pinterest
Teladan tidak selalu datang dari orang besar, orang terkenal, atau motivator hebat. Nyatanya teladan bisa datang dari siapa saja dan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang seorang penjual koran yang saya teladani. Penjual koran yang hampir setiap pagi saya temui.
Setiap pagi saat berangkat bekerja saya selalu melewati pertigaan jalan yang padat tempat bapak penjual koran itu bekerja. Dia akan berjalan menjajakan pada setiap pengendara yang berhenti di pertigaan lampu merah itu. Dan yang saya teladani adalah, senyumnya. Meski tidak untuk saya.
Setiap dia menjajakan korannya kepada siapa saja pelanggannya meskipun dia harus berlarian di terik matahari dan di tengah keramaian lalu lintas yang selalu padat, dia selalu tersenyum. Setiap saat kepada setiap orang.
Lalu bagaimana dengan saya ?
Alhamdulillah pekerjaan saya terlindung dari teriknya matahari, saya juga tidak harus berlarian di padatnya lalu lintas. Tapi kadang saya lupa tersenyum...
pinterest
Bapak penjual koran yang baik, harusnya saya punya cukup senyuman untuk orang-orang sekitar saya. Bukankah senyum juga ibadah? Bukankah saya tidak akan dirugikan sedikitpun dengan sedikit memberikan senyuman ? Bukankah memberi senyuman sama halnya dengan membahagiakan orang lain ? Seperti yang Bapak lakukan pada saya, senyum bapak memberi semangat pada saya untuk bekerja. Ketika ada saja alasan saya untuk malas bekerja.
Terima kasih ya pak untuk teladannya
0 komentar:
Posting Komentar