gambar dari google
Setelah saya kehilangan sandal kesayangan saya di akhir agustus kemarin, langkah saya akhirnya banyak ditemani dengan yang namanya dengan sandal jepit. Selain karena menghindari dulu sandal-sandal ber-hak (semoga tidak ada sandal berkewajiban he..he.. ^^) saya memang mencintai sandal jepit. Saya akan bersandal jepit di mall, saat bayar tagihan listrik, ke warung, ke restoran, imunisasi ke dokter dan banyak tempat lainnya. Alhamdulillah saya tetap nyaman dengan si sandal jepit. Beruntung saya punya banyak warna dan model, jadinya si sandal juga tidak bosan menemani saya ha..ha...
Karena yang namanya sandal jepit ini punya berbagai macam warna saya jadi pernah punya cerita menarik dengan teman kaki saya ini. Singkat cerita, saya pernah memakai sandal jepit berbeda saat bepergian. Sungguh, saya tidak sengaja. Karena tidak sengaja itu, saya malu luar biasa. Sebenarnya saya bisa pura-pura tidak malu kalau saja sahabat saya tidak tertawa terbahak-bahak menertawakan kekhilafan saya. Ya, saya tidak menyalakan teman saya karena kenyataannya sandal jepit yang saya pakai tidak hanya berbeda warna, tapi juga beda ukuran (yang kiri punya sahabat saya sandal dengan ukuran 39 warna biru dan yang kanan sandal japit saya ukuran 37 warna hitam)...lha kok bisa ya saya tidak terasa, kan beratnya beda ???
gambar dari google
Setelah sekian tahun melewatinya, akhirnya saya tahu kalau sandal jepit beda warna ternyata jadi tren pada beberapa tahun terakhir ini. Ah, harusnya saya tidak perlu malu saat itu. Akhirnya saya punya ide, bagaimana kalau saya mengembangkan bisnis sandal japit beda ukuran ???? Nah loh.