teladan bisa datang dari siapa saja dan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang seorang penjual koran yang saya teladani. Penjual koran yang hampir setiap pagi saya temui.

Setiap pagi saat berangkat bekerja saya selalu melewati pertigaan jalan yang padat tempat bapak penjual koran itu bekerja. Dia akan berjalan  menjajakan pada setiap pengendara yang berhenti di pertigaan lampu merah itu. Dan yang saya teladani adalah, senyumnya. Meski tidak untuk saya.

Setiap dia menjajakan korannya kepada siapa saja pelanggannya meskipun dia harus berlarian di terik matahari dan di tengah keramaian lalu lintas yang selalu padat, dia selalu tersenyum. Setiap saat kepada setiap orang.

Lalu bagaimana dengan saya ?

Alhamdulillah pekerjaan saya terlindung dari teriknya matahari, saya juga tidak harus berlarian di padatnya lalu lintas. Tapi kadang saya lupa tersenyum...

pinterest

Bapak penjual koran yang baik, harusnya saya punya cukup senyuman untuk orang-orang sekitar saya. Bukankah senyum juga ibadah? Bukankah saya tidak akan dirugikan sedikitpun dengan sedikit memberikan senyuman ? Bukankah memberi senyuman sama halnya dengan membahagiakan orang lain ? Seperti yang Bapak lakukan pada saya, senyum bapak memberi semangat pada saya untuk bekerja. Ketika ada saja alasan saya untuk malas bekerja.

Terima kasih ya pak untuk teladannya

Sabtu, 19 Oktober 2013

Pluviophile



Beberapa hari ini udara sedang panas-panasnya, gerah bukan main. Alhamdulillah, dengan adanya angin sepoi-sepoi udara lumayan sejuk.
Saya sepertinya seorang  Pluviophile pencinta hujan yang merindukan datangnya hujan.

Tapi hari-hari ini membuat saya bersyukur untuk teriknya mentari yang menghangatkan hari-hari saya


Minggu, 06 Oktober 2013

Canda Diva

pinterest

Ketika my Diva masih jadi bayi mungil, saya adalah orang pertama yang paling suka mencandainya. Memaksanya tersenyum atau bahkan tertawa. Saya sendiri sebenarnya sadar kalau canda saya tidak selalu lucu, tapi alhamdulillah biasanya berhasil membuatnya tersenyum dan kadang muncul derai tawanya.

Kenapa saya suka mencandainya ?

Karena saya suka senyumnya, Diva kecil saya punya tawa yang indah, dia juga punya suara tawa yang menular, iya... menularkan tawa pada orang lain. Melihat senyum dan tawanya selalu menulari kebahagiaan pada setiap orang.

Sekarang, ketika waktu berputar dengan bertambahnya usia si kecil. Canda saya masih sebagai senjata ampuh untuk membuatnya tersenyum. Tapi Diva kecil yang dulu suka saya candai mulai suka berbalik mencandai saya he..he...


Dan canda Diva langsung membuat bibir saya merekah, tersenyum kemudian berubah menjadi tawa, dia masih menulari kebahagiaan dan akan tetap begitu.

Saya suka senyumnya, tawanya dan cara dia mencandai saya . . . saya suka semua cara dia menulari kebahagiaan

Sabtu, 21 September 2013

Buku - Sahabat Istimewa

pinterest

Saya suka berburu buku murah, buku lama yang mungkin pernah jadi istimewa di zamannya. Buku dalam tumpukkan yang tidak lagi tertata rapi. Buku yang kemudian dibandrol dengan harga separuh atau lebih dari harga aslinya. Bagi saya, itu tetap saja buku yang layak untuk dibaca. Dengan anggaran yang sama untuk satu buku seharga best seller saya bisa dapat tiga atau empat buku murah. Bagi saya ini bukan lagi masalah harga (meskipun harga menjadi satu pertimbangan dalam memilih buku ^^), tapi ini tentang banyaknya buku yang dapat saya baca. Buku best seller akan habis saya baca dalam waktu tiga hari, dengan tiga atau empat buku maka saya punya lebih banyak waktu membaca.

Buku adalah sahabat istimewa saya, saya bisa pastikan kemana waktu membawa saya, buku senantiasa menemani. Apalagi di saat-saat pribadi ketika saya hanya ingin sendiri- berdua dengan buku saya. Membaca membantu saya memahami pemikiran banyak kepala, menerima berbagai imajinasi dari banyak mimpi, mengajak saya berpetualang dari berbagai peristiwa yang tidak dapat saya hadiri dan mengunjunggi banyak tempat yang belum sempat saya singgahi.

Dan buku membuat saya terus bermimpi, belajar memberi makna pada hidup kemudian membantu saya mensyukuri setiap nikmat yang saya terima.

Anyway, my Diva sudah mulai suka membaca- tepatnya membuka-buka halaman buku dan memperhatikan isinya ^^


Kamis, 12 September 2013

My Storiette - Monolog "Selamat Pagi Cantik !"

pinterest

"Selamat pagi, cantik !" Kudengar tawanya riang 

"Aku suka tawa kamu ..." ucapku perlahan. "Memecah kebekuan hati ini ..."

Gadis itu kini hanya tersenyum, pipinya memerah terkena hangatnya sinar mentari

"Aku juga suka senyummu..." ucapku lagi. "lebih hangat dari sinar matahari pagi ini"

Gadis itu kini menyandarkan badannya ke tubuhku . Aku suka lembut kulitnya menyentuh kulitku.

"Aku suka memelukmu..." ucapku kemudian. "dan mendengar setiap getar nafasmu..."

"Aku suka kamu, segala hal tentangmu ..." ucapku masih memeluknya. "Kau jadikanku sempurna, anakku"

"I love you ..."


Senin, 09 September 2013

Persembahan - Mother



Beberapa waktu yang lalu saya membaca dari sebuah kisah tentang Ibu, sebuah gambaran untuk di renungkan dan menjadikan kita semakin mencintai ibu kita

Tuhan telah menciptakan banyak hal, kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata, “Tuhan banyak sekali waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?”

Tuhan pun menjawab pelan, “Karena Aku harus membuatnya sangat rinci.”

“Ibu harus tahan air tapi bukan dari plastik. Harus terdiri dari ratusan bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat lelah. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya agar anak-anaknya bisa mendapatkan makanan yang banyak.”

“Ibu juga harus memiliki telinga yang daya tampung pendengarannya sangat luas untuk menampung keluhan anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, menghibur, dan memberi semangat. Juga enam pasang  tangan !”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Enam pasang tangan “

“Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Tapi ibu harus bisa melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan denan dua tangannya. Aku memberikan kemampuan itu. Bukan tangan yang merepotkan, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...” jawab Tuhan, “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.”

“Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya ?” malaikat semakin heran.

“Sepasang mata yang terlihat kasat mata dan dua pasang mata yang tidak terlihat. Mereka adalah sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, ‘Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabanya.”

“Sepasang mata keduanya sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata yang bisa bicara ! Mata itu harus berkata : ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu’. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
“lebih lanjut lagi, Ibu harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”

Lalu, malaikat membolak-balikkan contoh tangan Ibu dengan perlahan. “terlalu lunak”, katanya memberi komentar

“Tapi kuat “ kata Tuhan bersemangat ,”Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita. Pikirannya harus bisa menanggung banyak beban, dan hatinya benar-benar sangat luas.”

“Apakah ia dapat berfikir ?” tanya malaikat lagi

“Ia bukan saja dapat berfikir, tetapi juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi”.

Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada yang bocor ?”

“Itu bukan bocor, “ kata Tuhan “Itu air mata...air mata kesenangan, air mata kesedihann, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, dan banyak jenis air mata lainnya. Kadang, bukan saja air matanya saja yang keluardari matanya. Tapi juga air mata orang tuanya, suaminya, dan anak-anaknya. Dia menanggung semua air mata orang yang dicintainya”.

Teruntuk : ibuku, para ibu yang lain, calon ibu dan anak-anak dari seorang ibu.
Selasa, 27 Agustus 2013

Teruslah Bermain !

pinterest

Saya suka bermain, saya selalu suka dengan marry go around (orang Indonesia bilang-komedi putar) dimana saya bisa berputar dan melihat dunia dari sisi yang sangat mengasyikan. Saya suka tawa yang muncul ketika benda itu mulai berputar, saya suka gemerlap lampu yang mengiringinya. Saya suka bagaimana orang-orang tersenyum melihat kami yang ada di dalam permainan yang sedang berputar seakan ikut berbahagia. 

Saya masih suka naik permainan ini bahkan ketika saya sudah bukan lagi anak-anak. Bagi saya ini seperti mengingat masa anak-anak yang membahagiakan. Saya suka seperti itu, tumbuh dan menjadi dewasa tapi tetap menjadi anak-anak pada saat kita membutuhkan. Menjadi tua itu pasti, tapi kadang kita membutuhkan waktu untuk menjadi anak-anak. 

Anak-anak selalu pantang menyerah, jatuh dari sepeda akan terus mencoba hingga mahir mengayuh sepeda, dan anak-anak bukan pendendam, setelah adu tonjok atau adu jambak dengan teman sepermainan, sesaat kemudian mereka akan berbagi makanan. 

pinterest

Saya sering sekali mengalami kebosanan ketika bekerja, maka ketika itu saya akan beranggapan bahwa pekerjaan saya adalah tempat bermain saya, mahasiswa adalah teman-teman bermain yang menyenangkan. Kejenuhan akan segera hilang. Ketika saya harus ke tempat baru yang asing, saya akan anggap itu liburan yang menyenangkan. 

Apalagi ketika saya bermain dengan si kecil, setelah saya bosan memerankan ibu yang bawel dan menjengkelkan, saya akan menjadi anak-anak yang rela hati menceburkan diri ke dalam permainannya. Di manapun, saat apapun, ketika saya bermain, artinya saya akan rela hati menjadi anak-anak.

Teruslah bermain, meskipun kadang hanya dalam imajinasi ^^

 
Senin, 26 Agustus 2013

Dear Diva - Keajaiban


Dear Diva,

Bunda yakin, menjadi ibu adalah berkah bagi banyak perempuan. Memiliki anak sepertimu adalah anugerah. Merasakan setiap kedipan matamu, setiap hangat sentuhanmu, setiap pendaran senyummu adalah keajaiban. Allah sangat baik pada bunda karena hadirmu adalah hadiah istimewa. Hadirmu adalah kejutan indah yang hadir setiap waktu. Bukan seperti hadiah yang kita pesan dari katalog dan kita tahu setiap detailnya, tapi seperti membuka mutiara yang tidak kita tahu bagaimana isinya tapi kita yakin bahwa isinya selalu menawan.

Dear Diva,

Setiap detik kebersamaan kita adalah istimewa, karena detik selalu berlalu dengan cepat. Bayi kecil bunda kini sudah siap untuk melangkah, senyuman mungil dari bibirmu kini terdengar dengan iringan tawa yang mempesona. Suara yang dulu hanya berupa tangisan manja dan celotehan pendek kini terdengar jelas kata-kata lucu nan menggemaskan. Denganmu, setiap detik adalah keajaiban,

Terima kasih Allah
Minggu, 25 Agustus 2013

Once a Week

pinterest

Beberapa bulan ini enggak tahu kenapa saya jadi jarang banget ngeblog, padahal seringkali pengen banget nulis tapi tetep aja nggak sempet. Sebenarnya banyak alasannya, seperti sibuk, masalah dengan modem dan koneksi internet yang nggak oke, keyboard laptop yang huruf-hurufnya entah bagaimana bisa tercongkel sama my baby Diva. Tapi rasanya tetep aja itu bukan alasan berarti buat males ngeblog. Alhamdulillahnya, sekarang udah nggak gitu sibuk meski kerjaan nggak pernah berhenti, modem dan koneksi  internet udah lancar jaya, dan huruf yang tercongkel udah balik ketempatnya (meski akhirnya sekarang harus kuat-kuat nekennya) ^^.

Bersyukur atas semua yang sudah terjadi, hari ini saya mulai nulis blog. Dan punya komitmen pribadi untuk bisa nulis blog minimal 1 minggu sekali (pengennya sich tiap hari sekali-tapi sebagai awal mulai per minggu dulu).

Komitmen awal ini semoga bisa saya jalanin dengan baik dan benar. Aamiin.

Dankie



Hari ini saya akan berterima kasih untuk orang-orang yang telah  membuat saya terkejut dan selanjutnya membuat saya tersenyum, juga kepada Allah yang tidak memberi semua yang saya minta, tapi memberi semua hal yang saya butuhkan ^^ 

Terima kasih Ime

Cuma Lagu Kesukaan

  Akhir-akhir ini saya lagi suka banget denger lagu lama Sometimes When We Touch (Dan Hill) yang dinyanyikan Olivia Ong. Terlepas dari lagu ini, moment akhir tahun ini membuat saya memikirkan banyak hal tentang masa lalu dan tentu saja masa depan. Dan orang-orang dari masa lalu saya dan masa depan saya ^^.



 
lagu favorit saya akhir-akhir ini

"We Carry Llittle Bits of Every Person We Touch. They May Have Left this World, but Their Memory Bless and Comfort us, Sometimes Even Guiding Our Path"
-CS Luppela-

Perempuan Luar Biasa


Menjadi ibu adalah istimewa. Saya selalu percaya ketika seorang bayi lahir sesungguhnya sang ibu juga ikut lahir. Dia akan menjadi wanita yang berbeda, sangat berbeda. Dengan kasih yang indah, perasaan rela berkorban, cinta yang tulus dan hati yang hangat. Karena itu, menurut saya jadi ibu itu indah.

Hari ibu tahun ini mengingatkan saya pada dua perempuan dari dua generasi yang berbeda dalam hidup saya. Keduanya sangat saya cintai, dan mencintai saya. Mereka adalah mama dan anak perempuan saya, istimewanya mereka memiliki banyak kemiripan. Wajah anak perempuan saya sangat mirip dengan mama saya, mulai rambut hingga dagunya. Semua orang yang mengenal mama saya pasti berkomentar demikian. Iya, my Diva terlihat lebih mirip eyang putrinya dibandingkan mirip saya he..he.. Tak mengapa, karena keduanya memiliki hati saya.

mama dan anak saya

Mama saya adalah pemilik cinta saya, seorang yang menghamburkan cintanya begitu tumpah ruah kepada saya. Orang yang sangat hangat menjaga saya pagi hingga saat ciuman selamat malam di ujung tidur saya. Mama saya, perempuan yang senantiasa mengirim penjaga di sekeliling saya berupa doa yang tak pernah putus.

Saya adalah anak dari seorang ibu yang luar biasa.

Anak saya, perempuan yang selalu menebar senyuman terindah setiap saat. Lewat matanya saya melihat keajaiban datang setiap hari. Pemberi kekuatan terbesar dalam hidup saya. Perempuan saya ini adalah memiliki ruang terbesar dalam hati saya dan selalu menjadi yang paling hangat, paling penuh warna. Diva saya menjadikan hidup saya lebih indah.

Saya adalah ibu dari seorang anak perempuan yang luar biasa

Terima kasih Allah, untuk semua yang luar biasa dalam hidup saya

Dear Diva - Cahayamu



Jika malam harus datang aku tak pernah takut, karena gelapku akan kau terangi dengan cahayamu
Kumohon sebentar saja, jangan kau memejam...
karena matamu telah menjadi cahayaku
dan aku 
Terperangkap di dalamnya

Menjadi Tua


Setelah kesibukan yang luar biasa setiap harinya, di ujung pekan saya selalu merasa bahwa waktu berlari sedemikian cepatnya. Kadangkala saya terlewat untuk menikmatinya. Yang terjadi biasanya adalah saya melewati hari dan hari selanjutnya dengan bekerja dan bahagia setengah mati ketika akhir pekan tiba. Biasanya saya merasa hari-hari saya begitu membosankan.

Tapi kemudian, saya berusaha bersyukur untuk semua ini. Untuk kesehatan dan kesanggupan yang dianugerahkan pada saya untuk dapat melewati hari-hari ini.

Kenyataannya saya berusaha melewati setiap hari dengan menyenangkan, sebisa mungkin membahagiakan diri saya dan kalau tidak mungkin saya berusaha dapat mungkin membahagiakan orang lain. Bukankah kebahagiaan yang sebenarnya adalah melihat orang-orang yang kita sayangi berbahagia ?



Pada akhirnya waktu akan membawa kita bertambah tua, menjadi tua itu pasti tapi menjadi tua dengan asyik itu pilihan he..he...he...

My Storiette - Coffee



Kamu suka kopi, kopi hitam pahit. Dua sendok kopi, satu sendok gula. Buat saya itu pahit, buat kami itu sempurna. Kata kamu kopi seperti rasa itu sendiri, bukan karena gula atau susu. Tiada hari yang kau lewatkan tanpa kopi. Dua cangkir setiap hari.

Saya lebih suka kopi susu, hangat. Harus habis sebelum dingin. Akan aneh rasanya ketika meminum kopi susu dingin. Kopi susu adalah sarapan pagi saya, cukup sekali satu hari. Namun akan ada pengecualian, ketika tiba saatnya darah saya hambar dan butuh coffein dari kopi.

Bagi kamu, hidup adalah iya atau tidak. Tidak ada setengah dari iya atau setengah dari tidak. Buat kamu hidup adalah kepastian seperti definisi kopi. Kopi adalah gula dan kopi, tidak perlu krim, susu, mocca, atau apapun itu.  Buat kamu, kopi adalah kopi hitam itu saja.



Tapi pribadi kamu, sama sekali tidak seperti kopi. Kamu terlalu manis untuk disebut kopi, terlalu ragam rasa untuk disamakan dengan kopi. Tapi Kamu seperti kopi di pagi hari, yang membawa sajak dan berucap: "Hari ini akan baik-baik saja".

My storiette - Pesanmu



Aku membaca pesanmu, yang dikirim pagi pada embun dan membawa rindu oleh angin. Pesanmu terbaca saat hujan tak turun pagi ini. Membawa awan bertahta pada tempatnya, dan menjadikannya turun saat hujan memberi sejuk pada bumi. Hujan yang datang membawa wangi, yang ditabur dengan adil ke penjuru negeri. Hujan yang datang membawa sajak-sajak damai tentang hati nurani.

Pesanmu, datang bersama pelangi.
Dia bercerita banyak, tentang warna, tentang rasa.

Pesanmu membawa lebih banyak kata, memberi lebih banyak tanya.

Kamu, sang waktu yang tak akan berhenti bercerita
tak akan berhenti 
dan tak akan kembali

Dear Diva - Jelita



Bagai puisi kau adalah syair
Nafas dari sebuah nyawa
Tawa dari sebuah resah

Jelita adalah satu kata yang kupersembahkan untukmu
Bukan sembarang kata
Kupersembahkan sebagai doa 
Doa pengantar setiap langkah, agar hati dan parasmu semakin jelita

Biarkan aku jadi bumi yang berputar untukmu
dengan doa dan rindu sebagai porosnya

My Storiette- Sore ini

pinterest

Sore ini aku harap kamu datang, membawa sekotak es krim coklat kesukaan kamu. Karena aku sudah buatkan sepiring pisang goreng keju coklat andalan. Biasanya kamu selalu puji makanan yang kubuat, kamu bilang pas di lidah kamu. Kemudian kita berbincang lama, berjam-jam dan itu selalu terasa singkat. Aku bicara tentang kisah cintaku yang baru dan penuh kejutan, itu selalu menarik buatmu. Dan kau akan mendengarkan dengan antusias. Biasanya selalu ada candaan khas keluar dari bibirmu yang buatku tergelak tiada henti.

Sore ini, saat senja menyapa, harusnya kau datang... tanpa sekotak es krim pun tak apa, toh hari ini dingin sekali. Aku sudah buatkan sepiring pisang goreng keju coklat hangat yang harusnya kau santap. Harusnya kau dengar kisahku malam ini. Harusnya ku dengarkan candamu...

Sekarang sang jingga sudah menepi harusnya kau datang, ingin kubagi kisahku, tentang seseorang yang lama mengisi hatiku. Seseorang yang lama tak kujumpai, seseorang yang lama tak membagi candanya.

Harusnya kau datang sore ini, sahabatku . . .

Next Chapter


Hari ini saya membaca keluh kesah seorang wanita yang dia tuliskan di jejaring sosial. Beberapa minggu ini kisahnya tak pernah lepas dari kisah patah hati. Agak miris juga membacanya. Saya seakan bisa merasakan seperti apa sakit yang dia rasakan. 

Saya tahu dia patah hati tapi yang saya selalu tanyakan, sampai kapan dia akan seperti ini. 

Saya berniat membisikkan pada wanita itu : "Saya tahu kehilangan rasanya menyakitkan, tapi akan semakin sakit jika tidak berusaha menyembuhkannya. Kadang sakit tidak dapat sembuh dengan sendirinya . . ."



Dear Diva-Cilukba


"Denganmu, aku tidak bisa sembunyi... kau pasti menemukanku.
Karena aku tidak pernah jauh, jiwaku mengendap di hatimu kemudian mengakar rindu."


Tempat Semestinya


Sejak kecil kita selalu belajar melakukan sesuatu di tempat yang semestinya, seperti menerima tamu di ruang tamu, mandi di kamar mandi. Kita juga belajar meletakkan sesuatu di tempatnya, seperti piring di rak piring dan sepatu di rak sepatu.

Tapi kadang kita melewatkan  bagaimana kita meletakkan kelebihan dan kelemahan yang kita miliki. Bukankah seharusnya, kelebihan yang kita miliki kita letakkan di punggung dan kekurangan kita, kita letakkan di dada.

Kita dapat merasakan keduanya, tapi hanya dapat melihat dada kita.

Agar kita selalu sadar kelemahan apa yang kita miliki sebagai manusia kemudian kita dapat terus memperbaikinya. Dan biarlah orang lain yang melihat kelebihan dari punggung kita.

Jika kita tak sengaja terbalik meletakkannya, maka dada kita akan mengembang dan kita akan berjalan terlalu tegak, menonjolkan dada kita dengan congkak. Dan ada saatnya kita akan membungkuk terlalu dalam karena kita pikir kelemahan membebani kita.

Biarkan kita mengetahui kelemahan kita terlebih dahulu  agar kita dapat memperbaikinya, dan biarlah orang lain yang menilai kelebihan kita.

Sudah waktunya kita meletakkan segala sesuatu di tempat semestinya, seperti yang kita pelajari sejak kecil, menerima tamu di ruang tamu dan mandi di kamar mandi.... bukan sebaliknya !

Keep Smile !!

pinterest

Judul ini bukan tentang acara televisi yang sedang populer saat ini ^^. Kali ini saya sedikit serius, saya ingin bercerita tentang senyuman.

Teladan tidak selalu datang dari orang besar, orang terkenal, atau motivator hebat. Nyatanya teladan bisa datang dari siapa saja dan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang seorang penjual koran yang saya teladani. Penjual koran yang hampir setiap pagi saya temui.

Setiap pagi saat berangkat bekerja saya selalu melewati pertigaan jalan yang padat tempat bapak penjual koran itu bekerja. Dia akan berjalan  menjajakan pada setiap pengendara yang berhenti di pertigaan lampu merah itu. Dan yang saya teladani adalah, senyumnya. Meski tidak untuk saya.

Setiap dia menjajakan korannya kepada siapa saja pelanggannya meskipun dia harus berlarian di terik matahari dan di tengah keramaian lalu lintas yang selalu padat, dia selalu tersenyum. Setiap saat kepada setiap orang.

Lalu bagaimana dengan saya ?

Alhamdulillah pekerjaan saya terlindung dari teriknya matahari, saya juga tidak harus berlarian di padatnya lalu lintas. Tapi kadang saya lupa tersenyum...

pinterest

Bapak penjual koran yang baik, harusnya saya punya cukup senyuman untuk orang-orang sekitar saya. Bukankah senyum juga ibadah? Bukankah saya tidak akan dirugikan sedikitpun dengan sedikit memberikan senyuman ? Bukankah memberi senyuman sama halnya dengan membahagiakan orang lain ? Seperti yang Bapak lakukan pada saya, senyum bapak memberi semangat pada saya untuk bekerja. Ketika ada saja alasan saya untuk malas bekerja.

Terima kasih ya pak untuk teladannya

Pluviophile



Beberapa hari ini udara sedang panas-panasnya, gerah bukan main. Alhamdulillah, dengan adanya angin sepoi-sepoi udara lumayan sejuk.
Saya sepertinya seorang  Pluviophile pencinta hujan yang merindukan datangnya hujan.

Tapi hari-hari ini membuat saya bersyukur untuk teriknya mentari yang menghangatkan hari-hari saya


Canda Diva

pinterest

Ketika my Diva masih jadi bayi mungil, saya adalah orang pertama yang paling suka mencandainya. Memaksanya tersenyum atau bahkan tertawa. Saya sendiri sebenarnya sadar kalau canda saya tidak selalu lucu, tapi alhamdulillah biasanya berhasil membuatnya tersenyum dan kadang muncul derai tawanya.

Kenapa saya suka mencandainya ?

Karena saya suka senyumnya, Diva kecil saya punya tawa yang indah, dia juga punya suara tawa yang menular, iya... menularkan tawa pada orang lain. Melihat senyum dan tawanya selalu menulari kebahagiaan pada setiap orang.

Sekarang, ketika waktu berputar dengan bertambahnya usia si kecil. Canda saya masih sebagai senjata ampuh untuk membuatnya tersenyum. Tapi Diva kecil yang dulu suka saya candai mulai suka berbalik mencandai saya he..he...


Dan canda Diva langsung membuat bibir saya merekah, tersenyum kemudian berubah menjadi tawa, dia masih menulari kebahagiaan dan akan tetap begitu.

Saya suka senyumnya, tawanya dan cara dia mencandai saya . . . saya suka semua cara dia menulari kebahagiaan

Buku - Sahabat Istimewa

pinterest

Saya suka berburu buku murah, buku lama yang mungkin pernah jadi istimewa di zamannya. Buku dalam tumpukkan yang tidak lagi tertata rapi. Buku yang kemudian dibandrol dengan harga separuh atau lebih dari harga aslinya. Bagi saya, itu tetap saja buku yang layak untuk dibaca. Dengan anggaran yang sama untuk satu buku seharga best seller saya bisa dapat tiga atau empat buku murah. Bagi saya ini bukan lagi masalah harga (meskipun harga menjadi satu pertimbangan dalam memilih buku ^^), tapi ini tentang banyaknya buku yang dapat saya baca. Buku best seller akan habis saya baca dalam waktu tiga hari, dengan tiga atau empat buku maka saya punya lebih banyak waktu membaca.

Buku adalah sahabat istimewa saya, saya bisa pastikan kemana waktu membawa saya, buku senantiasa menemani. Apalagi di saat-saat pribadi ketika saya hanya ingin sendiri- berdua dengan buku saya. Membaca membantu saya memahami pemikiran banyak kepala, menerima berbagai imajinasi dari banyak mimpi, mengajak saya berpetualang dari berbagai peristiwa yang tidak dapat saya hadiri dan mengunjunggi banyak tempat yang belum sempat saya singgahi.

Dan buku membuat saya terus bermimpi, belajar memberi makna pada hidup kemudian membantu saya mensyukuri setiap nikmat yang saya terima.

Anyway, my Diva sudah mulai suka membaca- tepatnya membuka-buka halaman buku dan memperhatikan isinya ^^


My Storiette - Monolog "Selamat Pagi Cantik !"

pinterest

"Selamat pagi, cantik !" Kudengar tawanya riang 

"Aku suka tawa kamu ..." ucapku perlahan. "Memecah kebekuan hati ini ..."

Gadis itu kini hanya tersenyum, pipinya memerah terkena hangatnya sinar mentari

"Aku juga suka senyummu..." ucapku lagi. "lebih hangat dari sinar matahari pagi ini"

Gadis itu kini menyandarkan badannya ke tubuhku . Aku suka lembut kulitnya menyentuh kulitku.

"Aku suka memelukmu..." ucapku kemudian. "dan mendengar setiap getar nafasmu..."

"Aku suka kamu, segala hal tentangmu ..." ucapku masih memeluknya. "Kau jadikanku sempurna, anakku"

"I love you ..."


Persembahan - Mother



Beberapa waktu yang lalu saya membaca dari sebuah kisah tentang Ibu, sebuah gambaran untuk di renungkan dan menjadikan kita semakin mencintai ibu kita

Tuhan telah menciptakan banyak hal, kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata, “Tuhan banyak sekali waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?”

Tuhan pun menjawab pelan, “Karena Aku harus membuatnya sangat rinci.”

“Ibu harus tahan air tapi bukan dari plastik. Harus terdiri dari ratusan bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat lelah. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya agar anak-anaknya bisa mendapatkan makanan yang banyak.”

“Ibu juga harus memiliki telinga yang daya tampung pendengarannya sangat luas untuk menampung keluhan anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, menghibur, dan memberi semangat. Juga enam pasang  tangan !”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Enam pasang tangan “

“Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Tapi ibu harus bisa melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan denan dua tangannya. Aku memberikan kemampuan itu. Bukan tangan yang merepotkan, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...” jawab Tuhan, “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.”

“Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya ?” malaikat semakin heran.

“Sepasang mata yang terlihat kasat mata dan dua pasang mata yang tidak terlihat. Mereka adalah sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, ‘Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabanya.”

“Sepasang mata keduanya sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata yang bisa bicara ! Mata itu harus berkata : ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu’. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
“lebih lanjut lagi, Ibu harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”

Lalu, malaikat membolak-balikkan contoh tangan Ibu dengan perlahan. “terlalu lunak”, katanya memberi komentar

“Tapi kuat “ kata Tuhan bersemangat ,”Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita. Pikirannya harus bisa menanggung banyak beban, dan hatinya benar-benar sangat luas.”

“Apakah ia dapat berfikir ?” tanya malaikat lagi

“Ia bukan saja dapat berfikir, tetapi juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi”.

Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada yang bocor ?”

“Itu bukan bocor, “ kata Tuhan “Itu air mata...air mata kesenangan, air mata kesedihann, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, dan banyak jenis air mata lainnya. Kadang, bukan saja air matanya saja yang keluardari matanya. Tapi juga air mata orang tuanya, suaminya, dan anak-anaknya. Dia menanggung semua air mata orang yang dicintainya”.

Teruntuk : ibuku, para ibu yang lain, calon ibu dan anak-anak dari seorang ibu.

Teruslah Bermain !

pinterest

Saya suka bermain, saya selalu suka dengan marry go around (orang Indonesia bilang-komedi putar) dimana saya bisa berputar dan melihat dunia dari sisi yang sangat mengasyikan. Saya suka tawa yang muncul ketika benda itu mulai berputar, saya suka gemerlap lampu yang mengiringinya. Saya suka bagaimana orang-orang tersenyum melihat kami yang ada di dalam permainan yang sedang berputar seakan ikut berbahagia. 

Saya masih suka naik permainan ini bahkan ketika saya sudah bukan lagi anak-anak. Bagi saya ini seperti mengingat masa anak-anak yang membahagiakan. Saya suka seperti itu, tumbuh dan menjadi dewasa tapi tetap menjadi anak-anak pada saat kita membutuhkan. Menjadi tua itu pasti, tapi kadang kita membutuhkan waktu untuk menjadi anak-anak. 

Anak-anak selalu pantang menyerah, jatuh dari sepeda akan terus mencoba hingga mahir mengayuh sepeda, dan anak-anak bukan pendendam, setelah adu tonjok atau adu jambak dengan teman sepermainan, sesaat kemudian mereka akan berbagi makanan. 

pinterest

Saya sering sekali mengalami kebosanan ketika bekerja, maka ketika itu saya akan beranggapan bahwa pekerjaan saya adalah tempat bermain saya, mahasiswa adalah teman-teman bermain yang menyenangkan. Kejenuhan akan segera hilang. Ketika saya harus ke tempat baru yang asing, saya akan anggap itu liburan yang menyenangkan. 

Apalagi ketika saya bermain dengan si kecil, setelah saya bosan memerankan ibu yang bawel dan menjengkelkan, saya akan menjadi anak-anak yang rela hati menceburkan diri ke dalam permainannya. Di manapun, saat apapun, ketika saya bermain, artinya saya akan rela hati menjadi anak-anak.

Teruslah bermain, meskipun kadang hanya dalam imajinasi ^^

 

Dear Diva - Keajaiban


Dear Diva,

Bunda yakin, menjadi ibu adalah berkah bagi banyak perempuan. Memiliki anak sepertimu adalah anugerah. Merasakan setiap kedipan matamu, setiap hangat sentuhanmu, setiap pendaran senyummu adalah keajaiban. Allah sangat baik pada bunda karena hadirmu adalah hadiah istimewa. Hadirmu adalah kejutan indah yang hadir setiap waktu. Bukan seperti hadiah yang kita pesan dari katalog dan kita tahu setiap detailnya, tapi seperti membuka mutiara yang tidak kita tahu bagaimana isinya tapi kita yakin bahwa isinya selalu menawan.

Dear Diva,

Setiap detik kebersamaan kita adalah istimewa, karena detik selalu berlalu dengan cepat. Bayi kecil bunda kini sudah siap untuk melangkah, senyuman mungil dari bibirmu kini terdengar dengan iringan tawa yang mempesona. Suara yang dulu hanya berupa tangisan manja dan celotehan pendek kini terdengar jelas kata-kata lucu nan menggemaskan. Denganmu, setiap detik adalah keajaiban,

Terima kasih Allah

Once a Week

pinterest

Beberapa bulan ini enggak tahu kenapa saya jadi jarang banget ngeblog, padahal seringkali pengen banget nulis tapi tetep aja nggak sempet. Sebenarnya banyak alasannya, seperti sibuk, masalah dengan modem dan koneksi internet yang nggak oke, keyboard laptop yang huruf-hurufnya entah bagaimana bisa tercongkel sama my baby Diva. Tapi rasanya tetep aja itu bukan alasan berarti buat males ngeblog. Alhamdulillahnya, sekarang udah nggak gitu sibuk meski kerjaan nggak pernah berhenti, modem dan koneksi  internet udah lancar jaya, dan huruf yang tercongkel udah balik ketempatnya (meski akhirnya sekarang harus kuat-kuat nekennya) ^^.

Bersyukur atas semua yang sudah terjadi, hari ini saya mulai nulis blog. Dan punya komitmen pribadi untuk bisa nulis blog minimal 1 minggu sekali (pengennya sich tiap hari sekali-tapi sebagai awal mulai per minggu dulu).

Komitmen awal ini semoga bisa saya jalanin dengan baik dan benar. Aamiin.

Sabtu, 28 Desember 2013

Dankie



Hari ini saya akan berterima kasih untuk orang-orang yang telah  membuat saya terkejut dan selanjutnya membuat saya tersenyum, juga kepada Allah yang tidak memberi semua yang saya minta, tapi memberi semua hal yang saya butuhkan ^^ 

Terima kasih Ime

Selasa, 24 Desember 2013

Cuma Lagu Kesukaan

  Akhir-akhir ini saya lagi suka banget denger lagu lama Sometimes When We Touch (Dan Hill) yang dinyanyikan Olivia Ong. Terlepas dari lagu ini, moment akhir tahun ini membuat saya memikirkan banyak hal tentang masa lalu dan tentu saja masa depan. Dan orang-orang dari masa lalu saya dan masa depan saya ^^.



 
lagu favorit saya akhir-akhir ini

"We Carry Llittle Bits of Every Person We Touch. They May Have Left this World, but Their Memory Bless and Comfort us, Sometimes Even Guiding Our Path"
-CS Luppela-

Senin, 23 Desember 2013

Perempuan Luar Biasa


Menjadi ibu adalah istimewa. Saya selalu percaya ketika seorang bayi lahir sesungguhnya sang ibu juga ikut lahir. Dia akan menjadi wanita yang berbeda, sangat berbeda. Dengan kasih yang indah, perasaan rela berkorban, cinta yang tulus dan hati yang hangat. Karena itu, menurut saya jadi ibu itu indah.

Hari ibu tahun ini mengingatkan saya pada dua perempuan dari dua generasi yang berbeda dalam hidup saya. Keduanya sangat saya cintai, dan mencintai saya. Mereka adalah mama dan anak perempuan saya, istimewanya mereka memiliki banyak kemiripan. Wajah anak perempuan saya sangat mirip dengan mama saya, mulai rambut hingga dagunya. Semua orang yang mengenal mama saya pasti berkomentar demikian. Iya, my Diva terlihat lebih mirip eyang putrinya dibandingkan mirip saya he..he.. Tak mengapa, karena keduanya memiliki hati saya.

mama dan anak saya

Mama saya adalah pemilik cinta saya, seorang yang menghamburkan cintanya begitu tumpah ruah kepada saya. Orang yang sangat hangat menjaga saya pagi hingga saat ciuman selamat malam di ujung tidur saya. Mama saya, perempuan yang senantiasa mengirim penjaga di sekeliling saya berupa doa yang tak pernah putus.

Saya adalah anak dari seorang ibu yang luar biasa.

Anak saya, perempuan yang selalu menebar senyuman terindah setiap saat. Lewat matanya saya melihat keajaiban datang setiap hari. Pemberi kekuatan terbesar dalam hidup saya. Perempuan saya ini adalah memiliki ruang terbesar dalam hati saya dan selalu menjadi yang paling hangat, paling penuh warna. Diva saya menjadikan hidup saya lebih indah.

Saya adalah ibu dari seorang anak perempuan yang luar biasa

Terima kasih Allah, untuk semua yang luar biasa dalam hidup saya

Selasa, 17 Desember 2013

Dear Diva - Cahayamu



Jika malam harus datang aku tak pernah takut, karena gelapku akan kau terangi dengan cahayamu
Kumohon sebentar saja, jangan kau memejam...
karena matamu telah menjadi cahayaku
dan aku 
Terperangkap di dalamnya

Senin, 16 Desember 2013

Menjadi Tua


Setelah kesibukan yang luar biasa setiap harinya, di ujung pekan saya selalu merasa bahwa waktu berlari sedemikian cepatnya. Kadangkala saya terlewat untuk menikmatinya. Yang terjadi biasanya adalah saya melewati hari dan hari selanjutnya dengan bekerja dan bahagia setengah mati ketika akhir pekan tiba. Biasanya saya merasa hari-hari saya begitu membosankan.

Tapi kemudian, saya berusaha bersyukur untuk semua ini. Untuk kesehatan dan kesanggupan yang dianugerahkan pada saya untuk dapat melewati hari-hari ini.

Kenyataannya saya berusaha melewati setiap hari dengan menyenangkan, sebisa mungkin membahagiakan diri saya dan kalau tidak mungkin saya berusaha dapat mungkin membahagiakan orang lain. Bukankah kebahagiaan yang sebenarnya adalah melihat orang-orang yang kita sayangi berbahagia ?



Pada akhirnya waktu akan membawa kita bertambah tua, menjadi tua itu pasti tapi menjadi tua dengan asyik itu pilihan he..he...he...

Senin, 02 Desember 2013

My Storiette - Coffee



Kamu suka kopi, kopi hitam pahit. Dua sendok kopi, satu sendok gula. Buat saya itu pahit, buat kami itu sempurna. Kata kamu kopi seperti rasa itu sendiri, bukan karena gula atau susu. Tiada hari yang kau lewatkan tanpa kopi. Dua cangkir setiap hari.

Saya lebih suka kopi susu, hangat. Harus habis sebelum dingin. Akan aneh rasanya ketika meminum kopi susu dingin. Kopi susu adalah sarapan pagi saya, cukup sekali satu hari. Namun akan ada pengecualian, ketika tiba saatnya darah saya hambar dan butuh coffein dari kopi.

Bagi kamu, hidup adalah iya atau tidak. Tidak ada setengah dari iya atau setengah dari tidak. Buat kamu hidup adalah kepastian seperti definisi kopi. Kopi adalah gula dan kopi, tidak perlu krim, susu, mocca, atau apapun itu.  Buat kamu, kopi adalah kopi hitam itu saja.



Tapi pribadi kamu, sama sekali tidak seperti kopi. Kamu terlalu manis untuk disebut kopi, terlalu ragam rasa untuk disamakan dengan kopi. Tapi Kamu seperti kopi di pagi hari, yang membawa sajak dan berucap: "Hari ini akan baik-baik saja".

Jumat, 22 November 2013

My storiette - Pesanmu



Aku membaca pesanmu, yang dikirim pagi pada embun dan membawa rindu oleh angin. Pesanmu terbaca saat hujan tak turun pagi ini. Membawa awan bertahta pada tempatnya, dan menjadikannya turun saat hujan memberi sejuk pada bumi. Hujan yang datang membawa wangi, yang ditabur dengan adil ke penjuru negeri. Hujan yang datang membawa sajak-sajak damai tentang hati nurani.

Pesanmu, datang bersama pelangi.
Dia bercerita banyak, tentang warna, tentang rasa.

Pesanmu membawa lebih banyak kata, memberi lebih banyak tanya.

Kamu, sang waktu yang tak akan berhenti bercerita
tak akan berhenti 
dan tak akan kembali

Sabtu, 16 November 2013

Dear Diva - Jelita



Bagai puisi kau adalah syair
Nafas dari sebuah nyawa
Tawa dari sebuah resah

Jelita adalah satu kata yang kupersembahkan untukmu
Bukan sembarang kata
Kupersembahkan sebagai doa 
Doa pengantar setiap langkah, agar hati dan parasmu semakin jelita

Biarkan aku jadi bumi yang berputar untukmu
dengan doa dan rindu sebagai porosnya

Jumat, 15 November 2013

My Storiette- Sore ini

pinterest

Sore ini aku harap kamu datang, membawa sekotak es krim coklat kesukaan kamu. Karena aku sudah buatkan sepiring pisang goreng keju coklat andalan. Biasanya kamu selalu puji makanan yang kubuat, kamu bilang pas di lidah kamu. Kemudian kita berbincang lama, berjam-jam dan itu selalu terasa singkat. Aku bicara tentang kisah cintaku yang baru dan penuh kejutan, itu selalu menarik buatmu. Dan kau akan mendengarkan dengan antusias. Biasanya selalu ada candaan khas keluar dari bibirmu yang buatku tergelak tiada henti.

Sore ini, saat senja menyapa, harusnya kau datang... tanpa sekotak es krim pun tak apa, toh hari ini dingin sekali. Aku sudah buatkan sepiring pisang goreng keju coklat hangat yang harusnya kau santap. Harusnya kau dengar kisahku malam ini. Harusnya ku dengarkan candamu...

Sekarang sang jingga sudah menepi harusnya kau datang, ingin kubagi kisahku, tentang seseorang yang lama mengisi hatiku. Seseorang yang lama tak kujumpai, seseorang yang lama tak membagi candanya.

Harusnya kau datang sore ini, sahabatku . . .

Minggu, 10 November 2013

Next Chapter


Hari ini saya membaca keluh kesah seorang wanita yang dia tuliskan di jejaring sosial. Beberapa minggu ini kisahnya tak pernah lepas dari kisah patah hati. Agak miris juga membacanya. Saya seakan bisa merasakan seperti apa sakit yang dia rasakan. 

Saya tahu dia patah hati tapi yang saya selalu tanyakan, sampai kapan dia akan seperti ini. 

Saya berniat membisikkan pada wanita itu : "Saya tahu kehilangan rasanya menyakitkan, tapi akan semakin sakit jika tidak berusaha menyembuhkannya. Kadang sakit tidak dapat sembuh dengan sendirinya . . ."



Sabtu, 09 November 2013

Dear Diva-Cilukba


"Denganmu, aku tidak bisa sembunyi... kau pasti menemukanku.
Karena aku tidak pernah jauh, jiwaku mengendap di hatimu kemudian mengakar rindu."


Minggu, 03 November 2013

Tempat Semestinya


Sejak kecil kita selalu belajar melakukan sesuatu di tempat yang semestinya, seperti menerima tamu di ruang tamu, mandi di kamar mandi. Kita juga belajar meletakkan sesuatu di tempatnya, seperti piring di rak piring dan sepatu di rak sepatu.

Tapi kadang kita melewatkan  bagaimana kita meletakkan kelebihan dan kelemahan yang kita miliki. Bukankah seharusnya, kelebihan yang kita miliki kita letakkan di punggung dan kekurangan kita, kita letakkan di dada.

Kita dapat merasakan keduanya, tapi hanya dapat melihat dada kita.

Agar kita selalu sadar kelemahan apa yang kita miliki sebagai manusia kemudian kita dapat terus memperbaikinya. Dan biarlah orang lain yang melihat kelebihan dari punggung kita.

Jika kita tak sengaja terbalik meletakkannya, maka dada kita akan mengembang dan kita akan berjalan terlalu tegak, menonjolkan dada kita dengan congkak. Dan ada saatnya kita akan membungkuk terlalu dalam karena kita pikir kelemahan membebani kita.

Biarkan kita mengetahui kelemahan kita terlebih dahulu  agar kita dapat memperbaikinya, dan biarlah orang lain yang menilai kelebihan kita.

Sudah waktunya kita meletakkan segala sesuatu di tempat semestinya, seperti yang kita pelajari sejak kecil, menerima tamu di ruang tamu dan mandi di kamar mandi.... bukan sebaliknya !

Senin, 28 Oktober 2013

Keep Smile !!

pinterest

Judul ini bukan tentang acara televisi yang sedang populer saat ini ^^. Kali ini saya sedikit serius, saya ingin bercerita tentang senyuman.

Teladan tidak selalu datang dari orang besar, orang terkenal, atau motivator hebat. Nyatanya teladan bisa datang dari siapa saja dan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang seorang penjual koran yang saya teladani. Penjual koran yang hampir setiap pagi saya temui.

Setiap pagi saat berangkat bekerja saya selalu melewati pertigaan jalan yang padat tempat bapak penjual koran itu bekerja. Dia akan berjalan  menjajakan pada setiap pengendara yang berhenti di pertigaan lampu merah itu. Dan yang saya teladani adalah, senyumnya. Meski tidak untuk saya.

Setiap dia menjajakan korannya kepada siapa saja pelanggannya meskipun dia harus berlarian di terik matahari dan di tengah keramaian lalu lintas yang selalu padat, dia selalu tersenyum. Setiap saat kepada setiap orang.

Lalu bagaimana dengan saya ?

Alhamdulillah pekerjaan saya terlindung dari teriknya matahari, saya juga tidak harus berlarian di padatnya lalu lintas. Tapi kadang saya lupa tersenyum...

pinterest

Bapak penjual koran yang baik, harusnya saya punya cukup senyuman untuk orang-orang sekitar saya. Bukankah senyum juga ibadah? Bukankah saya tidak akan dirugikan sedikitpun dengan sedikit memberikan senyuman ? Bukankah memberi senyuman sama halnya dengan membahagiakan orang lain ? Seperti yang Bapak lakukan pada saya, senyum bapak memberi semangat pada saya untuk bekerja. Ketika ada saja alasan saya untuk malas bekerja.

Terima kasih ya pak untuk teladannya

Sabtu, 19 Oktober 2013

Pluviophile



Beberapa hari ini udara sedang panas-panasnya, gerah bukan main. Alhamdulillah, dengan adanya angin sepoi-sepoi udara lumayan sejuk.
Saya sepertinya seorang  Pluviophile pencinta hujan yang merindukan datangnya hujan.

Tapi hari-hari ini membuat saya bersyukur untuk teriknya mentari yang menghangatkan hari-hari saya


Minggu, 06 Oktober 2013

Canda Diva

pinterest

Ketika my Diva masih jadi bayi mungil, saya adalah orang pertama yang paling suka mencandainya. Memaksanya tersenyum atau bahkan tertawa. Saya sendiri sebenarnya sadar kalau canda saya tidak selalu lucu, tapi alhamdulillah biasanya berhasil membuatnya tersenyum dan kadang muncul derai tawanya.

Kenapa saya suka mencandainya ?

Karena saya suka senyumnya, Diva kecil saya punya tawa yang indah, dia juga punya suara tawa yang menular, iya... menularkan tawa pada orang lain. Melihat senyum dan tawanya selalu menulari kebahagiaan pada setiap orang.

Sekarang, ketika waktu berputar dengan bertambahnya usia si kecil. Canda saya masih sebagai senjata ampuh untuk membuatnya tersenyum. Tapi Diva kecil yang dulu suka saya candai mulai suka berbalik mencandai saya he..he...


Dan canda Diva langsung membuat bibir saya merekah, tersenyum kemudian berubah menjadi tawa, dia masih menulari kebahagiaan dan akan tetap begitu.

Saya suka senyumnya, tawanya dan cara dia mencandai saya . . . saya suka semua cara dia menulari kebahagiaan

Sabtu, 21 September 2013

Buku - Sahabat Istimewa

pinterest

Saya suka berburu buku murah, buku lama yang mungkin pernah jadi istimewa di zamannya. Buku dalam tumpukkan yang tidak lagi tertata rapi. Buku yang kemudian dibandrol dengan harga separuh atau lebih dari harga aslinya. Bagi saya, itu tetap saja buku yang layak untuk dibaca. Dengan anggaran yang sama untuk satu buku seharga best seller saya bisa dapat tiga atau empat buku murah. Bagi saya ini bukan lagi masalah harga (meskipun harga menjadi satu pertimbangan dalam memilih buku ^^), tapi ini tentang banyaknya buku yang dapat saya baca. Buku best seller akan habis saya baca dalam waktu tiga hari, dengan tiga atau empat buku maka saya punya lebih banyak waktu membaca.

Buku adalah sahabat istimewa saya, saya bisa pastikan kemana waktu membawa saya, buku senantiasa menemani. Apalagi di saat-saat pribadi ketika saya hanya ingin sendiri- berdua dengan buku saya. Membaca membantu saya memahami pemikiran banyak kepala, menerima berbagai imajinasi dari banyak mimpi, mengajak saya berpetualang dari berbagai peristiwa yang tidak dapat saya hadiri dan mengunjunggi banyak tempat yang belum sempat saya singgahi.

Dan buku membuat saya terus bermimpi, belajar memberi makna pada hidup kemudian membantu saya mensyukuri setiap nikmat yang saya terima.

Anyway, my Diva sudah mulai suka membaca- tepatnya membuka-buka halaman buku dan memperhatikan isinya ^^


Kamis, 12 September 2013

My Storiette - Monolog "Selamat Pagi Cantik !"

pinterest

"Selamat pagi, cantik !" Kudengar tawanya riang 

"Aku suka tawa kamu ..." ucapku perlahan. "Memecah kebekuan hati ini ..."

Gadis itu kini hanya tersenyum, pipinya memerah terkena hangatnya sinar mentari

"Aku juga suka senyummu..." ucapku lagi. "lebih hangat dari sinar matahari pagi ini"

Gadis itu kini menyandarkan badannya ke tubuhku . Aku suka lembut kulitnya menyentuh kulitku.

"Aku suka memelukmu..." ucapku kemudian. "dan mendengar setiap getar nafasmu..."

"Aku suka kamu, segala hal tentangmu ..." ucapku masih memeluknya. "Kau jadikanku sempurna, anakku"

"I love you ..."


Senin, 09 September 2013

Persembahan - Mother



Beberapa waktu yang lalu saya membaca dari sebuah kisah tentang Ibu, sebuah gambaran untuk di renungkan dan menjadikan kita semakin mencintai ibu kita

Tuhan telah menciptakan banyak hal, kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata, “Tuhan banyak sekali waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?”

Tuhan pun menjawab pelan, “Karena Aku harus membuatnya sangat rinci.”

“Ibu harus tahan air tapi bukan dari plastik. Harus terdiri dari ratusan bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat lelah. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya agar anak-anaknya bisa mendapatkan makanan yang banyak.”

“Ibu juga harus memiliki telinga yang daya tampung pendengarannya sangat luas untuk menampung keluhan anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, menghibur, dan memberi semangat. Juga enam pasang  tangan !”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Enam pasang tangan “

“Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Tapi ibu harus bisa melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan denan dua tangannya. Aku memberikan kemampuan itu. Bukan tangan yang merepotkan, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...” jawab Tuhan, “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya.”

“Tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang modelnya ?” malaikat semakin heran.

“Sepasang mata yang terlihat kasat mata dan dua pasang mata yang tidak terlihat. Mereka adalah sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, ‘Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ ?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabanya.”

“Sepasang mata keduanya sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata yang bisa bicara ! Mata itu harus berkata : ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu’. Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
“lebih lanjut lagi, Ibu harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”

Lalu, malaikat membolak-balikkan contoh tangan Ibu dengan perlahan. “terlalu lunak”, katanya memberi komentar

“Tapi kuat “ kata Tuhan bersemangat ,”Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita. Pikirannya harus bisa menanggung banyak beban, dan hatinya benar-benar sangat luas.”

“Apakah ia dapat berfikir ?” tanya malaikat lagi

“Ia bukan saja dapat berfikir, tetapi juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi”.

Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada yang bocor ?”

“Itu bukan bocor, “ kata Tuhan “Itu air mata...air mata kesenangan, air mata kesedihann, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, dan banyak jenis air mata lainnya. Kadang, bukan saja air matanya saja yang keluardari matanya. Tapi juga air mata orang tuanya, suaminya, dan anak-anaknya. Dia menanggung semua air mata orang yang dicintainya”.

Teruntuk : ibuku, para ibu yang lain, calon ibu dan anak-anak dari seorang ibu.

Selasa, 27 Agustus 2013

Teruslah Bermain !

pinterest

Saya suka bermain, saya selalu suka dengan marry go around (orang Indonesia bilang-komedi putar) dimana saya bisa berputar dan melihat dunia dari sisi yang sangat mengasyikan. Saya suka tawa yang muncul ketika benda itu mulai berputar, saya suka gemerlap lampu yang mengiringinya. Saya suka bagaimana orang-orang tersenyum melihat kami yang ada di dalam permainan yang sedang berputar seakan ikut berbahagia. 

Saya masih suka naik permainan ini bahkan ketika saya sudah bukan lagi anak-anak. Bagi saya ini seperti mengingat masa anak-anak yang membahagiakan. Saya suka seperti itu, tumbuh dan menjadi dewasa tapi tetap menjadi anak-anak pada saat kita membutuhkan. Menjadi tua itu pasti, tapi kadang kita membutuhkan waktu untuk menjadi anak-anak. 

Anak-anak selalu pantang menyerah, jatuh dari sepeda akan terus mencoba hingga mahir mengayuh sepeda, dan anak-anak bukan pendendam, setelah adu tonjok atau adu jambak dengan teman sepermainan, sesaat kemudian mereka akan berbagi makanan. 

pinterest

Saya sering sekali mengalami kebosanan ketika bekerja, maka ketika itu saya akan beranggapan bahwa pekerjaan saya adalah tempat bermain saya, mahasiswa adalah teman-teman bermain yang menyenangkan. Kejenuhan akan segera hilang. Ketika saya harus ke tempat baru yang asing, saya akan anggap itu liburan yang menyenangkan. 

Apalagi ketika saya bermain dengan si kecil, setelah saya bosan memerankan ibu yang bawel dan menjengkelkan, saya akan menjadi anak-anak yang rela hati menceburkan diri ke dalam permainannya. Di manapun, saat apapun, ketika saya bermain, artinya saya akan rela hati menjadi anak-anak.

Teruslah bermain, meskipun kadang hanya dalam imajinasi ^^

 

Senin, 26 Agustus 2013

Dear Diva - Keajaiban


Dear Diva,

Bunda yakin, menjadi ibu adalah berkah bagi banyak perempuan. Memiliki anak sepertimu adalah anugerah. Merasakan setiap kedipan matamu, setiap hangat sentuhanmu, setiap pendaran senyummu adalah keajaiban. Allah sangat baik pada bunda karena hadirmu adalah hadiah istimewa. Hadirmu adalah kejutan indah yang hadir setiap waktu. Bukan seperti hadiah yang kita pesan dari katalog dan kita tahu setiap detailnya, tapi seperti membuka mutiara yang tidak kita tahu bagaimana isinya tapi kita yakin bahwa isinya selalu menawan.

Dear Diva,

Setiap detik kebersamaan kita adalah istimewa, karena detik selalu berlalu dengan cepat. Bayi kecil bunda kini sudah siap untuk melangkah, senyuman mungil dari bibirmu kini terdengar dengan iringan tawa yang mempesona. Suara yang dulu hanya berupa tangisan manja dan celotehan pendek kini terdengar jelas kata-kata lucu nan menggemaskan. Denganmu, setiap detik adalah keajaiban,

Terima kasih Allah

Minggu, 25 Agustus 2013

Once a Week

pinterest

Beberapa bulan ini enggak tahu kenapa saya jadi jarang banget ngeblog, padahal seringkali pengen banget nulis tapi tetep aja nggak sempet. Sebenarnya banyak alasannya, seperti sibuk, masalah dengan modem dan koneksi internet yang nggak oke, keyboard laptop yang huruf-hurufnya entah bagaimana bisa tercongkel sama my baby Diva. Tapi rasanya tetep aja itu bukan alasan berarti buat males ngeblog. Alhamdulillahnya, sekarang udah nggak gitu sibuk meski kerjaan nggak pernah berhenti, modem dan koneksi  internet udah lancar jaya, dan huruf yang tercongkel udah balik ketempatnya (meski akhirnya sekarang harus kuat-kuat nekennya) ^^.

Bersyukur atas semua yang sudah terjadi, hari ini saya mulai nulis blog. Dan punya komitmen pribadi untuk bisa nulis blog minimal 1 minggu sekali (pengennya sich tiap hari sekali-tapi sebagai awal mulai per minggu dulu).

Komitmen awal ini semoga bisa saya jalanin dengan baik dan benar. Aamiin.