Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Jumat, 24 April 2015

Waktu untuk sendiri . . .

pinterest

Sangat menyenangkan ketika kita memiliki waktu untuk diri kita sendiri. Sendiri disini bukan berarti kesepian (alone-not lonely). Menyibukkan diri untuk membahagiakan diri dengan melakukan hal-hal yang membuat kita nyaman. Sadar atau tidak, biasanya kita lupa menyediakan waktu untuk diri sendiri ketika karena terlalu sibuk dengan orang lain.

Jadilah saya mencoba memberikan waktu saya untuk diri sendiri, di sela kesibukan yang kadang terasa melelahkan. Memanjakan diri saya sendiri nyatanya tidak sulit, saya bisa merasa nyaman ketika mulai membaca buku, menikmati waktu membaca dan menyelesaikan suatu buku. Bisa dimana saja, dan kapan saja, biasanya senjata sebuah pembatas buku (karena saya benci melipat buku) dan stabilo untuk menandai kata-kata yang saya anggap indah/penting untuk diulang nantinya. Tentu saja terasa lebih nikmat dengan segelas minuman dan makanan ringan. Saat itu, waktu akan terasa cepat buat saya...

Hal lain yang saya lakuakan adalah berolahraga, dan olahraga termurah dan termudah adalah jogging. Biasanya saya lakukan berdua dengan buah hati saya. Diva kecil yang sudah belajar menjadi pelari hebat. Tapi adakalanya saya lakukan sendiri, terasa berbeda tapi sama menyenangkannya. Bahagia ketika merasakan keringat saat berolahraga, rasanya berbeda dengan keringat yang kita hindari ketika kepanasan di keramaian. Dan perasaan lebih bugar selalu merasuki saya setelah berolahraga. Dan untuk olahraga saya biasanya tidak perlu lama, beberapa jam saja dalam satu minggu. Dan saya sudah merasa bahagia...

Dan bahagia itu ketika kita memiliki waktu untuk dapat melakukan apa yang kita sukai dan menyukai apapun yang kita lakukan . . . (^.^)
Sabtu, 18 April 2015

Review Buku - Modern Mama

google
Saya membaca buku ini beberapa minggu yang lalu, tertarik membelinya ketika sengaja ke toko buku dan merencanakan membeli beberapa buku, tapi buku ini saya liat sekilas dan tiba-tiba saya sudah membelinya, mungkin karena saya yang merasa belum menjadi ibu yang baik namun butuh belajar terus untuk menjadi ibu yang baik. Dan ternyata saya tidak menyesal membelinya..sangat menginspirasi.

Saya suka gaya Imelda bertutur, hangat dan tidak berkesan menggurui. Mungkin memang seperti berbagi pengalaman sehingga terasa begitu ringan dan dengan bahasa yang sangat mudah dipahami tapi tetap terasa indah dan emosional. Buku ini terasa berimbang, tanpa memberatkan sisi ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan ibu sebagai wanita yang berkarier.  

Buku ini tidak hanya berkisah tentang tanggungjawab seorang ibu sebagaimana banyak buku-buku parenting lain yang saya baca. Tapi buku ini juga mengingatkan saya bahwa seorang ibu yang tentu saja seorang wanita adalah juga manusia biasa (^^), yang butuh bahagia dan tentu saja harus sehat. Hal ini menarik buat saya karena sebagian ibu-ibu selalu memprioritas anak-anaknya tapi mereka lupa bahwa untuk menjadi ibu yang baik mereka juga butuh sehat jasmani dan rohani. 

"Be the best mom you can be, and forgive yourself when things do not happen according to plan."

Saya suka kata-kata itu, begitu menghibur...(^^), yah...menjadi ibu terkadang memang terasa begitu berat. Jadi sekali-sekali kita harus belajar memaafkan diri kita sendiri jika apa yang terjadi kadang berbeda dari yang kita harapkan. Meskipun kita harus tetap terus berusaha melakukan yang terbaik... 

Satu lagi yang saya suka dari buku ini adalah bagaimana Imelda mengingatkan kita untuk berfikir jauh ke depan. Salah satunya dengan merencanakan keuangan kita dengan lebih baik. Berfikir lebih bijak tentang uang...dan mengelola keuangan dengan bijak. Terima kasih kakak ^^ !
Minggu, 05 April 2015

Melangkah saja...

pinterest

Terkadang saya tersenyum sendiri membayangkan sesorang yang selalu iri pada kehidupan orang lain. Kemudian berburuk sangka pada kehidupannya sendiri, meski saya yakin ia bukan bermaksud demikian. Tapi bukankah seseorang selalu hidup dengan takdirnya masing-masing dari Sang Maha Pencipta ? Artinya setiap orang selalu punya jalan sendiri untuk dilalui...seperti apapun jalan itu, berkelok, penuh tikungan, lurus dan mulus seperti jalan tol, apapun itu, bukankah semua itu harus disyukuri ?

Kemudian saya ingat bagamaina orang-orang disekeliling kita mendefinisikan tentang bahagia. Bagaimana kita semua memandang bahagia. Saya agak bingung dengan definisi bahagia banyak orang. Apakah seorang yang memiliki kekasih selalu lebih bahagia dari seorang jomblo ? Bukankah jomblo tidak berarti kesepian dan memiliki pasangan juga tidak berarti bahagia ? (^^). Dan pemikiran bahwa semakin banyak uang pasti semakin bahagia ? ya..ya saya mengerti, punya banyak uang saja belum tentu bahagia, apalagi tidak punya uang ? (^^).  Tapi yang saya tahu semakin tinggi suatu pohon maka semakin tinggi pula anginnya. Saya tidak bermaksud untuk membuat pemikiran bahwa kita harus pasrah dengan apa yamg kita miliki saja. Tentu saja tidak. Saya termasuk orang yang berfikir bahwa kita harus dapat menjadi orang kaya, agar setidaknya kita dapat lebih berbagi dengan banyak orang. Tetapi jangan pernah berfikir bahwa hidup kita akan bahagia selamanya begitu kita kaya. Karena tantangan yang menyertai kita akan selalu ada, mau atau tidak mau. Jadi biarlah kita hidup saja...harusnya kita melangkah saja, tanpa iri hati, tanpa mengeluh... Bukankah bahagia sesungguhnya bukanlah tujuan, tapi bahagia adalah jalan hidup kita...

Jadi sepertinya kita harus menghilangkan kebiasaan iri pada kehidupan orang lain, karena kita tidak pernah tahu seberapa bahagia orang itu. Dan kita harus selalu memperbaiki diri, karena kita tidak pernah terlalu tua untuk berusaha, atau terlalu terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Dan tidak ada kesalahan yang terlalu besar untuk kita sesali. Karena mimpi kita, harapan kita dan takdir kita pasti lebih besar dari itu semua ^^

Waktu untuk sendiri . . .

pinterest

Sangat menyenangkan ketika kita memiliki waktu untuk diri kita sendiri. Sendiri disini bukan berarti kesepian (alone-not lonely). Menyibukkan diri untuk membahagiakan diri dengan melakukan hal-hal yang membuat kita nyaman. Sadar atau tidak, biasanya kita lupa menyediakan waktu untuk diri sendiri ketika karena terlalu sibuk dengan orang lain.

Jadilah saya mencoba memberikan waktu saya untuk diri sendiri, di sela kesibukan yang kadang terasa melelahkan. Memanjakan diri saya sendiri nyatanya tidak sulit, saya bisa merasa nyaman ketika mulai membaca buku, menikmati waktu membaca dan menyelesaikan suatu buku. Bisa dimana saja, dan kapan saja, biasanya senjata sebuah pembatas buku (karena saya benci melipat buku) dan stabilo untuk menandai kata-kata yang saya anggap indah/penting untuk diulang nantinya. Tentu saja terasa lebih nikmat dengan segelas minuman dan makanan ringan. Saat itu, waktu akan terasa cepat buat saya...

Hal lain yang saya lakuakan adalah berolahraga, dan olahraga termurah dan termudah adalah jogging. Biasanya saya lakukan berdua dengan buah hati saya. Diva kecil yang sudah belajar menjadi pelari hebat. Tapi adakalanya saya lakukan sendiri, terasa berbeda tapi sama menyenangkannya. Bahagia ketika merasakan keringat saat berolahraga, rasanya berbeda dengan keringat yang kita hindari ketika kepanasan di keramaian. Dan perasaan lebih bugar selalu merasuki saya setelah berolahraga. Dan untuk olahraga saya biasanya tidak perlu lama, beberapa jam saja dalam satu minggu. Dan saya sudah merasa bahagia...

Dan bahagia itu ketika kita memiliki waktu untuk dapat melakukan apa yang kita sukai dan menyukai apapun yang kita lakukan . . . (^.^)

Review Buku - Modern Mama

google
Saya membaca buku ini beberapa minggu yang lalu, tertarik membelinya ketika sengaja ke toko buku dan merencanakan membeli beberapa buku, tapi buku ini saya liat sekilas dan tiba-tiba saya sudah membelinya, mungkin karena saya yang merasa belum menjadi ibu yang baik namun butuh belajar terus untuk menjadi ibu yang baik. Dan ternyata saya tidak menyesal membelinya..sangat menginspirasi.

Saya suka gaya Imelda bertutur, hangat dan tidak berkesan menggurui. Mungkin memang seperti berbagi pengalaman sehingga terasa begitu ringan dan dengan bahasa yang sangat mudah dipahami tapi tetap terasa indah dan emosional. Buku ini terasa berimbang, tanpa memberatkan sisi ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan ibu sebagai wanita yang berkarier.  

Buku ini tidak hanya berkisah tentang tanggungjawab seorang ibu sebagaimana banyak buku-buku parenting lain yang saya baca. Tapi buku ini juga mengingatkan saya bahwa seorang ibu yang tentu saja seorang wanita adalah juga manusia biasa (^^), yang butuh bahagia dan tentu saja harus sehat. Hal ini menarik buat saya karena sebagian ibu-ibu selalu memprioritas anak-anaknya tapi mereka lupa bahwa untuk menjadi ibu yang baik mereka juga butuh sehat jasmani dan rohani. 

"Be the best mom you can be, and forgive yourself when things do not happen according to plan."

Saya suka kata-kata itu, begitu menghibur...(^^), yah...menjadi ibu terkadang memang terasa begitu berat. Jadi sekali-sekali kita harus belajar memaafkan diri kita sendiri jika apa yang terjadi kadang berbeda dari yang kita harapkan. Meskipun kita harus tetap terus berusaha melakukan yang terbaik... 

Satu lagi yang saya suka dari buku ini adalah bagaimana Imelda mengingatkan kita untuk berfikir jauh ke depan. Salah satunya dengan merencanakan keuangan kita dengan lebih baik. Berfikir lebih bijak tentang uang...dan mengelola keuangan dengan bijak. Terima kasih kakak ^^ !

Melangkah saja...

pinterest

Terkadang saya tersenyum sendiri membayangkan sesorang yang selalu iri pada kehidupan orang lain. Kemudian berburuk sangka pada kehidupannya sendiri, meski saya yakin ia bukan bermaksud demikian. Tapi bukankah seseorang selalu hidup dengan takdirnya masing-masing dari Sang Maha Pencipta ? Artinya setiap orang selalu punya jalan sendiri untuk dilalui...seperti apapun jalan itu, berkelok, penuh tikungan, lurus dan mulus seperti jalan tol, apapun itu, bukankah semua itu harus disyukuri ?

Kemudian saya ingat bagamaina orang-orang disekeliling kita mendefinisikan tentang bahagia. Bagaimana kita semua memandang bahagia. Saya agak bingung dengan definisi bahagia banyak orang. Apakah seorang yang memiliki kekasih selalu lebih bahagia dari seorang jomblo ? Bukankah jomblo tidak berarti kesepian dan memiliki pasangan juga tidak berarti bahagia ? (^^). Dan pemikiran bahwa semakin banyak uang pasti semakin bahagia ? ya..ya saya mengerti, punya banyak uang saja belum tentu bahagia, apalagi tidak punya uang ? (^^).  Tapi yang saya tahu semakin tinggi suatu pohon maka semakin tinggi pula anginnya. Saya tidak bermaksud untuk membuat pemikiran bahwa kita harus pasrah dengan apa yamg kita miliki saja. Tentu saja tidak. Saya termasuk orang yang berfikir bahwa kita harus dapat menjadi orang kaya, agar setidaknya kita dapat lebih berbagi dengan banyak orang. Tetapi jangan pernah berfikir bahwa hidup kita akan bahagia selamanya begitu kita kaya. Karena tantangan yang menyertai kita akan selalu ada, mau atau tidak mau. Jadi biarlah kita hidup saja...harusnya kita melangkah saja, tanpa iri hati, tanpa mengeluh... Bukankah bahagia sesungguhnya bukanlah tujuan, tapi bahagia adalah jalan hidup kita...

Jadi sepertinya kita harus menghilangkan kebiasaan iri pada kehidupan orang lain, karena kita tidak pernah tahu seberapa bahagia orang itu. Dan kita harus selalu memperbaiki diri, karena kita tidak pernah terlalu tua untuk berusaha, atau terlalu terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Dan tidak ada kesalahan yang terlalu besar untuk kita sesali. Karena mimpi kita, harapan kita dan takdir kita pasti lebih besar dari itu semua ^^

Jumat, 24 April 2015

Waktu untuk sendiri . . .

pinterest

Sangat menyenangkan ketika kita memiliki waktu untuk diri kita sendiri. Sendiri disini bukan berarti kesepian (alone-not lonely). Menyibukkan diri untuk membahagiakan diri dengan melakukan hal-hal yang membuat kita nyaman. Sadar atau tidak, biasanya kita lupa menyediakan waktu untuk diri sendiri ketika karena terlalu sibuk dengan orang lain.

Jadilah saya mencoba memberikan waktu saya untuk diri sendiri, di sela kesibukan yang kadang terasa melelahkan. Memanjakan diri saya sendiri nyatanya tidak sulit, saya bisa merasa nyaman ketika mulai membaca buku, menikmati waktu membaca dan menyelesaikan suatu buku. Bisa dimana saja, dan kapan saja, biasanya senjata sebuah pembatas buku (karena saya benci melipat buku) dan stabilo untuk menandai kata-kata yang saya anggap indah/penting untuk diulang nantinya. Tentu saja terasa lebih nikmat dengan segelas minuman dan makanan ringan. Saat itu, waktu akan terasa cepat buat saya...

Hal lain yang saya lakuakan adalah berolahraga, dan olahraga termurah dan termudah adalah jogging. Biasanya saya lakukan berdua dengan buah hati saya. Diva kecil yang sudah belajar menjadi pelari hebat. Tapi adakalanya saya lakukan sendiri, terasa berbeda tapi sama menyenangkannya. Bahagia ketika merasakan keringat saat berolahraga, rasanya berbeda dengan keringat yang kita hindari ketika kepanasan di keramaian. Dan perasaan lebih bugar selalu merasuki saya setelah berolahraga. Dan untuk olahraga saya biasanya tidak perlu lama, beberapa jam saja dalam satu minggu. Dan saya sudah merasa bahagia...

Dan bahagia itu ketika kita memiliki waktu untuk dapat melakukan apa yang kita sukai dan menyukai apapun yang kita lakukan . . . (^.^)

Sabtu, 18 April 2015

Review Buku - Modern Mama

google
Saya membaca buku ini beberapa minggu yang lalu, tertarik membelinya ketika sengaja ke toko buku dan merencanakan membeli beberapa buku, tapi buku ini saya liat sekilas dan tiba-tiba saya sudah membelinya, mungkin karena saya yang merasa belum menjadi ibu yang baik namun butuh belajar terus untuk menjadi ibu yang baik. Dan ternyata saya tidak menyesal membelinya..sangat menginspirasi.

Saya suka gaya Imelda bertutur, hangat dan tidak berkesan menggurui. Mungkin memang seperti berbagi pengalaman sehingga terasa begitu ringan dan dengan bahasa yang sangat mudah dipahami tapi tetap terasa indah dan emosional. Buku ini terasa berimbang, tanpa memberatkan sisi ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan ibu sebagai wanita yang berkarier.  

Buku ini tidak hanya berkisah tentang tanggungjawab seorang ibu sebagaimana banyak buku-buku parenting lain yang saya baca. Tapi buku ini juga mengingatkan saya bahwa seorang ibu yang tentu saja seorang wanita adalah juga manusia biasa (^^), yang butuh bahagia dan tentu saja harus sehat. Hal ini menarik buat saya karena sebagian ibu-ibu selalu memprioritas anak-anaknya tapi mereka lupa bahwa untuk menjadi ibu yang baik mereka juga butuh sehat jasmani dan rohani. 

"Be the best mom you can be, and forgive yourself when things do not happen according to plan."

Saya suka kata-kata itu, begitu menghibur...(^^), yah...menjadi ibu terkadang memang terasa begitu berat. Jadi sekali-sekali kita harus belajar memaafkan diri kita sendiri jika apa yang terjadi kadang berbeda dari yang kita harapkan. Meskipun kita harus tetap terus berusaha melakukan yang terbaik... 

Satu lagi yang saya suka dari buku ini adalah bagaimana Imelda mengingatkan kita untuk berfikir jauh ke depan. Salah satunya dengan merencanakan keuangan kita dengan lebih baik. Berfikir lebih bijak tentang uang...dan mengelola keuangan dengan bijak. Terima kasih kakak ^^ !

Minggu, 05 April 2015

Melangkah saja...

pinterest

Terkadang saya tersenyum sendiri membayangkan sesorang yang selalu iri pada kehidupan orang lain. Kemudian berburuk sangka pada kehidupannya sendiri, meski saya yakin ia bukan bermaksud demikian. Tapi bukankah seseorang selalu hidup dengan takdirnya masing-masing dari Sang Maha Pencipta ? Artinya setiap orang selalu punya jalan sendiri untuk dilalui...seperti apapun jalan itu, berkelok, penuh tikungan, lurus dan mulus seperti jalan tol, apapun itu, bukankah semua itu harus disyukuri ?

Kemudian saya ingat bagamaina orang-orang disekeliling kita mendefinisikan tentang bahagia. Bagaimana kita semua memandang bahagia. Saya agak bingung dengan definisi bahagia banyak orang. Apakah seorang yang memiliki kekasih selalu lebih bahagia dari seorang jomblo ? Bukankah jomblo tidak berarti kesepian dan memiliki pasangan juga tidak berarti bahagia ? (^^). Dan pemikiran bahwa semakin banyak uang pasti semakin bahagia ? ya..ya saya mengerti, punya banyak uang saja belum tentu bahagia, apalagi tidak punya uang ? (^^).  Tapi yang saya tahu semakin tinggi suatu pohon maka semakin tinggi pula anginnya. Saya tidak bermaksud untuk membuat pemikiran bahwa kita harus pasrah dengan apa yamg kita miliki saja. Tentu saja tidak. Saya termasuk orang yang berfikir bahwa kita harus dapat menjadi orang kaya, agar setidaknya kita dapat lebih berbagi dengan banyak orang. Tetapi jangan pernah berfikir bahwa hidup kita akan bahagia selamanya begitu kita kaya. Karena tantangan yang menyertai kita akan selalu ada, mau atau tidak mau. Jadi biarlah kita hidup saja...harusnya kita melangkah saja, tanpa iri hati, tanpa mengeluh... Bukankah bahagia sesungguhnya bukanlah tujuan, tapi bahagia adalah jalan hidup kita...

Jadi sepertinya kita harus menghilangkan kebiasaan iri pada kehidupan orang lain, karena kita tidak pernah tahu seberapa bahagia orang itu. Dan kita harus selalu memperbaiki diri, karena kita tidak pernah terlalu tua untuk berusaha, atau terlalu terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Dan tidak ada kesalahan yang terlalu besar untuk kita sesali. Karena mimpi kita, harapan kita dan takdir kita pasti lebih besar dari itu semua ^^