Selasa, 08 Desember 2009
Bahagia-Tidak bahagia
Bahagia-Tidak bahagia
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang
berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,
berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk
mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima
dan mensyukuri yang ada.
Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan diri
sendiri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak
sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu
berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena
serakah akan harta dan kekuasaan.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak
diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi
sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata
ada teman yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling
disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu
dinomorsatukan.
Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan
nomor 1 dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain,
dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri,
jikalau berharap dari orang lain, siaplah
ditinggalkan, siaplah dikhianati.
Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya,
mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai
orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadanya,
bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha
kita, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi kita di
saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun
bukan hari ini, masih ada esok hari.
Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu
banyak orang. Jangan mencari cinta yang lebih kaya
akan harta karena ketulusan tidak dapat dibeli dengan
harta. Siapapun yang mencintai kita dengan segenap
hatinya adalah kekayaan yang paling menjanjikan untuk
kebahagiaan kita.
Dicintai adalah sebuah kebahagiaan. Namun bisa
mencintai dengan tulus dan dengan segenap kesetiaan
pada satu orang apapun keadaannya adalah kebahagiaan
yang sejati.
Author:
arinaforlife
Label:
sastra
Bahagia-Tidak bahagia
Bahagia-Tidak bahagia
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang
berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,
berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk
mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima
dan mensyukuri yang ada.
Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan diri
sendiri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak
sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu
berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena
serakah akan harta dan kekuasaan.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak
diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi
sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata
ada teman yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling
disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu
dinomorsatukan.
Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan
nomor 1 dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain,
dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri,
jikalau berharap dari orang lain, siaplah
ditinggalkan, siaplah dikhianati.
Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya,
mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai
orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadanya,
bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha
kita, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi kita di
saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun
bukan hari ini, masih ada esok hari.
Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu
banyak orang. Jangan mencari cinta yang lebih kaya
akan harta karena ketulusan tidak dapat dibeli dengan
harta. Siapapun yang mencintai kita dengan segenap
hatinya adalah kekayaan yang paling menjanjikan untuk
kebahagiaan kita.
Dicintai adalah sebuah kebahagiaan. Namun bisa
mencintai dengan tulus dan dengan segenap kesetiaan
pada satu orang apapun keadaannya adalah kebahagiaan
yang sejati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 08 Desember 2009
Bahagia-Tidak bahagia
Bahagia-Tidak bahagia
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang
berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,
berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk
mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima
dan mensyukuri yang ada.
Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan diri
sendiri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak
sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu
berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena
serakah akan harta dan kekuasaan.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak
diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi
sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata
ada teman yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling
disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu
dinomorsatukan.
Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan
nomor 1 dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain,
dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri,
jikalau berharap dari orang lain, siaplah
ditinggalkan, siaplah dikhianati.
Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya,
mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai
orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadanya,
bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha
kita, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi kita di
saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun
bukan hari ini, masih ada esok hari.
Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu
banyak orang. Jangan mencari cinta yang lebih kaya
akan harta karena ketulusan tidak dapat dibeli dengan
harta. Siapapun yang mencintai kita dengan segenap
hatinya adalah kekayaan yang paling menjanjikan untuk
kebahagiaan kita.
Dicintai adalah sebuah kebahagiaan. Namun bisa
mencintai dengan tulus dan dengan segenap kesetiaan
pada satu orang apapun keadaannya adalah kebahagiaan
yang sejati.
Label:
sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar