Kamis, 03 April 2014
Ego
Menjadi pelajaran saya awal bulan ini adalah bagaimana mengendalikan ego. Menjadi egois menjadikan banyak hal tidak bermanfaat dalam hidup. Saya mengenal banyak orang yang ketika terlalu egois akhirnya bertindak terlalu berlebihan, dan mungkin akan disesali di kemudian hari.
Siapa saja pasti pernah egois, dan saya juga. Tapi saya benci sekali ketika itu terjadi. Menjadi egois tidaklah menyenangkan. Tapi sepertinya banyak orang yang bertahan dalam posisi itu. Atau bahkan tidak menyadarinya sama sekali dan akhirnya menikmatinya.
Entah kenapa akhirnya saya baca pengertian egois di wikipedia, disana dituliskan bahwa egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan menguntungkan diri sendiri. Bahkan dalam legenda Ganesa, ego adalah sifat iblis yang dalam kisah itu menyerah karena mencium bau harum Illahi. Jadi sifat egois dalam diri kita memang harus dihilangkan dan yang terbaik melalui harumnya kecintaan kita pada Tuhan kita.
Jadi mengurangi ego kita yang berlebihan akan lebih baik dari pada menjadi egois dan merugikan banyak hubungan kita dengan orang lain. "Bukankah ketika kuku kita panjang kita akan potong kuku itu, bukanlah jari-jari kita. Sama seperti itu, jika kesalahpahaman muncul, putuskan lah ego-mu bukan persahabatan-mu"
Author:
arinaforlife
Label:
Persembahan,
Renungan
Ego
Menjadi pelajaran saya awal bulan ini adalah bagaimana mengendalikan ego. Menjadi egois menjadikan banyak hal tidak bermanfaat dalam hidup. Saya mengenal banyak orang yang ketika terlalu egois akhirnya bertindak terlalu berlebihan, dan mungkin akan disesali di kemudian hari.
Siapa saja pasti pernah egois, dan saya juga. Tapi saya benci sekali ketika itu terjadi. Menjadi egois tidaklah menyenangkan. Tapi sepertinya banyak orang yang bertahan dalam posisi itu. Atau bahkan tidak menyadarinya sama sekali dan akhirnya menikmatinya.
Entah kenapa akhirnya saya baca pengertian egois di wikipedia, disana dituliskan bahwa egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan menguntungkan diri sendiri. Bahkan dalam legenda Ganesa, ego adalah sifat iblis yang dalam kisah itu menyerah karena mencium bau harum Illahi. Jadi sifat egois dalam diri kita memang harus dihilangkan dan yang terbaik melalui harumnya kecintaan kita pada Tuhan kita.
Jadi mengurangi ego kita yang berlebihan akan lebih baik dari pada menjadi egois dan merugikan banyak hubungan kita dengan orang lain. "Bukankah ketika kuku kita panjang kita akan potong kuku itu, bukanlah jari-jari kita. Sama seperti itu, jika kesalahpahaman muncul, putuskan lah ego-mu bukan persahabatan-mu"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 03 April 2014
Ego
Menjadi pelajaran saya awal bulan ini adalah bagaimana mengendalikan ego. Menjadi egois menjadikan banyak hal tidak bermanfaat dalam hidup. Saya mengenal banyak orang yang ketika terlalu egois akhirnya bertindak terlalu berlebihan, dan mungkin akan disesali di kemudian hari.
Siapa saja pasti pernah egois, dan saya juga. Tapi saya benci sekali ketika itu terjadi. Menjadi egois tidaklah menyenangkan. Tapi sepertinya banyak orang yang bertahan dalam posisi itu. Atau bahkan tidak menyadarinya sama sekali dan akhirnya menikmatinya.
Entah kenapa akhirnya saya baca pengertian egois di wikipedia, disana dituliskan bahwa egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan menguntungkan diri sendiri. Bahkan dalam legenda Ganesa, ego adalah sifat iblis yang dalam kisah itu menyerah karena mencium bau harum Illahi. Jadi sifat egois dalam diri kita memang harus dihilangkan dan yang terbaik melalui harumnya kecintaan kita pada Tuhan kita.
Jadi mengurangi ego kita yang berlebihan akan lebih baik dari pada menjadi egois dan merugikan banyak hubungan kita dengan orang lain. "Bukankah ketika kuku kita panjang kita akan potong kuku itu, bukanlah jari-jari kita. Sama seperti itu, jika kesalahpahaman muncul, putuskan lah ego-mu bukan persahabatan-mu"
Label:
Persembahan,
Renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar