Copyright © Arina for Life...
Design by Dzignine
Selasa, 01 Juli 2014

Won't Back Down - Beautiful and Touching

google

Won't Back Down (2012) adalah salah satu film yang memberi saya banyak pelajaran tentang banyak hal. Dari beraneka banyak film yang saya tonton tidak banyak film bertema pendidikan yang dikemas dengan cantik dan mengharukan. Dan film yang satu ini layak diapresiasi.

Secara umum film ini berkisah tentang dua orang supermom yang ingin membangun sekolah yang "benar" dimana dikisahkan sulitnya mencari sekolah yang "benar" pada masa-masa ini. Mungkin dari beberapa sisi terdengar idealis, tapi maksud yang ingin disampaikan sebenarnya sederhana yaitu agar sekolah memainkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Diceritakan dalam film tersebut bahwa beberapa lulusan sekolah dasar belum mampu membaca. Menjadi sangat kontradikitif secara fungsi jika sekolah tidak mampu mengemban fungsinya secara maksimal.

Maggie Gylenhaal sebagai Jaime Fitzpatrick seorang ibu penderita disleksia dengan putri disleksia juga sangat berharap, putrinya mendapatkan pendidikan yang terbaik, tanpa dianggap aneh atau bodoh. Viola Davis sebagai Nona Alberts seorang guru yang memiliki rasa bersalah besar terhadap kecelakan masa lalu yang dia alami bersama putranya, mungkin salah satu contoh guru yang berani membuka mata dan berani bergerak untuk mengubah suatu sistem pendidikan yang lebih baik. Secara keseluruhan Won't Back Down merupakan karya yang sangat menyentuh hati dan mengharukan (saya terharu biru menontonnya). Ditambah lagi akting kedua pemeran utamanya yang jempolan. Dua orang ibu yang bersusah payah untuk mengangun sebuah sekolah baru yang berkualitas dan mampu mencerdaskan murid-muridnya memang tampak sulit dan tidak mungkin, namun jika belajar dari Won't Back Down perjuangan untuk kebaikan itu mungkin dilakukan.

Secara keseluruhan saya menikmati menonton film ini, tidak hanya terhibur namun juga terinspirasi. Sebagai ibu dari seorang anak perempuan saya tersentuh dengan cara Jaime Fitzpatrick membagun semangat untuk putrinya. Sebagai pendidik saya suka cara Nona Alberts saat mengajar, saya suka bagaimana film ini menohok saya untuk menjadi pendidik yang tidak hanya baik tapi juga benar. Sadar betapa beratnya tugas itu, mungkin kita memang harus mampu memandang bahwa murid-murid kita adalah anak-anak kita sendiri. Sehingga tanggung jawab itu akan lebih berasa. Sebagai ibu dan pendidik saya jadi bersemangat untuk menjadikan pendidikan yang lebih baik.

Won't Back Down, beautiful and touching movie

0 komentar:

Won't Back Down - Beautiful and Touching

google

Won't Back Down (2012) adalah salah satu film yang memberi saya banyak pelajaran tentang banyak hal. Dari beraneka banyak film yang saya tonton tidak banyak film bertema pendidikan yang dikemas dengan cantik dan mengharukan. Dan film yang satu ini layak diapresiasi.

Secara umum film ini berkisah tentang dua orang supermom yang ingin membangun sekolah yang "benar" dimana dikisahkan sulitnya mencari sekolah yang "benar" pada masa-masa ini. Mungkin dari beberapa sisi terdengar idealis, tapi maksud yang ingin disampaikan sebenarnya sederhana yaitu agar sekolah memainkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Diceritakan dalam film tersebut bahwa beberapa lulusan sekolah dasar belum mampu membaca. Menjadi sangat kontradikitif secara fungsi jika sekolah tidak mampu mengemban fungsinya secara maksimal.

Maggie Gylenhaal sebagai Jaime Fitzpatrick seorang ibu penderita disleksia dengan putri disleksia juga sangat berharap, putrinya mendapatkan pendidikan yang terbaik, tanpa dianggap aneh atau bodoh. Viola Davis sebagai Nona Alberts seorang guru yang memiliki rasa bersalah besar terhadap kecelakan masa lalu yang dia alami bersama putranya, mungkin salah satu contoh guru yang berani membuka mata dan berani bergerak untuk mengubah suatu sistem pendidikan yang lebih baik. Secara keseluruhan Won't Back Down merupakan karya yang sangat menyentuh hati dan mengharukan (saya terharu biru menontonnya). Ditambah lagi akting kedua pemeran utamanya yang jempolan. Dua orang ibu yang bersusah payah untuk mengangun sebuah sekolah baru yang berkualitas dan mampu mencerdaskan murid-muridnya memang tampak sulit dan tidak mungkin, namun jika belajar dari Won't Back Down perjuangan untuk kebaikan itu mungkin dilakukan.

Secara keseluruhan saya menikmati menonton film ini, tidak hanya terhibur namun juga terinspirasi. Sebagai ibu dari seorang anak perempuan saya tersentuh dengan cara Jaime Fitzpatrick membagun semangat untuk putrinya. Sebagai pendidik saya suka cara Nona Alberts saat mengajar, saya suka bagaimana film ini menohok saya untuk menjadi pendidik yang tidak hanya baik tapi juga benar. Sadar betapa beratnya tugas itu, mungkin kita memang harus mampu memandang bahwa murid-murid kita adalah anak-anak kita sendiri. Sehingga tanggung jawab itu akan lebih berasa. Sebagai ibu dan pendidik saya jadi bersemangat untuk menjadikan pendidikan yang lebih baik.

Won't Back Down, beautiful and touching movie

Tidak ada komentar:

Selasa, 01 Juli 2014

Won't Back Down - Beautiful and Touching

google

Won't Back Down (2012) adalah salah satu film yang memberi saya banyak pelajaran tentang banyak hal. Dari beraneka banyak film yang saya tonton tidak banyak film bertema pendidikan yang dikemas dengan cantik dan mengharukan. Dan film yang satu ini layak diapresiasi.

Secara umum film ini berkisah tentang dua orang supermom yang ingin membangun sekolah yang "benar" dimana dikisahkan sulitnya mencari sekolah yang "benar" pada masa-masa ini. Mungkin dari beberapa sisi terdengar idealis, tapi maksud yang ingin disampaikan sebenarnya sederhana yaitu agar sekolah memainkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Diceritakan dalam film tersebut bahwa beberapa lulusan sekolah dasar belum mampu membaca. Menjadi sangat kontradikitif secara fungsi jika sekolah tidak mampu mengemban fungsinya secara maksimal.

Maggie Gylenhaal sebagai Jaime Fitzpatrick seorang ibu penderita disleksia dengan putri disleksia juga sangat berharap, putrinya mendapatkan pendidikan yang terbaik, tanpa dianggap aneh atau bodoh. Viola Davis sebagai Nona Alberts seorang guru yang memiliki rasa bersalah besar terhadap kecelakan masa lalu yang dia alami bersama putranya, mungkin salah satu contoh guru yang berani membuka mata dan berani bergerak untuk mengubah suatu sistem pendidikan yang lebih baik. Secara keseluruhan Won't Back Down merupakan karya yang sangat menyentuh hati dan mengharukan (saya terharu biru menontonnya). Ditambah lagi akting kedua pemeran utamanya yang jempolan. Dua orang ibu yang bersusah payah untuk mengangun sebuah sekolah baru yang berkualitas dan mampu mencerdaskan murid-muridnya memang tampak sulit dan tidak mungkin, namun jika belajar dari Won't Back Down perjuangan untuk kebaikan itu mungkin dilakukan.

Secara keseluruhan saya menikmati menonton film ini, tidak hanya terhibur namun juga terinspirasi. Sebagai ibu dari seorang anak perempuan saya tersentuh dengan cara Jaime Fitzpatrick membagun semangat untuk putrinya. Sebagai pendidik saya suka cara Nona Alberts saat mengajar, saya suka bagaimana film ini menohok saya untuk menjadi pendidik yang tidak hanya baik tapi juga benar. Sadar betapa beratnya tugas itu, mungkin kita memang harus mampu memandang bahwa murid-murid kita adalah anak-anak kita sendiri. Sehingga tanggung jawab itu akan lebih berasa. Sebagai ibu dan pendidik saya jadi bersemangat untuk menjadikan pendidikan yang lebih baik.

Won't Back Down, beautiful and touching movie

Tidak ada komentar: