Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Jumat, 28 September 2012

Dear Diva - Dansa Kita



Dear Diva,

Jika hidup ini adalah sebuah panggung, berarti segala laku kita adalah pertunjukkan. Sebuah pertunjukkan adalah tentang seni, keindahan, lakon, dan pesona. Bukankah mencintai adalah sebuah seni tentang hati, bukankah wajah adalah keindahan yang istimewa pemberian langsung dari Sang Pencipta, dan semua terbungkus cantik dalam lakon dan pesona dari masing-masing kita. Dan jika hidup adalah panggung, akan kubuat pertujukkan istimewa bersamamu, gadisku . . .


Dear Diva,
Sepanjang kebersamaan yang kita lalui hingga 1 purnama, aku terpikat oleh setiap hal yang kau punya. Wajahmu, senyummu, tangismu, gerak tubuhmu, suaramu, dan tatapanmu kepadaku itu mempesonaku. Aku suka saat kita bersama. Meninabobokanmu dalam pelukanku adalah dansa kita yang indah. Kau dengan rela hati berada di dekapanku, membiarkan sentuhan kulit kita saling menghangatkan. Kuharap kau selalu berada di sana, membiarkanmu mendengarkan setiap detak jantungku yang berisi doa untukmu.

Jika kau membuka matamu, mungkin kita bisa berdansa Tango, dengan langkah kaki yang cepat dan sekali-sekali dengan putaran seperti moulinette. Dengan ketukan yang berirama kuharap kau memahami betapa berartinya waktuku saat bersamamu. Dan jika kebersamaan kita seperti Waltz aku ingin genggamanku cukup kuat untuk mendukungmu hingga kelak dapat menguatkan langkahmu. Aku tak perduli lagi dengan ketukan 3/4, aku hanya perduli bahwa ketika kita berputar, bergerak dalam nada yang sama, kita saling mempercayai.

Dear Diva
Jika kelak kau lupa kemana harus melangkah, ingatlah bahwa kita selalu berpegangan.

Dengan cinta, bundamu
Minggu, 16 September 2012

My storiette - tentang Keajaiban

Terpesona oleh bunga kaktusku yang mekar "WOW"

Pagi ini kedip-kedipkan mata untuk memandang, saksikanlah . . .
Cerahnya mentari membawa warna yang mempesona
Bunga yang memperindah diri dengan mahkota cantiknya
dan senyuman mempesona penghilang duka
Ternyata benar, Allah memberikan keajaibannya setiap hari
Setiap harinya hidup adalah hadiah yang dibungkus teristimewa untuk siapa saja yang bersyukur

Seperti ketika kita bangun setiap pagi
Tolong jangan buang mimpi-mimpi itu
Letakkan mereka di hati 
Karena keajaiban datang setiap hari . . .

Sabtu, 08 September 2012

Dear Diva - Tentang Kelahiran

Gambar diambil dari google
Dear Diva,

Hari  ini bunda akan bicara tentang kelahiran. Sesuatu yang umumnya di sambut dengan kebahagiaan. Meski tak pernah tahu  bagaimana kebahagiaan yang bunda bawa saat terlahir ke dunia ini. Tapi bunda bisa merasakan kebahagiaan saat kau- yang telah ku kandung mulai melihat dunia ini dan mulai berbagi udara dengan semua makhluk di semesta ini . . . Karenanya aku akan berkisah agar kelak kau, buah hatiku dapat merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang bunda rasakan.

Dear Diva,

Tanggal 28 Agustus 2012, 5 hari sebelum usiamu genap sembilan bulan dalam kandungan bunda. Rupanya kau bergegas ingin melihat dunia, ingin menyapa bunda lebih awal. Dan rupanya kau ingat perbincangan kita saat bunda berpesan, "Diva, jika kau akan lahir ke dunia ini. Beritahu bunda, berikan tanda pada bunda." Dan terima kasih, sebelum subuh kau sudah memberi tanda pada bunda. Tepatnya jam setengah empat pagi, cairan amniotik yang selalu menghangatkanmu menjadi tanda kepada bunda. Setelah memberi tahu dokter, kita bersiap ke rumah sakit. Dr Rahajeng Sp.OG-dokterku tercinta, terima kasih untuk mau membalas sms di pagi buta. Alhamdulillah Bunda masih sempat sholat subuh sebelum kita ke rumah sakit. Karena bunda sudah menyiapkan segalanya, kita bisa segera berangkat. Dan tiba di RSIA Melati Husada sekitar pukul 6 pagi.

Gambar diambil dari google

Setelah menunggu sebentar, bunda dan diva diperiksa dan lagi-lagi terima kasih dr. Rahajeng Sp.OG yang sudah tiba pagi-pagi. Pemeriksaan lancar, jantungmu sehat dan kuat, kontraksi sudah 3 kali 10 menit sayangnya dari VT pertama belum pembukaan satu (hanya seujung jari - kata dokternya). Artinya, bunda masih harus bersabar menunggu kelahiranmu. . . Setelah menerima venozol inj kita dapat beristirahat di kamar. Alhamdulillah bunda mendapat kamar yang nyaman. Sehingga eyangmu dan siapapun yang menemani bunda saat itu ikut merasa nyaman.

foto koleksi pribadi

Waktu berjalan cepat, bunda belum merasa rasa sakit yang hebat, pukul 14.00, VT dari dokter masih pembukaan satu setengah ^^ . Artinya, bunda harus bersiap menerima induksi oxytocin . . . Tak ada kecemasan, ketakutan atau apapun. Saat itu satu-satunya yang bunda pikirkan hanya keselamatanmu. Jadi bunda tak henti-hentinya berdoa untuk kita. Dan benar saja, menjelang maghrib syntocinon sudah mulai menginduksi bunda. Jika kau bertanya, "Apakah sakit bunda ?" Bunda jawab : "Iya anakku...sakit sekali" Tapi sekali lagi, yang bunda pikirkan saat itu adalah hanya kau. Dan terus berdoa agar kita akan selalu baik-baik saja.

Alhamdulillah, puji syukur sebesar-besarnya pada Allah karena Dia tak menghendaki bunda melalui sakit ini lebih lama. Pukul setengah tujuh lebih dari VT diketahui sudah terjadi pembukaan 8. Dan tak lama kemudian kita sudah menuju ruang persalinan. Pukul tujuh lebih, sekali lagi, terima kasih dr Rahajeng Sp.OG dapat segera datang membantu persalinan. Pukul 19.12 Alhamdulillah kau dapat menghirup nafas pertamamu anakku, sekaligus melepas suara tangismu yang terdengar seperti nyanyian merdu bagi bunda. Ciuman pertama bunda padamu sesaat setelah itu adalah satu yang terindah . . .

foto koleksi pribadi

Dear Diva,

Terima kasih atas kehadiranmu ke dunia ini melalui bunda. Maafkan atas ketidaksempurnaan bunda, dan ketidaksempurnaan yang kelak bunda berikan untukmu. Setelah kesempurnaan yang Dia berikan kepadamu mengiringi kebersamaan kita dalam tubuh bunda.

Persembahan untuk yang terindah dalam hidupku :

Adiva Nayyara Prameswari

Yang sedang terkagum-kagum memandangmu tidur, terima kasih Allah.

Dear Diva - Dansa Kita



Dear Diva,

Jika hidup ini adalah sebuah panggung, berarti segala laku kita adalah pertunjukkan. Sebuah pertunjukkan adalah tentang seni, keindahan, lakon, dan pesona. Bukankah mencintai adalah sebuah seni tentang hati, bukankah wajah adalah keindahan yang istimewa pemberian langsung dari Sang Pencipta, dan semua terbungkus cantik dalam lakon dan pesona dari masing-masing kita. Dan jika hidup adalah panggung, akan kubuat pertujukkan istimewa bersamamu, gadisku . . .


Dear Diva,
Sepanjang kebersamaan yang kita lalui hingga 1 purnama, aku terpikat oleh setiap hal yang kau punya. Wajahmu, senyummu, tangismu, gerak tubuhmu, suaramu, dan tatapanmu kepadaku itu mempesonaku. Aku suka saat kita bersama. Meninabobokanmu dalam pelukanku adalah dansa kita yang indah. Kau dengan rela hati berada di dekapanku, membiarkan sentuhan kulit kita saling menghangatkan. Kuharap kau selalu berada di sana, membiarkanmu mendengarkan setiap detak jantungku yang berisi doa untukmu.

Jika kau membuka matamu, mungkin kita bisa berdansa Tango, dengan langkah kaki yang cepat dan sekali-sekali dengan putaran seperti moulinette. Dengan ketukan yang berirama kuharap kau memahami betapa berartinya waktuku saat bersamamu. Dan jika kebersamaan kita seperti Waltz aku ingin genggamanku cukup kuat untuk mendukungmu hingga kelak dapat menguatkan langkahmu. Aku tak perduli lagi dengan ketukan 3/4, aku hanya perduli bahwa ketika kita berputar, bergerak dalam nada yang sama, kita saling mempercayai.

Dear Diva
Jika kelak kau lupa kemana harus melangkah, ingatlah bahwa kita selalu berpegangan.

Dengan cinta, bundamu

My storiette - tentang Keajaiban

Terpesona oleh bunga kaktusku yang mekar "WOW"

Pagi ini kedip-kedipkan mata untuk memandang, saksikanlah . . .
Cerahnya mentari membawa warna yang mempesona
Bunga yang memperindah diri dengan mahkota cantiknya
dan senyuman mempesona penghilang duka
Ternyata benar, Allah memberikan keajaibannya setiap hari
Setiap harinya hidup adalah hadiah yang dibungkus teristimewa untuk siapa saja yang bersyukur

Seperti ketika kita bangun setiap pagi
Tolong jangan buang mimpi-mimpi itu
Letakkan mereka di hati 
Karena keajaiban datang setiap hari . . .

Dear Diva - Tentang Kelahiran

Gambar diambil dari google
Dear Diva,

Hari  ini bunda akan bicara tentang kelahiran. Sesuatu yang umumnya di sambut dengan kebahagiaan. Meski tak pernah tahu  bagaimana kebahagiaan yang bunda bawa saat terlahir ke dunia ini. Tapi bunda bisa merasakan kebahagiaan saat kau- yang telah ku kandung mulai melihat dunia ini dan mulai berbagi udara dengan semua makhluk di semesta ini . . . Karenanya aku akan berkisah agar kelak kau, buah hatiku dapat merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang bunda rasakan.

Dear Diva,

Tanggal 28 Agustus 2012, 5 hari sebelum usiamu genap sembilan bulan dalam kandungan bunda. Rupanya kau bergegas ingin melihat dunia, ingin menyapa bunda lebih awal. Dan rupanya kau ingat perbincangan kita saat bunda berpesan, "Diva, jika kau akan lahir ke dunia ini. Beritahu bunda, berikan tanda pada bunda." Dan terima kasih, sebelum subuh kau sudah memberi tanda pada bunda. Tepatnya jam setengah empat pagi, cairan amniotik yang selalu menghangatkanmu menjadi tanda kepada bunda. Setelah memberi tahu dokter, kita bersiap ke rumah sakit. Dr Rahajeng Sp.OG-dokterku tercinta, terima kasih untuk mau membalas sms di pagi buta. Alhamdulillah Bunda masih sempat sholat subuh sebelum kita ke rumah sakit. Karena bunda sudah menyiapkan segalanya, kita bisa segera berangkat. Dan tiba di RSIA Melati Husada sekitar pukul 6 pagi.

Gambar diambil dari google

Setelah menunggu sebentar, bunda dan diva diperiksa dan lagi-lagi terima kasih dr. Rahajeng Sp.OG yang sudah tiba pagi-pagi. Pemeriksaan lancar, jantungmu sehat dan kuat, kontraksi sudah 3 kali 10 menit sayangnya dari VT pertama belum pembukaan satu (hanya seujung jari - kata dokternya). Artinya, bunda masih harus bersabar menunggu kelahiranmu. . . Setelah menerima venozol inj kita dapat beristirahat di kamar. Alhamdulillah bunda mendapat kamar yang nyaman. Sehingga eyangmu dan siapapun yang menemani bunda saat itu ikut merasa nyaman.

foto koleksi pribadi

Waktu berjalan cepat, bunda belum merasa rasa sakit yang hebat, pukul 14.00, VT dari dokter masih pembukaan satu setengah ^^ . Artinya, bunda harus bersiap menerima induksi oxytocin . . . Tak ada kecemasan, ketakutan atau apapun. Saat itu satu-satunya yang bunda pikirkan hanya keselamatanmu. Jadi bunda tak henti-hentinya berdoa untuk kita. Dan benar saja, menjelang maghrib syntocinon sudah mulai menginduksi bunda. Jika kau bertanya, "Apakah sakit bunda ?" Bunda jawab : "Iya anakku...sakit sekali" Tapi sekali lagi, yang bunda pikirkan saat itu adalah hanya kau. Dan terus berdoa agar kita akan selalu baik-baik saja.

Alhamdulillah, puji syukur sebesar-besarnya pada Allah karena Dia tak menghendaki bunda melalui sakit ini lebih lama. Pukul setengah tujuh lebih dari VT diketahui sudah terjadi pembukaan 8. Dan tak lama kemudian kita sudah menuju ruang persalinan. Pukul tujuh lebih, sekali lagi, terima kasih dr Rahajeng Sp.OG dapat segera datang membantu persalinan. Pukul 19.12 Alhamdulillah kau dapat menghirup nafas pertamamu anakku, sekaligus melepas suara tangismu yang terdengar seperti nyanyian merdu bagi bunda. Ciuman pertama bunda padamu sesaat setelah itu adalah satu yang terindah . . .

foto koleksi pribadi

Dear Diva,

Terima kasih atas kehadiranmu ke dunia ini melalui bunda. Maafkan atas ketidaksempurnaan bunda, dan ketidaksempurnaan yang kelak bunda berikan untukmu. Setelah kesempurnaan yang Dia berikan kepadamu mengiringi kebersamaan kita dalam tubuh bunda.

Persembahan untuk yang terindah dalam hidupku :

Adiva Nayyara Prameswari

Yang sedang terkagum-kagum memandangmu tidur, terima kasih Allah.

Jumat, 28 September 2012

Dear Diva - Dansa Kita



Dear Diva,

Jika hidup ini adalah sebuah panggung, berarti segala laku kita adalah pertunjukkan. Sebuah pertunjukkan adalah tentang seni, keindahan, lakon, dan pesona. Bukankah mencintai adalah sebuah seni tentang hati, bukankah wajah adalah keindahan yang istimewa pemberian langsung dari Sang Pencipta, dan semua terbungkus cantik dalam lakon dan pesona dari masing-masing kita. Dan jika hidup adalah panggung, akan kubuat pertujukkan istimewa bersamamu, gadisku . . .


Dear Diva,
Sepanjang kebersamaan yang kita lalui hingga 1 purnama, aku terpikat oleh setiap hal yang kau punya. Wajahmu, senyummu, tangismu, gerak tubuhmu, suaramu, dan tatapanmu kepadaku itu mempesonaku. Aku suka saat kita bersama. Meninabobokanmu dalam pelukanku adalah dansa kita yang indah. Kau dengan rela hati berada di dekapanku, membiarkan sentuhan kulit kita saling menghangatkan. Kuharap kau selalu berada di sana, membiarkanmu mendengarkan setiap detak jantungku yang berisi doa untukmu.

Jika kau membuka matamu, mungkin kita bisa berdansa Tango, dengan langkah kaki yang cepat dan sekali-sekali dengan putaran seperti moulinette. Dengan ketukan yang berirama kuharap kau memahami betapa berartinya waktuku saat bersamamu. Dan jika kebersamaan kita seperti Waltz aku ingin genggamanku cukup kuat untuk mendukungmu hingga kelak dapat menguatkan langkahmu. Aku tak perduli lagi dengan ketukan 3/4, aku hanya perduli bahwa ketika kita berputar, bergerak dalam nada yang sama, kita saling mempercayai.

Dear Diva
Jika kelak kau lupa kemana harus melangkah, ingatlah bahwa kita selalu berpegangan.

Dengan cinta, bundamu

Minggu, 16 September 2012

My storiette - tentang Keajaiban

Terpesona oleh bunga kaktusku yang mekar "WOW"

Pagi ini kedip-kedipkan mata untuk memandang, saksikanlah . . .
Cerahnya mentari membawa warna yang mempesona
Bunga yang memperindah diri dengan mahkota cantiknya
dan senyuman mempesona penghilang duka
Ternyata benar, Allah memberikan keajaibannya setiap hari
Setiap harinya hidup adalah hadiah yang dibungkus teristimewa untuk siapa saja yang bersyukur

Seperti ketika kita bangun setiap pagi
Tolong jangan buang mimpi-mimpi itu
Letakkan mereka di hati 
Karena keajaiban datang setiap hari . . .

Sabtu, 08 September 2012

Dear Diva - Tentang Kelahiran

Gambar diambil dari google
Dear Diva,

Hari  ini bunda akan bicara tentang kelahiran. Sesuatu yang umumnya di sambut dengan kebahagiaan. Meski tak pernah tahu  bagaimana kebahagiaan yang bunda bawa saat terlahir ke dunia ini. Tapi bunda bisa merasakan kebahagiaan saat kau- yang telah ku kandung mulai melihat dunia ini dan mulai berbagi udara dengan semua makhluk di semesta ini . . . Karenanya aku akan berkisah agar kelak kau, buah hatiku dapat merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang bunda rasakan.

Dear Diva,

Tanggal 28 Agustus 2012, 5 hari sebelum usiamu genap sembilan bulan dalam kandungan bunda. Rupanya kau bergegas ingin melihat dunia, ingin menyapa bunda lebih awal. Dan rupanya kau ingat perbincangan kita saat bunda berpesan, "Diva, jika kau akan lahir ke dunia ini. Beritahu bunda, berikan tanda pada bunda." Dan terima kasih, sebelum subuh kau sudah memberi tanda pada bunda. Tepatnya jam setengah empat pagi, cairan amniotik yang selalu menghangatkanmu menjadi tanda kepada bunda. Setelah memberi tahu dokter, kita bersiap ke rumah sakit. Dr Rahajeng Sp.OG-dokterku tercinta, terima kasih untuk mau membalas sms di pagi buta. Alhamdulillah Bunda masih sempat sholat subuh sebelum kita ke rumah sakit. Karena bunda sudah menyiapkan segalanya, kita bisa segera berangkat. Dan tiba di RSIA Melati Husada sekitar pukul 6 pagi.

Gambar diambil dari google

Setelah menunggu sebentar, bunda dan diva diperiksa dan lagi-lagi terima kasih dr. Rahajeng Sp.OG yang sudah tiba pagi-pagi. Pemeriksaan lancar, jantungmu sehat dan kuat, kontraksi sudah 3 kali 10 menit sayangnya dari VT pertama belum pembukaan satu (hanya seujung jari - kata dokternya). Artinya, bunda masih harus bersabar menunggu kelahiranmu. . . Setelah menerima venozol inj kita dapat beristirahat di kamar. Alhamdulillah bunda mendapat kamar yang nyaman. Sehingga eyangmu dan siapapun yang menemani bunda saat itu ikut merasa nyaman.

foto koleksi pribadi

Waktu berjalan cepat, bunda belum merasa rasa sakit yang hebat, pukul 14.00, VT dari dokter masih pembukaan satu setengah ^^ . Artinya, bunda harus bersiap menerima induksi oxytocin . . . Tak ada kecemasan, ketakutan atau apapun. Saat itu satu-satunya yang bunda pikirkan hanya keselamatanmu. Jadi bunda tak henti-hentinya berdoa untuk kita. Dan benar saja, menjelang maghrib syntocinon sudah mulai menginduksi bunda. Jika kau bertanya, "Apakah sakit bunda ?" Bunda jawab : "Iya anakku...sakit sekali" Tapi sekali lagi, yang bunda pikirkan saat itu adalah hanya kau. Dan terus berdoa agar kita akan selalu baik-baik saja.

Alhamdulillah, puji syukur sebesar-besarnya pada Allah karena Dia tak menghendaki bunda melalui sakit ini lebih lama. Pukul setengah tujuh lebih dari VT diketahui sudah terjadi pembukaan 8. Dan tak lama kemudian kita sudah menuju ruang persalinan. Pukul tujuh lebih, sekali lagi, terima kasih dr Rahajeng Sp.OG dapat segera datang membantu persalinan. Pukul 19.12 Alhamdulillah kau dapat menghirup nafas pertamamu anakku, sekaligus melepas suara tangismu yang terdengar seperti nyanyian merdu bagi bunda. Ciuman pertama bunda padamu sesaat setelah itu adalah satu yang terindah . . .

foto koleksi pribadi

Dear Diva,

Terima kasih atas kehadiranmu ke dunia ini melalui bunda. Maafkan atas ketidaksempurnaan bunda, dan ketidaksempurnaan yang kelak bunda berikan untukmu. Setelah kesempurnaan yang Dia berikan kepadamu mengiringi kebersamaan kita dalam tubuh bunda.

Persembahan untuk yang terindah dalam hidupku :

Adiva Nayyara Prameswari

Yang sedang terkagum-kagum memandangmu tidur, terima kasih Allah.