Malam ini saya sedang dengar takbir, bukan hal
pertama...karena puluhan kali saya mendengarnya. Seperti muslim lain, hati saya
juga selalu bergetar..entah kenapa? Seperti ada sesuatu dari dada saya yang
menghangatkan ketika dingin dan menyejukan ketika kita merasa panas (tidak
berlebihankan?).
Di lain pihak, takbiran selalu memberi kenangan buat saya.
Kenangan akan dua hari raya yang selalu terasa agung buat saya. Karena tentu
saja, suara takbiran tak akan pernah jauh dari dua hari raya yang agung itu.
Kenangan pertama yang paling saya rasakan waktu denger takbiran idul fitri adalah
kerinduan saya pada almarhum kakak saya. Saya memang selalu merindukannya, tapi
di malam takbiran saya lebih merasa merindukannya karena dulu (tentu saja
seblum dia meninggal) takbiran adalah waktu buat kami jalan berdua keliling
kota Malang. Tidak perduli malam itu hujan deras, hujan rintik-rintik pastinya
kami tetap keliling kota. Yang paling mengesankan adalah ketika kami memesan
roti bakar dan kopi susu di malam takbiran (sayangnya saya lupa, tahun berapa
itu), malam itu saya merasa dia begitu dekat di hati saya (Ya Mas, akan selalu
seperti itu !).
Kenangan lain yang tidak akan pernah saya lupa adalah malam
takbiran Idul Adha ketika saya habiskan berdua bersama sahabat saya. Tahun
terakhir di semester terakhir... Belanja di pasar malam-malam, lalu memasaknya
sendiri dan memakannya sendiri dan sayangnya paginya saya harus sholat Idul
Adha sendiri...ha...hay... (Sahabat, saya tidak akan pernah lupa)
Kenangan takbiran yang lain tentu saja waktu-waktu saya
dengan keluarga...mulai saya kecil saya selalu membantu mama saya masak besar
di malam takbiran, kadang saya menyiapkan kue-kue kering bersama my lovely sisy (sister saya tersayang). Dan yang tidak mungkin bisa terulang adalah
waktu kami (anak-anak mama papa kami) bermain kembang api bersama di kebun
belakang atau teras depan rumah kami. Dan jika Idul Adha tiba, kami selalu
punya waktu membakar sate bersama, saling membantu, penuh keramian dengan
mengundang teman-teman kakak saya. Ya...semuanya sangat menyenangkan (jadi
kangen masa-masa itu...)
Terlepas dari semua makna takbir dan kegiatan takbiran...entah
kenapa saya juga selalu dapat memandangnya dengan sudut mata yang lain. Sudut mata
haru, penuh kerinduan dan tentu saja penuh suka cinta.
Saya selalu suka mendengarkan takbir...
Selamat takbiran, Selamat Idul Adha....
0 komentar:
Posting Komentar