Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Rabu, 14 Maret 2012

Puisi ini, puisi jadul...


Kutunjuk satu Bintang jingga
Tertutup nebula kasat mata
Kutahu ia jauh namun nyata
Ku pasti menggapainya
Hingga ku menjadi Aurora
tercantik walau di ujung dunia
Karena telah kupertaruhkan CINTA
Yang telah menunggu dengan SETIA

Puisi ini saya temukan ditumpukan arsip lama saya, tertanggal 8 Agustus 2003
Entah untuk siapa saya menuliskannya dulu... ya puisi jadul saya

Senin, 05 Maret 2012

My storiette - Seseorang yang Kusebut Malaikatku




Saya sudah pernah melewati masa kehilangan yang menyakitkan, meskipun saya sadar akan ada kehilangan-kehilangan lain di masa depan. Saya selalu percaya pada perjalanan kehidupan yang tidak mudah. 

Berbicara soal kehilangan, saya tahu bahwa tidak ada batas waktu untuk merasa kehilangan. Tidak satu hari, 40 hari, ataupun 1 tahun, bahkan 1000 hari seperti yang bayak orang bilang. Ya.. terkadang bayangan kehilangan itu akan selalu ada... Saya tidak berniat berlarut-larut dalam kesedihan akan kehilangan. Mungkin saya saya sudah tidak sesedih dulu, tapi kenyataannya saya masih merasa kehilangan...

Saya pernah dan masih merasa kehilangan seseorang... seorang yang sanggup menjadi saudara, sahabat dan bahkan malaikat pelindung saya (tentu saja menurut versi saya). Sesungguhnya kadang saya berfikir dia adalah malaikat bagi banyak orang. Karena setelah kepergiannya kami baru mengetahui ribuan kebaikan yang telah ia tebarkan bagi dunianya...


Tapi saya selalu merasa, dia adalah malaikat saya...

Tapi saya sadar, menjadi malaikat saya tidaklah mudah, terlalu menyebalkan mungkin.... tapi dia telah bekerja keras untuk itu...

Dia malaikat saya yang dulu bersama saya walau tanpa sayapnya...

Bukan menjadi masalah kita bersama atau terpisah, aku selalu tahu hatimu akan tetap bersamaku... sesungguhnya hidupku masih dipenuhi dengan senyumanmu...

To : malaikatku... yang sedang mengambil sayapnya...


Puisi ini, puisi jadul...


Kutunjuk satu Bintang jingga
Tertutup nebula kasat mata
Kutahu ia jauh namun nyata
Ku pasti menggapainya
Hingga ku menjadi Aurora
tercantik walau di ujung dunia
Karena telah kupertaruhkan CINTA
Yang telah menunggu dengan SETIA

Puisi ini saya temukan ditumpukan arsip lama saya, tertanggal 8 Agustus 2003
Entah untuk siapa saya menuliskannya dulu... ya puisi jadul saya

My storiette - Seseorang yang Kusebut Malaikatku




Saya sudah pernah melewati masa kehilangan yang menyakitkan, meskipun saya sadar akan ada kehilangan-kehilangan lain di masa depan. Saya selalu percaya pada perjalanan kehidupan yang tidak mudah. 

Berbicara soal kehilangan, saya tahu bahwa tidak ada batas waktu untuk merasa kehilangan. Tidak satu hari, 40 hari, ataupun 1 tahun, bahkan 1000 hari seperti yang bayak orang bilang. Ya.. terkadang bayangan kehilangan itu akan selalu ada... Saya tidak berniat berlarut-larut dalam kesedihan akan kehilangan. Mungkin saya saya sudah tidak sesedih dulu, tapi kenyataannya saya masih merasa kehilangan...

Saya pernah dan masih merasa kehilangan seseorang... seorang yang sanggup menjadi saudara, sahabat dan bahkan malaikat pelindung saya (tentu saja menurut versi saya). Sesungguhnya kadang saya berfikir dia adalah malaikat bagi banyak orang. Karena setelah kepergiannya kami baru mengetahui ribuan kebaikan yang telah ia tebarkan bagi dunianya...


Tapi saya selalu merasa, dia adalah malaikat saya...

Tapi saya sadar, menjadi malaikat saya tidaklah mudah, terlalu menyebalkan mungkin.... tapi dia telah bekerja keras untuk itu...

Dia malaikat saya yang dulu bersama saya walau tanpa sayapnya...

Bukan menjadi masalah kita bersama atau terpisah, aku selalu tahu hatimu akan tetap bersamaku... sesungguhnya hidupku masih dipenuhi dengan senyumanmu...

To : malaikatku... yang sedang mengambil sayapnya...


Rabu, 14 Maret 2012

Puisi ini, puisi jadul...


Kutunjuk satu Bintang jingga
Tertutup nebula kasat mata
Kutahu ia jauh namun nyata
Ku pasti menggapainya
Hingga ku menjadi Aurora
tercantik walau di ujung dunia
Karena telah kupertaruhkan CINTA
Yang telah menunggu dengan SETIA

Puisi ini saya temukan ditumpukan arsip lama saya, tertanggal 8 Agustus 2003
Entah untuk siapa saya menuliskannya dulu... ya puisi jadul saya

Senin, 05 Maret 2012

My storiette - Seseorang yang Kusebut Malaikatku




Saya sudah pernah melewati masa kehilangan yang menyakitkan, meskipun saya sadar akan ada kehilangan-kehilangan lain di masa depan. Saya selalu percaya pada perjalanan kehidupan yang tidak mudah. 

Berbicara soal kehilangan, saya tahu bahwa tidak ada batas waktu untuk merasa kehilangan. Tidak satu hari, 40 hari, ataupun 1 tahun, bahkan 1000 hari seperti yang bayak orang bilang. Ya.. terkadang bayangan kehilangan itu akan selalu ada... Saya tidak berniat berlarut-larut dalam kesedihan akan kehilangan. Mungkin saya saya sudah tidak sesedih dulu, tapi kenyataannya saya masih merasa kehilangan...

Saya pernah dan masih merasa kehilangan seseorang... seorang yang sanggup menjadi saudara, sahabat dan bahkan malaikat pelindung saya (tentu saja menurut versi saya). Sesungguhnya kadang saya berfikir dia adalah malaikat bagi banyak orang. Karena setelah kepergiannya kami baru mengetahui ribuan kebaikan yang telah ia tebarkan bagi dunianya...


Tapi saya selalu merasa, dia adalah malaikat saya...

Tapi saya sadar, menjadi malaikat saya tidaklah mudah, terlalu menyebalkan mungkin.... tapi dia telah bekerja keras untuk itu...

Dia malaikat saya yang dulu bersama saya walau tanpa sayapnya...

Bukan menjadi masalah kita bersama atau terpisah, aku selalu tahu hatimu akan tetap bersamaku... sesungguhnya hidupku masih dipenuhi dengan senyumanmu...

To : malaikatku... yang sedang mengambil sayapnya...